Rusuh 16 [Tenjiku's Rebellion Arc]

800 89 23
                                    

Gambar di atas itu cuma pemanis doang, siapa tau para reader yang (ngakunya) jadi istri Kakucho teriak :v

Sehari sebelum pemberontakan keesokan harinya....

Izana terlihat bengong dengan tatapan kosong. Ia mengingat kembali ekspresi (Name) serta ucapannya yang berhasil membuat Izana kesal....

... Dan sedih.

"Itai... Desu ka?"

Izana memukul dinding beton disampingnya sampai tangannya berdarah. Pertanyaan itu terus menghantui dirinya, kenapa dirinya tidak bisa melupakan sebuah kata dari mulut sang gadis yang lemah?

'Sial, sial, sial, SIAL, SIAL, SIAL!!!!!'

Izana menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah, ia sangat kesal sampai tak menyadari bahwa Mochizuki Kanji datang melapor kepada Izana.

"Bos Izana, ada kabar buruk!"

Izana menoleh tanpa wajah terkejut sedikit pun, bahkan ia mengabaikan bibirnya yang berdarah akibat gigitan yang kuat.

"Apa?"

Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Izana. Kanji sebenarnya sadar Izana ada luka di bibirnya, tetapi karena ia takut pada Izana maka ia pun memberitahu kabar buruk tersebut.

"A-ano onna... Ano onna no ko kiechatta yo!" (G-gadis itu... Gadis kecil itu menghilang!)

Izana tidak bereaksi apapun, perasaannya seolah terkunci dan ia terlihat seperti sudah kehilangan nurani. Mata ungunya menatap tajam Kanji lalu ia lanjut berbicara.

"Kemana?"

Pertanyaan singkat, padat, dan jelas dari Izana berhasil membuat Kanji hampir kelabakan. Anggota Tenjiku tersebut langsung menjawab dengan terbata-bata.

"T-tidak tahu! Tapi tadi ada laporan kalo ada seseorang bawa tuh gadis kecil!" Ucap Kanji.

"Siapa?"

Izana tanpa ekspresi terus menanyakan pertanyaan singkat, Kanji yang tidak bisa mengeluarkan emosinya dan hanya bisa menunduk takut lanjut menjawab.

"Kakucho...."

Mendengar jawaban bahwa Kakucho yang membawa kabur (Name), Izana seketika menjadi sangat murka. Kakucho? Apakah ia tidak salah dengar? Kenapa dia malah berkhianat?!

Aura monster dari dalam diri Izana bergejolak. Pemuda itu mulai bersikap dingin tanpa rasa simpati.

"Kanji."

"Y-ya?!"

Kanji yang berkeringat dingin hanya bisa menunduk tanpa bisa menatap Izana.

"Bilang ke lain jangan menghalangi aku, biar aku yang mengurus Kakucho sendirian." Ucap Izana dingin.

"B-baik!"

Buru-buru Kanji membungkuk dan segera pergi dari situ. Izana yang sudah dalam posisi sendirian mengepalkan tangannya sangat kuat sampai uratnya muncul.

"Kakucho...."

~~~

Kisaki Tetta tidak mengerti. Sepanjang hari ia berjaga di markas Tenjiku, ia selalu memerhatikan rekan setianya Hanma Shuji memiliki gelagat aneh saat memandangi kontainer merah yang menjadi tempat sandera sang gadis. Raut wajah sang pemuda hanya datar, tetapi ia terlihat sedikit tegang.

Adiknya Pah-Chin [Tokyo Revengers AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang