Iaros: Psyche! Apa kamu mengenaliku?
Psyche (Medeia): ..... Yang Mulia?
Iaros: Hahh... Syukurlah kamu selamat. Betapa takutnya aku karena ku bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kamu tidak bisa membuka mata seperti ini selamanya.
Psyche (Medeia): Sebentar, Yang Mulia. 'Aku terus bertanya-tanya siapa sebenarnya aku?'
Aku dengan lembut mendorong Iaros menjauh dan melihat ke cermin di belakangnya.
Psyche (Medeia): '..... tidak mungkin, ini benar-benar Psyche? Dewa benar-benar mendengar doaku? Lalu Psyche...?'
Kemudian bang! Pertengkaran keras terdengar di luar pintu.
Iaros: Ada keributan apa ini?
Bibi pengasuh Psyche: Yang Mulia, itu...!
???: Biarkan aku bertemu Psyche, ku mohon!
Psyche (Medeia): 'Suara itu.... milikku.'
Bibi pengasuh Psyche: Putri Medeia telah tiba, bagaimana ini?
Psyche (Medeia): tidak apa-apa, biarkan dia masuk. Tidak apa-apa kan, Yang Mulia?
Iaros: Psyche, Putri mencoba menyakitimu!
Psyche (Medeia): Itulah sebabnya kami harus bicara. Saya tidak ingat dengan baik, tetapi mungkin ada kesalahpahaman.
Iaros: Hahh, aku tahu kau akan mengatakan itu, tapi... baiklah, kalau begitu aku akan bersamamu karena aku tidak bisa membiarkanmu sendirian dalam bahaya lagi.
Psyche (Medeia): Terima kasih, Yang Mulia.
Lalu tiba-tiba, pintu terbuka dan Psyche berlari masuk. Anehnya, itu benar-benar aku, wajah Medeia Beliard.
Iaros: Putri yang sangat sakit sehingga dia bahkan tidak bisa menerima kunjungan, lalu bagaimana bisa kau datang jauh-jauh ke sini?
Medeia (Psyche): ..... Yang Mulia. Maaf, tapi saya punya sesuatu untuk dibicarakan dengan Nona Psyche-
Iaros: Tidak bisakah kau tutup mulutmu itu! Mencoba masuk tanpa izin ke kuil suci dan menenggelamkan tunanganku, sekarang trik apa lagi yang kau coba lakukan!
Bugh! Iaros mendorong Psyche ke dinding dan berteriak,
Iaros: Aku mencoba memikirkan Psyche yang lemah, tapi aku tidak bisa. Putri Medeia! Kau yang mencoba menyakiti tunangan Putra Mahkota dan merusak perayaan Hari Suci Doa- aku akan menjatuhi hukuman mati segera!
Psyche (Medeia): ......!!!
~
Psyche (Medeia): Hukuman mati... itu! Tidak boleh, Yang Mulia!
Kataku menghalangi di depan Psyche. Lebih tepatnya, tubuh Medeia.
Psyche (Medeia): 'Aku masih tidak tahu bagaimana tubuhku telah berubah atau kapan akan berubah lagi. Pertama-tama, aku perlu memahami situasinya.'
Psyche (Medeia): Orang-orang akan terkejut jika anda menjatuhi hukuman mati yang mendadak seperti itu karena keadaannya belum terungkap dengan jelas. Pertama-tama, bagaimana dengan mendengarkan Putri terlebih dahulu?
Pada saat itu, sruk- Psyche berlutut di lantai dan menangis.
Medeia (Psyche): Saya telah berdosa sampai mati, Yang Mulia. Itu jelas salah saya karena menyusup ke kuil pada Hari Doa Suci. Tapi saya bersumpah, saya tidak pernah mencoba menyakiti Nona Psyche.
KAMU SEDANG MEMBACA
Visual Novel Your Throne/I Wanna Be U (Fokus di Eros/Iaros)
Historical Fiction⚠WARNING⚠ Ini khusus medeiaros shipper yaa, karna aku ada dikapal itu jadinya berfokus di Eros/Iaros walaupun dia aslinya ga dikasih route hiks (rela bad ending demi ayang wkwk). jadi, bisa aja alurnya berbeda kalau ngambil di route atau berfokus di...