[5]

1.3K 185 69
                                    

This is the last chapter and the longest one!
Please leave a vomment!

---

Sesampainya di foodcourt, aku sangat kaget melihat Avi dan Luke sedang makan bersama.

Dadaku terasa sesak. Dan mataku mulai berair.

Aku memutuskan untuk pulang ke rumah.

---

Aku tertidur setelah menangis selama 2 jam. Mataku terasa sangat perih.

Aku masih tidak habis pikir sama Avi, kenapa dia tega menusukku dari belakang. Kenapa dia harus berbohong kepadaku bahwa ia tidak akan menyukai Luke. Seharusnya dia berkata jujur saja kepadaku, aku pasti tidak akan sesedih ini.

Avi memang lebih cantik dan lebih feminim dari ku. Jelas saja Luke akan lebih memilihnya. Tapi kenapa harus Avi? Sahabatku sendiri. Tanpa sadar aku menangis kembali hingga perutku berbunyi. Aku teringat bahwa aku belum makan seharian ini.

Aku berjalan ke dapur dan memakan roti yang sempat kubeli kemarin. Aku tidak berniat untuk memasak, jadi aku memakan roti saja.

Tiba-tiba, ponselku berbunyi. Avi menelfonku. Kenapa dia menelfonku? Apa dia melihatku tadi? Atau dia ingin meminta maaf kepadaku kalau ternyata dia menyukai Luke? Aku memutuskan untuk tidak mengangkatnya.

Mungkin aku harus move on dari Luke sekarang. Aku juga harus menjauhi Avi sementara waktu untuk melupakan Luke. Ya, sudah waktunya aku berhenti untuk menjadi pengagum rahasiamu, Luke.

---

Keesokan harinya setelah kelasku berakhir aku memutuskan untuk langsung pulang, aku tidak ingin bertemu Luke maupun Avi.

Hari demi hari berlalu, sudah hampir dua minggu aku berhasil menghindari Avi dan Luke. Aku tidak pernah lagi singgah ke perpustakaan. Aku juga tidak pernah bertemu Luke. Aku bertemu dengan Avi beberapa kali tapi aku selalu mengatakan aku mempunyai urusan lain dan harus cepat-cepat pulang kepadanya. Namun, aku merasa tidak enak dengan Avi, mau bagaimanapun dia sahabatku.

Tapi aku masih tetap belum bisa move on dari Luke.

Hari ini, aku memutuskan untuk menemui Avi dan berbicara sejujurnya kepadanya.

Setelah kelasku berakhir, aku berjalan untuk mencari Avi namun ternyata dia telah menungguku di luar kelas.

"Kaiaaa." Panggilnya.

"Eh, Avi." Jawabku.

"Lo sibuk lagi?" Tanyanya.

"Hm nggak kok." Jawabku.

"Lo lagi sibuk apa sih Kai sampai ga pernah ke perpustakaan lagi?" Tanyanya.

Kenapa Vi kalo aku tidak pernah ke perpus lagi? Kamu kan tidak perlu duduk di sampingku dan melirik Luke, kamu bisa langsung duduk di sampingnya.

"Hmm, ada yang mau gue tanya ke lo." Jawabku, menghiraukan pertanyaannya.

"Di taman kampus aja." Lanjutku.

Aku menarik tangannya dan membawanya ke taman di kampusku.

Sesampainya di taman, Avi menanyaiku.

"Mau nanya apa Kai?" Tanyanya.

Aku bingung mau bilang apa ke Avi. Apa dia sama sekali tidak ada niat untuk memberitahuku tentang hubungannya dengan Luke?

"Vi, jadi sebenarnya gue ga sibuk apa-apa selama dua minggu ini." Kataku.

"Gue ngejauhin lo karena gue pengen move on dari Luke. Gatau kenapa gue ngerasa lo lebih dari sekedar temen sama Luke. Gue pernah ngeliat lo sama Luke makan bareng di foodcourt." Lanjutku.

Unbelievable || l.h.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang