First

101 23 0
                                    

"Kami berangkat ya,Bu...Yah..."pamit Sojeong mengecup kedua pipi Yejin lalu beralih mengecup kedua pipi Taepyung. Yewon pun melakukan hal serupa. Mengecup kedua pipi Yejin dan Taepyung bergantian.

"Hati-hati ya,Nak. Ikuti jalur khusus sepeda!"kata Yejin menasehati.

"Iya,Ibu"jawab dua anak gadis di Keluarga Kim yang terpaut usia tiga tahun itu serempak.

"Berangkat dengan Chanwoo?"tanya Taepyung.

"Iya. Mungkin sebentar lagi da-

"Selamat pagi..."

Ucapan Sojeong terpotong ketika suara Chanwoo menyapa dengan lantang. Anak laki-laki tampan dari Keluarga Jung itu menghampiri Keluarga Kim tanpa lupa membungkuk sopan.

"Selamat pagi,Chanwoo..."sahut Yejin tersenyum cantik.

"Saya mau jemput Sojeong Noona dan Yewon,Bibi. Mau berangkat bersama"ujar Chanwoo.

"Iya. Silakan. Hati-hati,ya"jawab Yejin.

"Iya,Bibi"

Mata bulat menggemaskan pemuda itu bergulir menuju kepala Keluarga Kim yang masih tetap tampan walau sudah berusia lebih dari setengah abad.

"Saya pamit,Paman"ujarnya kembali membungkuk pada Taepyung lalu berjalan,menuntun sepedanya menuju jalan khusus pengguna sepeda berwarna hijau. Tepat di belakangnya ada Sojeong dan Yewon yang melakukan hal serupa.

Seperti hari-hari sebelumnya,Sojeong akan berkendara paling depan lalu disusul oleh Yewon di belakangnya dan Chanwoo paling belakang. Sebagai laki-laki satu-satunya,ia menempatkan diri sebagai penjaga untuk kedua anak perempuan dari Keluarga Kim itu.

Sejak kecil ia memang selalu seperti itu. Saat bermain bersama,ia akan melindungi kakak-beradik Kim dan memarahi siapa saja yang mengganggu mereka. Bahkan ia sempat mendapat teguran dari sekolah saat masih sebagai murid sekolah dasar. Ia memukul seorang anak laki-laki sebayanya karena telah mengganggu Yewon hingga menangis. Sebagai tetangga,teman bahkan sahabat,tentu ia harus membela Yewon walau pada akhirnya ia mendapat skorsing dari pihak sekolah.

Diantara ketiganya,Yewon memang yang paling lugu. Sifatnya yang terlalu pendiam membuat dirinya sebagai sasaran empuk para murid yang suka mengganggu. Mencoret-coret buku catatan atau mejanya,sengaja menjulur kaki saat ia berjalan hingga ia terjatuh atau hal lainnya. Ia sering diganggu oleh beberapa temannya. Namun ia beruntung. Ada Chanwoo yang selalu membelanya.

Sedangkan Sojeong,ia tumbuh menjadi gadis berparas cantik yang menawan. Ia begitu populer baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan beberapa anak laki-laki rela pergi ke sekolahnya yang selalu bersekolah di sekolah khusus perempuan hanya untuk memberi makanan atau surat cinta,yang semua ditolak. Ia belum pernah menerima cinta dari siapapun. Murni jomblo sejak lahir.

Kini mereka bertiga telah tumbuh besar. Sojeong kini telah berusia dua puluh tahun. Ia menjadi seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi ternama di pusat kota dan mengambil jurusan broadcasting sesuai minatnya. Ia ingin jadi wartawan atau pembawa berita suatu saat nanti.

Chanwoo dan Yewon berusia tujuh belas tahun. Murid sekolah menengah atas tahun pertama. Mereka bersekolah di sekolah yang sama yaitu sekolah menengah atas campuran. Mereka selalu seperti itu sejak sekolah dasar. Alasannya adalah karena Chanwoo ingin menjaga Yewon yang baginya harus selalu dilindungi. Ia tak ingin teman kecilnya itu terluka.

"Oh? Ada apa,Eonni?"tanya Yewon mendapati Sojeong yang menghentikan laju sepedanya dengan tiba-tiba.

Sojeong belum menjawab. Ia menurunkan standar sepeda lalu berjongkok untuk tahu apa yang terjadi pada sepeda gowes kesayangannya itu.

[✔] Neighbor Love || Chanwoo×SowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang