Zaro 2

2K 129 7
                                    

Malam harinya zaro berada di gereja.Sebenarnya acara ibadahnya sudah selesai tapi mereka belum beranjak dari tempat karena ada pengumuman.

"Oke, sebelumnya terimakasih banyak buat kalian semua yang udah Dateng.Jadi gini guys, kita mau ngadain KKR gabungan di Samarinda."ucap ketua pemuda dan remaja.

"Kapan kak acaranya?,"tanya salah satu dari mereka.

"Dua Minggu lagi acaranya,dan kita berharapnya sih kita semua ikut.Tapi kalau ada yang gak bisa gapapa,"ucap salah satu pengurus Youth.

"Seenggaknya ada yang ikut lah beberapa,"imbuh ketua Youth bernama nata.

"Untung yang pengurus Youth di usahakan bisa semua ya."

"Dan untuk biaya nya udah di tanggung sama gereja plus donatur jadi gak di pungut biaya,"ucap nata.

"Kalau biaya jajan atau mau beli oleh-oleh bawa uang pribadi,"imbuh Ezra selaku bendahara Youth.

"Ini yang bukan pengurus Youth batas waktu pendaftaran nya sampai lusa ya, kalau pengurus Youth udah terdaftar tapi kalau ada yang gak bisa tinggal bilang sama angel,"ujar nata.

"Keknya cuman itu aja deh, mungkin ada yang mau nanya?,"lanjutnya.

"Kalau gak ada kalian boleh pulang."

"Malam semua, Tuhan Yesus memberkati,"ucap nata.

"Malam, Tuhan Yesus memberkati,"balas mereka.

Mereka bergegas pulang setelah merapikan gereja.

"Ikut ro?,"tanya seseorang pemuda, Samuel.Teman gereja sekaligus teman kampus.

"Acaranya?,"tanya balik zaro yang di jawab anggukan.

"Ikut sih, pengen banget ikut.Pasti seru,"ujar zaro.

"Kalau situ ikut?."

"Ikut dong,aku kan pengurus youth juga."

"Ouh iya ya,"ucap zaro.Mereka berjalan ke arah parkiran dimana motor mereka terpakir.

Just info,zaro sendiri juga termasuk salah satu pengurus youth.

"Ini langsung mau pulang atau mau main dulu?,"tanya Samuel yang sudah menaiki motornya.

"Langsung pulang, capek soalnya,"ujar zaro menyalakan motor.

"Ouh yaudah kalau gitu, duluan ya."

Motor Samuel melenggang dari sana,

Tin

Zaro membalas dengan mengklakson motornya.

"Semuanya duluan ya,"serunya pada beberapa orang yang ada di sana.

"Yo hati-hati,"ucap mereka.

Zaro tadinya ingin ke supermarket,tapi karena dirinya capek,Zaro memilih pulang.

Sesampainya di rumah,zaro meletakkan motornya di garasi.Membuka kunci pintu,dan bergegas masuk ke dalam kamar.

Tak lupa ia mencuci muka, tangan,dan juga kakinya.

"Huftt, capek banget,"gumamnya membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Tak terasa akhirnya zaro tertidur pulas.

-

Manado

Di sebuah ruang tamu kedapatan beberapa orang tengah berbincang-bincang.

"Tunggu sebentar ya,ada telfon.Saya angkat dulu,"ujar pria paruh baya,yang tak lain adalah Ravindra.

"Siap,Ndan,"ucap seorang lelaki yang tengah bertamu.

"Ayo silahkan di minum dulu,"ucap kirania.

"Terimakasih ibu,"ujar seseorang yang tengah bertamu.

Ravindra berjalan ke depan rumah,

"Hallo."

"Hallo pah,"ujar seseorang di seberang sana.

"Iya ada apa?."

"Aku gak jadi pulang karena ada tugas,tadi mau bilang mama cuman pas di telfon gak di angkat,"ucap orang itu.

"Ouh gitu?, yaudah gapapa."

"Maaf ya pa,"ucap orang itu lesu.

"Iya gapapa, selesaikan dulu tugas mu baru kalau ada waktu kamu pulang."

"Siap.ya sudah pa,aku cuman mau bilang itu aja,"ucapnya.

"Oke,papa tutup ya?."

"Siap."

Tut

Panggilan itu terputus.

Ravindra memasukkan ponselnya ke saku celana.

Dia anak sambungnya yang pertama, waktu itu dia bilang akan pulang tapi ternyata tidak jadi karena ada panggilan tugas.

" Siapa mas?,"ucap kirania saat melihat Ravindra.

"Theo,gak jadi pulang dia,"ujar Ravindra seraya duduk.

"Loh kenapa?,"tanya kirania bingung.

"Ada panggilan tugas."

"Oalah,"ucapnya.

Semakin larut,tamu tersebut juga sudah pulang.

"Mau makan lagi mas?,"tanya kirania.

"Gak deh,masih kenyang,"jawab Ravindra yang dibalas anggukan.

"Theo ada tugas apa emangnya?."

"Gak tau,gak saya tanya tadi."Kirania mendengus pelan mendengarnya.

"Ouh iya,tadi Samuel telfon aku katanya mau kesini,"ucap kirania.

"Kapan?,"tanya Ravindra sambil meminum kopi.

"Dua Minggu lagi."

"Katanya sih mau ke Samarinda dulu karena ada acara disana baru ke sini,"

Samuel anak kedua kirania yang kuliah di Semarang, jurusan teologi.

"Kamarnya sam rapi gak?,"tanya Ravindra.

"Rapi kok,ntar paling tinggal bersihin debu aja sih,"ucap kirania.

Beberapa saat suasana hening, hingga suara Ravindra yang terdengar lesu memecah keheningan.

"Apa bisa ya mas ketemu lagi sama anak mas?,"ujarnya lesu.

Kirania yang melihat itu tersenyum sembari mengelus bahu Ravindra.

"Mas percayakan semua sama Tuhan, berdoa supaya dia bisa ketemu sama kita.Rencana Tuhan itu baik loh mas,"paparnya.

Ravindra mengangguk kecil,
"Semoga saja kita cepat bertemu."

"Amin,"saut kirania.

TBC

Zaro S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang