Rusuh 8 [Roppongi Arc]

2.1K 266 57
                                    

Note: Ini hanyalah fanfic belaka, masa lalu Haitani bersaudara tidak ada kaitannya sama yang canon. Jangan meniru adegan yang akan ditampilkan di chapter kali ini.

"Mitsuya, lu yakin mau minta bantuan orang itu? Gue gak yakin tuh orang bisa dipercaya." - Pah-Chin

"Gue tahu, tapi dia usianya lebih tua dari kita. Kalau masuk ke Roppongi kan lebih aman saja." - Mitsuya

"Gue gak nyangka lu malah milih rencana ini. Tapi gue takut kalo (Name) diapa-apakan." - Draken

"Tenang, kalo dia macam-macam, kita gebuk aja." - Mikey

Mitsuya, Pah-Chin, Mikey, dan Draken menunggu seseorang untuk datang. Ini adalah rencana Mitsuya untuk menemukan (Name) di Roppongi, tapi tentunya mereka butuh bantuan orang dewasa agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Benar saja, orang itu datang. Senyuman lebar di wajahnya itu seperti mengejek orang, ia bahkan menatap keempat pimpinan Toman dengan tatapan merendahkan.

"Hooo, tumben kalian mau meminta bantuan gue."

Orang itu tiada lain adalah Madarame Shion, alias Mad Dog. Shion adalah anggota Tenjiku, dimana dia merupakan Four Heavenly Kings. Shion sangat arogan, arogansinya menimbulkan rasa tidak suka dari orang-orang sekitarnya. Namun Shion adalah orang penting di Tenjiku, makanya tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan dia.

"Hei, Mad Dog... Akhirnya lu muncul juga." Mitsuya menyapa Shion.

"Gak usah banyak bac*t, lu tiba-tiba nelpon pas gue lagi pesta pora di rumah Kanji. Apa urusan lu?" Tanya Shion dengan wajah nyolot.

Mikey, Draken, dan Pah-Chin benar-benar tidak suka dengan sikap Shion. Seenaknya dan sombong, Shion adalah tipikal yang benar-benar suka merendahkan lawan dan menganggap dirinya itu kuat. Untung Mitsuya kuat mental, jadi ia masih bisa bersabar menghadapi Shion.

Mitsuya pun memperlihatkan foto (Name) kepada Shion, lalu ia menjelaskan permasalahannya.

"Dia Adik yang di belakang gue, tadi kita berempat niat mau pulang, tapi gadis ini tertinggal di Roppongi dan kita gak bisa kesana sembarangan soalnya udah jam malam. Gue butuh bantuan lu buat anterin kita ke Roppongi, bisa?"

Shion yang melihat foto itu bersiul. Cantik juga nih cewek, pikirnya. Shion lalu menatap Mitsuya.

"Hah? Roppongi? Itu kan basenya Haitani bersaudara. Napa lu gak minta bantuan aja ke mereka?" Tanya Shion.

"Maunya begitu, tapi gue gak yakin mereka mau bantu. Lagian kalo mau minta bantuan mesti dari yang sulung, tapi dianya pasti gak tertarik. Makanya gue butuh lu." Jawab Mitsuya.

Shion terdiam mendengar penjelasan dari Mitsuya. Pria itu mengusap kepalanya dan menghela napas.

"Yo dah, ini lu yang nyuruh. Gue cuma nyari lho ya, sisanya kalo mau gelud lu-lu semua yang beresin, bukan urusan gue." Ucapnya tidak becus.

Pah-Chin, Mikey, dan Draken menahan emosi mereka, Mitsuya hanya bisa bersabar mendengar ucapan dari Shion.

"Oke, sebelum nyari tuh anak, gue pingin nyari hotel buat nginep." Celetuk Shion.

"A-apa?! Kok mesen hotel sih?! Lu kira kita mau bersenang-senang gitu?!" Emosi Pah-Chin meledak sehingga pemuda itu nyaris saja mau memukul Shion tetapi ditahan oleh Draken dan Mitsuya.

"Hah? Bersenang-senang?" Shion yang dengan santai merokok menatap Pah-Chin dengan sinis, "Lu gak usah banyak nuduh ya, gue disini cuma mengemban tugas, bukan main-main. Kalo misalkan gue gak dipanggil sama teman ubanan lu itu, gue juga bakal bersenang-senang tanpa bantuin elu semua."

Adiknya Pah-Chin [Tokyo Revengers AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang