" Izana-san sudah mengatakan
semuanya. Sekarang, bolehkah
aku yang mengatakan
kenyataannya? ''(Name) berlutut dihadapan Izana.
" Pagi yang cerah itu, seorang
pria menawarkan bantuan
padaku untuk bisa masuk ke
sekolah yang gerbangnya sudah
terkunci. Dia membantuku masuk
dengan cara curang. Yaitu
memanjat pagar itu. Ahaha..
Aku selalu ingin tertawa setiap
kali mengingatnya. ''Izana hanya menatap gadis itu.
" Tapi setelahnya, aku
menyadari sesuatu. Dan setelah
kupikir-pikir juga, ternyata aku
sudah menyukai Izana-san sejak pertemuan pertama itu.. '' (Name) menunduk dalam." Seterusnya, aku hanya
menyembunyikan perasaanku
dari Izana-san karena aku
mengira Izana-san tidak
merasakan hal yang sama.
Izana-san juga tidak terlihat
setertarik itu padaku, jadi
kusimpulkan saja bahwa kita
hanya berteman. ''Tangan terulur..
" Selama ingatanku menghilang,
aku terus memimpikan seseorang.
Seorang pria dewasa yang terasa sangat dekat denganku. Dan setelah Izana-san datang dan kembali mengingatkanku dengan memori lama itu, akupun menyadari bahwa pria itu adalah... Izana-san..'' (Name) kembali tergelak.Izana tersenyum lembut. Ia terus
menatap gadis berbaju hitam itu." Hihi.. Bahkan mimpiku pun
tidak rela membiarkanku
melupakan Izana-san. Aku sangat
terkesan. Sangat terkesan.. ''RIntik air dari langit mulai turun.
Tapi (Name) tidak bergerak dari
tempatnya sedikitpun. Ia terus memandang Izana yang juga
tengah tersenyum padanya.Hatinya menghangat melihat
Izana yang tidak menghilangkan
senyum itu barang sekali saja untuknya.Ya.
Ia tengah memandangi bingkai
berisikan foto Izana yang tengah
tersenyum damai. Tampak dari
rautnya, Izana terlihat sangat
tegar dan tulus.Untuk pergi..
Nisan batu itu mulai basah
oleh hujan. Semakin deras,
(Name) tetap tidak bergerak
dari sana.Air matanya sudah kering
untuk menangisi kepergian
pria itu. Tapi dadanya terus
merasa sesak setiap kali
mengingat pria itu. Jauh didalam
hatinya, ia masih tidak rela.Kenapa disaat mereka mulai
bisa menerima satu sama lain,
salah satu dari mereka harus pergi.Sekarang, bagaimana cara (Name)
untuk melupakan semuanya. Jujur
saja, ia sampai berfikiran untuk
menyusul Izana.Ia tentu tidak ingin melupakan
Izana lagi. Tapi mengingat
semua memori bersama pria itu
selama ini sungguh membuatnya
tersiksa setengah mati." Izana pasti tidak akan senang
melihatmu seperti ini ''Kakucho memayungi (Name)
yang sudah basah kuyup." Benarkah?... Lalu, apa yang
harus aku lakukan agar Izana-san
senang? '' tanya (Name) pelan." Jangan menahannya dengan kesedihanmu. Relakan
kepergiannya. Dia akan
beristirahat dengan tenang
setelah melihat kau tersenyum
untuk merelakannya. ''" Mudah untuk bicara... ''
Airmatanya mengalir juga akhirnya.Kakucho meraih bingkai foto
Izana itu dan menatapnya lamat." Dia adalah Rajaku. Sekaligus
orang yang menyelamatkanku dari kesendirian. Aku yang paling tahu
tentang sifatnya yang sangat benci dikasihani. Walaupun sejak kecil ia
cukup arogan, tapi dia selalu
mengajariku banyak hal. Termasuk
untuk merelakan kepergian seseorang. ''
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soft Memories [ Kurokawa Izana x Reader ] {Completed✔}
FanfictionAku memang salah sasaran. Tapi tidak seharusnya dia melupakanku.. Entah bagaimana caranya aku bisa menariknya kembali. Tapi aku juga tidak ingin dia menyesal setelah kembali mengingat siapa diriku. Karena senyumnya tanpa diriku bahkan lebih manis _...