💜Ssaem, I Love U💜
Golden Maple
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Jong-in hanya melamun menatapi langit kamarnya yang sama sekali tak berubah, hanya saja sebuah keadaan yang telah berubah kini. Biasanya Jong-in selalu bertandang ke kos kawannya, sekarang ia sudah tidak bisa lagi, sebab kedua teman sejolinya sudah di jalan mereka masing-masing..
Pemuda ini keluar dan terlihat kosan Jungkook telah diisi orang lain. Seorang remaja baru menempati tempat itu. Baru tiga hari lalu Jungkook pindah, sudah diisi orang lain saja ruangan itu.
Jong-in berjalan keluar perumahan untuk mencari udara segar. Seperti biasa, dia ke mart kecil dan membeli mie dadak untuk makan malam. Di pesta tadi ia tak menikmati sajian apapun dan langsung pulang setelah memberi salam serta berfoto. Jong-in yang blak-blakan berubah kepribadian secara cepat ketika menghadapi situasi.
Entahlah, keadaan yang membuat Jong-in berubah adalah kecewa. Satu temannya pergi tanpa kejelasan sehingga sebagai teman, Jong-in merasa dikhianati. Taehyung pergi tanpa pamit dan yang paling mengesalkan jika diucapkan adalah. Taehyung pergi meninggalkan luka dalam pada sosok yang selalu tampak mencari dan menunggunya pulang.
.
Tak lama keluar, malam mulai larut dan Jong-in kembali ke kos-nya. Lagi, ia menemukan sosok yang berdiri di depan pintu kos, di lantai dua. Jong-in begitu bingung. Haruskah dia peduli untuk urusan orang lain?
Namun, dia sangat malu atas sikap kekanakan Taehyung yang pergi tanpa kabar. Sangat malu untuk menunjukkan wajahnya lagi ke hadapan Yoongi. Jong-in akhirnya melangkah masuk ke rumahnya---mengabaikan Yoongi di atas sana.
Setelah di dalam, berkalut pada pikiran kusut yang meronta, mungkin menghisap nikotin dapat menghilangkan penat sejenak. Itulah yang dilakukan Jong-in, guna meredakan gundah dalam diri.
*****
Sebuah ranjang berbentuk kotak menjadi tempat terbaringnya dua insan yang hari ini telah sah menjadi suami istri.
"Ssaem?" panggil Jungkook melirih.
"Jangan panggil aku seperti itu. Aku suamimu, sekarang. Suamiku atau Sayangku, mungkin lebih baik didengar."
"Tap-tapi--"
Seokjin tiba-tiba mengungkung pemuda Jeon di bawahnya, yang mana mata bulat itu mendelik terkejut.
"Aku bukan gurumu, kau mengerti? Saat ini aku adalah suamimu!" tegas Seokjin.
Jungkook langsung memegang dadanya yang terasa semakin sesak saat debaran itu semakin kencang dirasa. Sial, si tampan membuat Jungkook lemah. Terlebih saat melihat bibir tebal yang kelihatan berseri dan kenyal itu. Sangat menggemaskan sampai Jungkook ingin menggigitnya.
"Apa yang kau lihat?" tegur Seokjin, saat tau istrinya tak fokus pada matanya saat ini. Jungkook terkesiap dan langsung berdalih.
"Euh, nggak ada kok."
Sssttt!
Seokjin meletak jari telunjuknya ke bibir tipis Jungkook memberi isyarat diam. "Kau dengar sesuatu?" Jungkook bergeming dan coba ikut mendengarkan apa yang didengar Seokjin.
Pria Kim menggenggam kedua tangan Jungkook yang menghimpit dadanya. Menyingkirkan tangan itu dari sana dan menidurkan kepalanya ke dada Jungkook. Spontan saja membuat si empu menahan napas dan jantungnya semakin berdegup tak beraturan.
"Kenapa cepat sekali?"
"Hm?" Ini sungguh memalukan saat Seokjin mendengarkan detak jantung Jungkook yang sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem, I Love U [Jinkook] END
FanficKisah dua murid yang jatuh cinta pada guru mereka. Sebab itu yang membuat mereka menjadi murid yang giat belajar. Mengejar cinta sampai ke negeri Cina. Jinkook [Jin Jungkook] Taegi [Taehyung Yoongi] Kaimin [Kai Jimin]