Second

77 20 0
                                    

Jalanan yang ramai oleh penggunanya dimana lalu lalang kendaraan roda dua maupun roda empat memenuhi jalanan malam itu menemani langkah kaki dua anak remaja yang berjalan beriringan sembari menuntun sepeda masing-masing. Mereka,Chanwoo dan Yewon sedang ingin jalan kaki sepulang dari toko buku. Mereka sedang tak ingin mengayuh pedal sepeda.

Saat pulang sekolah tadi Chanwoo memang sempat meminta Yewon untuk menemaninya ke toko buku. Ia harus merangkum sejarah huruf hangeul tercipta sebagai h9ukuman yang guru sastra korea berikan. Ia pun harus membeli bukunya agar semua menjadi mudah.

Sesekali ia akan menggerak-gerakkan tangannya yang masih meninggalkan rasa kebas walau tinggal sedikit. Tidak sakit,hanya mengganggu saja.

"Mau beli obat pereda sakit?"tawar Yewon.

"Tidak perlu. Aku minta tolong pada ayahku saja agar dipijat sebentar sebelum tidur nanti"tolak Chanwoo.

"Ah...baiklah"

Keduanya kembali diam. Chanwoo yang sibuk mengibas-ngibaskan tangan kanan dan kiri secara bergantian sedangkan Yewon yang sesekali melihat ke arahnya. Iba. Satu rasa yang ia berikan pada pemuda tampan di sebelahnya itu.

Keterdiaman keduanya bertahan hingga mereka tiba di rumah yang bersebelahan,rumah yang mereka tempati.

"Oh? Bukankah itu eonni? Tapi...siapa laki-laki yang bersama eonni?"

Pertanyaan Yewon tak digubris oleh Chanwoo. Pemuda itu menghentikan langkah tiba-tiba. Mata bulatnya menatap lurus ke arah Sojeong yang tengah bersama pria lain,yang sebaya dengan anak sulung dari Keluarga Kim itu. Mereka berdua seperti tengah berbincang namun suaranya tak mampu didengarkan oleh Chanwoo karena faktor jarak.

Ada sebuah perasaan menyakitkan dalam dada kiri Chanwoo. Sesak,resah dan perasaan lainnya hinggap begitu saja. Sebuah perasaan yang belum pernah ia rasakan.

Rasa itu semakin menyesakkannya saat melihat Sojeong mengukir senyum dan melemparkannya pada pria di depan gadis cantik itu. Siapa gerangan pria itu hingga berhasil membuat Sojeong tersenyum pada pria lain selain pada dirinya,Taepyung maupun Jihoon?

"Eonni..."

"Oh? Yewon? Chanwoo? Kalian baru pulang?"

Suara Sojeong membuatnya terpaksa mengukir senyum. Mau-tak mau ia harus menjawab pertanyaan gadis cantik itu,bukan?

"Iya. Kami dari toko buku"ujarnya.

"Adik-adikmu?"tanya pria itu pada Sojeong sembari melirik Chanwoo dan Yewon bergantian.

"Ini adikku. Kim Yewon. Sedangkan dia tetanggaku. Jung Chanwoo"

'Ah...aku menyadari satu hal. Selamanya aku hanya akan menjadi tetangganya saja. Tak lebih'

Jawaban Sojeong untuk pria itu tanpa sadar menambah sesak dalam dada Chanwoo. Sesak...perih. Mengapa semenyakitkan ini?

"Salam kenal"ucapnya sebagai formalitas pada pria itu.

"Iya. Salam kenal. Aku Song Yunhyeong. Teman kuliahnya Sojeong"jawab pria yang kini ia tahu namanya. Song Yunhyeong.

"Aku pamit dulu. Permisi"

Tanpa menunggu persetujuan dari siapapun,Chanwoo kembali menuntun sepedanya menuju garasi. Ia parkir disana,berbaur dengan mobil klasik milik Jihoon yang didapat dari hasil lelang. Sebuah kendaraan roda empat dengan harga fantastis,setara dengan harga satu buah rumah.

Langkah kakinya gontai. Lemas. Seperti raga tanpa nyawa. Ia pun bungkam. Bahkan saat Jihoon maupun Taehee menyapanya,ia tak menjawab. Terus melangkah menuju kamar tidurnya dengan kepala yang menunduk.

[✔] Neighbor Love || Chanwoo×SowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang