[3]

1K 196 18
                                    

"Gue boleh ikut ya Kai ke katin. Laper." Lanjutnya.

Aku terdiam.

Bagaimana caranya aku bertanya ke Avi kalau Luke juga ikut?

"Boleh ya Kai?" Tanyanya lagi.

"Boleh lah. Boleh banget." Jawab Avi seraya tersenyum.

"Yaudah, yuk." Kata Luke, dan berjalan meninggalkan kami untuk ke kantin.

Aku dan Avi mengikutinya dari belakang. Perasaanku bercampur aduk. Disisi lain aku sangat senang karena ini pertama kalinya aku akan makan bersama Luke, walau di temani Avi. Tapi disisi lain, aku merasa sedih mengingat Avi dan Luke terlihat sangat dekat. Bahkan tadi Luke sempat ingin mengajak Avi makan.

"Gausah gugup gitu dong." Kata Avi menggodaku.

Aku cuma membalasnya dengan senyuman.

Sesampainya di kantin, Luke memilih tempat di pojok kantin. Aku dan Avi hanya mengikutinya. Aku duduk di samping Avi, dan Luke duduk di depan kami.

Aku memesan siomay, Luke memesan nasi goreng, dan Avi hanya memesan jus jeruk.

Selama menunggu makananku datang, aku hanya memainkan ponsel ku.
Walau tidak ada hal penting yang ingin kulakukan dengan ponselku.

"Kai, lo kenapa?" Bisik Avi dengan sangat pelan.

"Ngga, gue gapapa." Jawabku berusaha tersenyum.

"Vi, bentar kita pulang bareng lagi ya." Kata Luke dengan santai.

Tiba-tiba aku merasa mataku berair. Sebelum Luke dan Avi melihatku menangis, aku beranjak dari tempat dudukku dan langsung ke toilet. Luke dan Avi pasti bingung melihatku.

Di toilet, aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara agar tidak ada yang mendengarku menangis.

Ada apa dengan Luke dan Avi? Apakah mereka sedang dekat? Kenapa Avi tega kepadaku padahal dia tahu bahwa aku sangat menyukai Luke.

Aku telah menangis selama 10 menit. Jika aku tidak kembali, Avi dan Luke akan bingung mencariku. Aku mencuci mukaku beberapa kali agar mataku tidak terlalu kelihatan sembab.

---

Thanks for reading, please leave a vomment xx

Unbelievable || l.h.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang