Mari mulai lagi

177 27 0
                                    

( Name) menuruni tangga apartrmentnya. Turun untuk menemui pria yang sudah menunggunya dibawah sana.

Izana tersenyum hangat saat
gadis itu sampai dihadapannya.
Tidak berubah sejak terakhir
kali ia melihatnya.

" Siap untuk mengingat banyak hal? "

" Aku siap! " jawab (Name)
semangat. Berhasil membuat
Izana tergelak.

Ia baru menyadari. Ternyata
hanya ingatannya saja yang
hilang. Kepribadiannya tidak.

Hari libur itu (Name) gunakan
untuk menerima ajakan pria
itu untuk jalan-jalan.

Entah kemana, tapi ia akan
menurut saja.

" Sekolah? "

" Ini tempat pertama kali kita bertemu.
Kau bisa mengingatnya? " tanya Izana berdiri tepat disamping (Name).
Keduanya menghadap
tepat ke gerbang sekolah.

(Name) diam. Ia mulai mencoba
mengingat sambil sesekali
menatap Izana yang terlihat
menatap lurus ke dalam gerbang.

Cukup lama, sampai sebuah
potongan ingatan muncul.

" Kau ingin masuk?.. "
___

" Aku bisa membantumu.. Tapi apa kau bisa memanjat?.. "
___

" ' Kau ingin masuk? ' " ucap
(Name) pelan. Seketika Izana
menoleh menatap (Name).

" Kau ingat? "

" Aku hanya ingat itu. " (Name)
mengusap pelipisnya. Kepalanya mulai terasa berdenyut lagi.

" Hm.. Tak apa. Jangan dipaksakan.
Aku tidak ingin membuatmu sakit."

Mereka melanjutkan perjalanan
kesuatu tempat lainnya.

" Bukankah ini jalan menuju
rumah lamaku? " tanya (Name)
bingung karena Izana mengajaknya berjalan santai menuju rumah lamanya.

" Dulu, hampir setiap hari
aku menjemputmu saat pulang sekolah dan kita berjalan santai seperti ini. "

Tak lama, dari kejauhan
sudah terlihat rumah (Name).
Tapi tiba-tiba Izana menghentikan langkahnya membuat
(Name) ikut terhenti beberapa
langkah didepan pria itu.

(Name) berbalik.

" Dan aku mengantarmu
hanya sampai disini. " ucap
Izana.

(Name) mengernyit bingung.
Ia mulai lagi mencoba mengingat.
Cukup lama, cuplikan kecil
kejadian muncul di ingatannya.

" Tak apa,kan jika aku
mengantarmu hanya sampai disini? "

Pria yang menggunakan
kaos lengan panjang berwarna
hitam. Kali,ini (Name) berhasil mengingat tubuh pria itu.

" Tak masalah. Lagipula jika ibu melihat, dia pasti akan menanyakanmu terus menerus. Haha.."

___

" Ya, aku mulai ingat. "

" Bagus. "

Lagi dan lagi. Izana membawa
(Name) ke tempat-tempat yang
dulu sering mereka kunjungi bersama.

Sesekali (Name) kesulitan
mengingat. Dan Izana akan
menceritakan beberapa bagian
ingatan untuk membantu gadis itu.

Memakan waktu sampai
beberapa kali pertemuan
Izana dan (Name), terkadang
tidak membuahkan hasil karena
ingatan mereka bersama masih
terlalu muda untuk diingat.

Singkatnya, Izana tahu pertemuan
mereka dan saat mereka bersama
sebagai teman memang hanya
beberapa bulan saja.

Izana tidak bisa juga menyalahkan
(Name). Ia lah yang seharusnya
disalahkan atas cedera yang
dialami (Name). Terlepas jika
waktu itu ia tidak tersulut emosi
melihat Kisaki itu mulai terus menyerangnya, Izana seharusnya
tidak menyerang menggunakan
alat itu.

My Soft Memories [ Kurokawa Izana x Reader ] {Completed✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang