Recognition

10 0 0
                                    

.

RSUP Moh.Hussein, Indonesia

Seorang wanita dan seorang pria saling menatap satu sama lain dengan pikiran dan pandangannya masing-masing antar satu sama lain. Wanita itu bernama Rose dan pria itu bernama Niel. Rose memikirkan cara-cara yang harus ia lakukan untuk menyelesaikan masalah pelik yang sekarang berada di hadapannya itu yaitu Daniel. Sedangkan, Daniel memikirkan takdir yang telah tanpa sadar mengikat mereka dalam peristiwa ini, sebuah peristiwa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dirinya selama ini tentang takdirnya yaitu Rose. Hingga sebuah suara tidak ramah keluar dari wanita yang berada di dekatnya tertuju pada wanita yang berada di atas kursi roda tersebut.

"Nona, saya tidak bilang bahwa saya mengizinkan anda masuk ke dalam kamar ini dengan sopan begini"sarkas Jane pada Rose dengan tatapan datar dan suara yang tidak bersahabat. Hingga Niel pun berusaha untuk mencairkan suasana tidak mengenakan yang ada di kamarnya dengan bertanya pada Rose.

"Sudah Jane....Saya dengar anda mau berbicara dengan saya nona. Ada apa ya?"Ucap Niel dengan suara lemah dan datar kepada Rose.

"Sorry Nona dan Tuan kalau saya dan ibu saya terlihat tidak sopan dengan masuk ke kamar ini tanpa izin. Baik pak Daniel, sebelumnya perkenalkan saya Rose Margaretha Smith. Saya adalah pengendara mobil yang menabrak mobil bapak dengan tidak sengaja dan tanpa sadar. Disini saya mau meminta maaf dan menjelaskan kronologi kecelakaan yang telah menimpa mobil kita berdua pak. Apakah diperbolehkan kalau saya menjelaskannya kepada bapak dengan secra dekat bukan hanya berada di dekat pintu seperti ini?"Ujar Rose dengan wajah pucat dan lemah sembari menatap mata Niel dengan mohon.

"Niel, sudahlah kamu nggak usah dengerin dia Niel, keadaanmu saat ini masih dalam keadaan yang kurang baik Niel. Kamu butuh istirahat Niel."Potong Jane dengan raut kesal menatap Rose sebelum Niel mau menjawab pertanyaan Rose.

"Jane...ini bukan urusanmu. Gue mau mendengar penjelasan dari nona Rose terkait kecelakaan yang menimpa kami berdua. Jika lo keberatan silahkan keluar dari kamar gue!"Tutur Niel pada Jane dengan suara datar nan dingin karena ketidakmengertiaan Jane terhadap situasi dan keadaan saat ini.

"Sorry Niel....Aku tidak bermaksud dan tidak menginginkan hal buruk akan menimpamu lagi. Aku hanya sangat khawatir terhadapmu. Kalau begitu aku keluar dulu ya Niel. Kamu selesaikan pembicaraanmu dengan Nona Rose. Kalau kamu sudah bicara dan kamu butuh apa-apa telpon saja aku ya Niel"Ungkap Jane pada Niel dengan suara kecewa dan mata yang berkaca-kaca menatap Niel dan berjalan keluar dari kamar rawat itu.

"Baik, silahkan Nona Rose...Apa yang ingin anda jelaskan mengenai kecelakaan tersebut saya akan mendengarnya. Dan silahkan Nona mendekat ke samping brankar saya kalau mau menjelaskannya"Ucap Niel kepada Rose dengan suara dan ekspresi yang datar serta terlihat pucat dan lemah.

"Saya rasa Pak Daniel minum dulu air putih pak. Mama tolong ambilin pak Daniel minum ya ma. Pak Daniel pasti kehausan setelah bangun dari komanya."Pinta Rose kepada mamanya yang tentunya langsung dilakukan mamanya dan segera memberikan air putih serta membantu Niel untuk duduk dari tidurnya.

"Terima kasih tante"Ucap tulus Niel kepada Margaretha.

"Sama-sama Nak"Balas Margaretha dengan senyum hangat dan tulusnya pada Niel.

"Baik, silahkan lanjutkan Nona Rose"lanjut Niel pada Rose setelah ia menghabiskan secangkir penuh air putih yang diberikan Margaretha kepadanya.

"Sebelum memulai ini, saya ingin mengatakan maaf sebesar-besarnya pada pak Daniel karena peristiwa kecelakaan yang menimpa kita berdua. Kecelakaan pertama yang berada di Bandara dan kecelakaan kedua yang berada di jalanan itu. Saya dengan hati yang sangat dalam memohon maaf kepada pak Daniel terkait kecelakaan tersebut. Baiknya saya perkenalkan diri terlebih dahulu, Nama saya Rose Margaretha Smith dan saya seorang Mahasiswi akhir di sebuah Universitas di kota ini. Pada saat kecelakaan itu terjadi murni atas kecerobohan dan ketidaksengajaan saya dalam mengendarai mobil hari itu. Saya mengendarai mobil dengan perasaan kalut setelah mantan pacar saya mengakui pengkhianatannya. Saya marah dan kecewa padanya dan pada diri saya karena terlihat sangat menyedihkan kala itu. Dan kesalahan saya karena mengendarai mobil dengan perasaan kalut sehingga terjadilah kecelakaan tersebut. Saya mohon pak maafkan kesalahan saya pak. Untuk hukum apapun yang akan mendatangi saya, saya siap pak untuk menjalaninya. Tapi saya mohon pak cabut laporan penangkapan saya pak....saya masih ingin menyelesaikan studi Strata 1 saya hingga akhir pak.."Jelas Rose kepada Daniel dengan air mata yang mengalir sambil menatap Niel dengan tatapan yang sangat tulus.

The Sixth Sense of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang