Chapter 07 : Mbak kunti

107 25 3
                                    

"Jangan liatin gue kayak gitu dong, gue tau kalo gue ini cantik. Jadi gausah liatin gue ya,"

~ Azahra Radya Athalla ~

Ting
Ting
Ting

Bunyi alarm

"Telat Lo, Bangunin gue," Ucap Neira(Zahra) Sambil menutup alarm tersebut

"Gue udah bangun dari jam 2," Oceh Neira(Zahra) kepada alarm, gila apa ni anak ngoceh kok dengan alarm. Tahu Alarm itu benda mati.

Setelah puas mengoceh layaknya seperti orang gila, Neira(Zahra) turun kebawah untuk berniat beres-beres rumah, memang kebiasaan Zahra, sebelum bertransmigrasi ke tubuh Neira.

"Rumah ini kayak di film horor aja kalo dimatiin lampu," Ucap Neira(Zahra) sambil menuju ke bawah

Hihihihihihi

AAAAAAAAAAAA

Langkah Neira(Zahra) terhenti mendengar suara dari ruang tamu

"Bunyi apaan sih, kayaknya bunyinya diruang tamu... coba aja gue pergi keruang tamu dulu," Ucap Neira(Zahra) kepada dirinya sendiri

Neira(Zahra) melangkah perlahan menuju keruang tamu dan dia mendapatkan empat curut yang lagi menonton film horor

"Rupanya mereka bunyi sumber itu...," Jeda Neira(Zahra)

Ide terlintas di pikirannya.

"Gue kerjain aja ya empat curut itu, biar tau rasa tu empat curut," Sambil tersenyum smirk

Neira(Zahra) kembali ke kamarnya untuk mengambil mukena warna putih dan memakainya

"1... 2...3!"

HIHIHIHIHIHIHI

keempatnya mendengar suara seperti Mbak Kunti langsung berpelukan

"I-itu bunyi apa?" Tanya Andika kepada Arvin, Bara, dan Aldo

"K-kayak bunyi mbak kunti," jawab Arvin

"Kita liatin kebelakang sama-sama dalam hitungan 1... 2... 3," keempatnya langsung menoleh kebelakang dan mendapatkan seseorang berjubah putih

AAAAAAAAAAAA

Keempatnya Berteriak dan berlari ke kamar Arvin

"AAA, BUNDA TOLONGIN ALDO," Teriak Aldo, dasar anak bunda

"MAMI TOLONGIN DIKA," Teriak Andika, dasar anak Mami

"MAMA TOLONGIN ARVIN," Teriak Arvin, dasar anak mama

"MOMY TOLONGIN BARA," Teriak Bara, dasar anak momy

"Hahahaha, Rasain tu lo lo pada," Puas Neira(Zahra) setelah ngerjain empat Curut.

Neira(Zahra) masih ketawa-ketawa sangking lucunya sampai mengeluarkan air mata

"Astaghfirullah, maafkan Hamba ya Allah," Maaf Neira(Zahra)

Tanpa Neira(Zahra) sadari ada orang tuanya memperhatikan dia

"Neira!" Panggil Arkan kepada anaknya sambil melipatkan tangannya di dada

"Eh papa, papa sama mama udah bangun?" Tanya Neira(Zahra) dengan watados.

"Gara-gara kamu ngerjain abang sama teman abang kamu, papa sama mama kebangun jadinya," Ucap Arkan kepada anaknya

"Ini masih jam 3 pagi Neira, orang-orang masih tidur jam segini. Kamu engga kasian sama orang-orang dan mama sama papa?" Tanya Rani kepada anaknya

"Maaf ma, pa... Insya Allah Neira engga ngilanginnya lagi," Maaf Neira(Zahra) kepada keduanya

Transmigrasi ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang