JenSoo
JenTop
And
Happy reading all.....
___________________________
Jean melebarkan kedua matanya, terkejut dengan apa yang di lakukan Jisoo. Lihat, bagaimana gadis dengan syndrom Cinderella itu tengah bermain di dapur. Tepung yang berceceran di lantai, bahkan ada juga minyak yang terjatuh dan mengotori lantai. Belum lagi beberapa bumbu yang harusnya menjadi adonan untuk di olah, malah terjatuh mengotori lantai putih itu. Dia baru saja selesai bekerja dan pulang langsung di suguhkan dengan pemandangan seperti ini. Bagaimana tidak terkejut?Jisoo menyadari kedatangan pria tampan itu, ia tersenyum amat lebar. Ia bersorak gembira dengan kepulangan pria kucing itu. Karena tadi pagi, ia menangis begitu kencang saat Jean berpamitan untuk kerja. Pada akhirnya, Jisoo merelakan Jean untuk bekerja manalagi dengan iming-iming akan dibelikan ayam goreng. Mana bisa Jisoo menolaknya. Meski akhirnya, Jennie sendiri yang tidak bekerja karena harus mengurus bayi besar itu.
" Oppa! Oppa!" Ia menyapa riang sambil meloncat-loncat kecil karena saking senangnya dengan kedatangan Jean.
Jean menghembuskan nafasnya, kemudian ia melangkah mendekat. Ia memperhatikan dapur apartemennya yang seperti kapal pecah akibat ulah Jisoo sendiri tentunya, meski itu juga bersama Jennie. Sejujurnya, Jean ingin sekali marah namun ia tak bisa. Bagaimana pun juga, Jisoo itu masih polos dan tak mengerti apa-apa. Toh, ia sudah berjanji tidak akan memarahi Jisoo lagi. Sementara Jennie hanya menahan tawa melihat perubahan wajah Jean, ia tahu jika Jean memendam amarahnya akibat melihat kekotoran yang terjadi di dapur apartemennya.
"Apa yang sedang kalian buat?"
"Kue. Jichu sedang membantu Jennie Unnie untuk membuat kue."
"Kue? Untuk apa?"
"Jean Oppa. Lihat! Ini kuenya, Oppa pasti akan suka."
Jean memperhatikan kue yang di tunjuk Jisoo, penampilannya memang menggiurkan.
"Nanti Oppa akan memakannya, kau mandi dulu sana."
Jean bisa melihat bagaimana wajah Jisoo yang penuh dengan tepung. Tentu saja itu ulah Jennie, karena saat membuat kue tadi mereka sempat bermain. Jennie memang juga terkena tepung, tapi tak separah gadis polos berbibir hati itu. Lihat saja, wajahnya begitu putih karena tepung.
Mendapat perintah mandi, Jisoo tentu saja mengangguk. Menuruti ucapan Jean. Dan Jennie menyuruhnya untuk terlebih dahulu ke kamar. Jisoo menurut, berjalan ke arah kamar dan meninggalkan Jennie bersama Jean.
"Kau marah?" Jean hanya berdecak kesal, membuat Jennie terkekeh geli.
Jennie mendekat, ia masih suka memperhatikan wajah kembarannya yang kesal itu. Menurutnya itu sangat lucu dan menggemaskan.
"Aku sudah memanggil seseorang untuk membersihkannya, jadi kau tenang saja." Ucap Jennie.
Jean menghela nafasnya lega, hampir saja amarahnya tadi meledak. Namun sikap polos Jisoo dan kata-kata Jennie tadi, bisa menahan amarahnya itu.
.*.*.*.
Jean mengerutkan keningnya, saat Jisoo berjalan dengan menundukkan kepalanya. Sementara Jennie seperti tengah menahan senyum yang hampir tak bisa di tahannya sama sekali. Jean bingung, Jisoo tampak ketakutan dan Jennie justru tampak terlihat biasa saja, malah menahan senyum atau menahan tawanya mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girlfriend || JenSoo
FanfictionJean dan Jisoo gadis polos yang berhasil membuatnya jatuh cinta. JenTop! Gender-Bender