{Karya ini telah diterbitkan dalam buku PTN Impian dari penerbit AI-LTM Publishing pada 28 Maret 2021}
Menurut banyak siswa yang saat itu menduduki tingkat terakhir di SMA, ujian seleksi masuk PTN itu adalah hal yang menakutkan. Namun, tidak untukku. Aku justru seperti merasakan kembali perasaan yang telah aku tunggu-tunggu selama bertahun-tahun di sekolah. Aku mendapatkan tantangan menarik yang dapat membuatku berkembang pesat dibanding sebelumnya. Aku akan mempersiapkan diri untuk lanjut ke tingkatan berikutnya. Jika diingat-ingat kembali, mungkin aku lebih banyak tersenyum ketika kelas 12 dimulai. Bagaimana bisa? Simak ceritaku selama kelas 12 berikut ini.
Jika saat ini kalian sedang berada di kelas 10 atau 11, aku sangat menyarankan untuk memahami sebaik-baiknya konsep dari materi yang diajarkan di kelas. Bagaimana pun juga, kita bakal lebih mudah menyerap informasi yang lebih sulit jika sudah mempelajari dasar-dasarnya di sekolah. Setidaknya paham inti-intinya, tidak perlu sempurna. Nikmati saja masa-masa SMA kalian di kelas 10 dan 11 tersebut. Setelah itu, jadikan liburan semester 2 di kelas 11 sebagai liburan terakhir kalian. Gunakan liburan tersebut untuk bermain sepuas-puasnya. Kalau bisa sampai merasa bosan untuk bersenang-senang. Begitulah yang aku lakukan di liburan tersebut. Aku terlalu lelah karena bermain games berpuluh-puluh jam, menonton film, membaca novel, tidur sepuasnya, dan berbagai hal lainnya yang aku lakukan tanpa memikirkan ujian sama sekali.
Hingga hari pertama kelas 12, menjadi hari yang aku nanti-nantikan setelah merasa sangat bosan dengan bermain. Hari itu juga, aku menghapus segala jenis aplikasi hiburan, sosial media, dan apa pun yang membuatku tertarik untuk membukanya tanpa disadari. Semuanya aku ganti dengan aplikasi tryout dan e-learning. Aku juga mulai menjadwalkan segala kegiatan dan target yang akan aku capai untuk setahun kedepan. Setiap bulannya, aku menargetkan diriku untuk menyelesaikan materi satu pelajaran. Aku memakai sistem satu pelajaran sebulan berisikan review materi dan latihan soal. Aku juga menargetkan seminggu sekali mengikuti tryout minimal sekali. Aku juga mengatakan pada diriku untuk fokus SBMPTN bukan UN apalagi USBN. Jika memang aku harus belajar UN dan USBN, aku hanya boleh belajar di sekolah saja. Selain itu, aku cukup belajar SBMPTN. Selain target per bulan, aku juga membuat target mingguan mengenai materi apa saja yang perlu aku pelajari. Aku memulai dari pelajaran yang tidak terlalu sulit, yaitu tes potensi akademik. Selanjutnya, aku mendengar dari guru lesku bahwa sebaiknya menguasai matematika karena di SBMPTN ada dua pelajaran yang merupakan matematika. Oleh karena itu, aku fokuskan dua bulan berikutnya untuk matematika dasar dan peminatan. Seperti inilah jadwalku.
Juli TPA: Tes Kemampuan Verbal, Numerikal, Figural
Agustus Matematika Dasar
September Bahasa Indonesia
Oktober Bahasa Inggris
November Kimia
Desember Biologi
Januari Matematika IPA
Februari Fisika
Maret Review TPA, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
April Review Matematika IPA, Kimia, Biologi, Fisika
Oh ya, aku juga berpikir bahwa jika aku belajar UTBK, bisa sekalian belajar untuk UN juga karena UTBK jauh lebih sulit dibanding UN, seharusnya jika kita bisa menguasai materi UTBK otomatis menguasai materi UN juga. UN dikatakan bulan April. Itu artinya, mata pelajaran terkait UN sebaiknya sudah dipelajari sebelum UN. Aku meletakkan fisika di akhir karena aku kurang berminat untuk mempelajarinya di awal waktu. Jika ada di antara kalian yang menyukai fisika, silakan ubah urutannya saja ya.
Kemudian, untuk target mingguan, aku menargetkan bisa selesai 300 soal dengan 150 soal dari tryout, sisanya dibagi per hari 20-30 soal. Aku juga selalu membawa buku latihan soal ke mana pun sehingga jika ada waktu kosong seperti di jam ganti pelajaran atau sepulang sekolah, aku bisa mengerjakan soal latihan. Ketika mengerjakan soal latihan, aku juga berlatih untuk berpikir cepat dengan cara mengatur waktu satu soal satu menit. Setelah waktu habis, aku mulai mengerjakan ulang soal-soal yang belum aku temukan jawabannya. Dengan cara seperti ini, kata guru lesku, kita bisa semakin mengatur waktu ketika ujian nanti.
Aku juga sering melakukan konsultasi ke guru les dan juga teman-temanku. Sering juga, kami mengadakan belajar kelompok untuk berbagi ilmu dan menjaga motivasi tetap ada. Selain itu, aku juga memanfaatkan fasilitas guru di sekolah untuk konsultasi mengenai soal SBMPTN yang belum aku temukan caranya. Tak hanya itu, aku juga mengikuti banyak grup belajar online untuk terus mengingatkanku agar terus berjuang. Aku juga menghiasi dinding kamarku dan layar handphone ku dengan tujuan jurusan dan kampusku. Aku tidak ingin melupakan tujuanku tersebut. Bahkan karena hal itu, aku bangun di pagi hari langsung teringat tujuanku dan segera bersiap-siap untuk belajar.
Selain belajar, aku juga harus memperhatikan kesehatan tubuhku. Aku pernah mendengar dari guru lesku kisah-kisah menyedihkan yang terjadi untuk mereka yang terlalu ambisius dan tidak memperhatikan kesehatan tubuh. Ada yang sudah belajar sangat keras, namun saat hari H, ia malah harus di rumah sakit karena tubuhnya tidak kuat. Aku tidak ingin hal tersebut terjadi padaku. Oleh karena itu, aku menyediakan sehari untukku berlibur dengan cara menonton film motivasi. Selain mendapatkan hiburan, aku juga mendapatkan motivasi kembali untuk mendukungku seminggu kedepannya. Aku juga selalu meminum suplemen DHA untuk menjaga kesehatan tubuh dan otak.
Aku juga mencatat setiap soal tryout yang belum bisa aku kerjakan dengan benar serta menuliskan pembahasannya dengan kata-kataku sendiri. Aku juga berusaha untuk menyenangkan guru dan orang tuaku karena restu Tuhan ada di tangan orang tua kita sendiri. Aku sering mendengar bahwa mereka yang orang tuanya tidak setuju dengan jurusan yang dipilih anaknya, walaupun anaknya sudah sangat mungkin untuk diterima di jurusan tersebut, pada akhirnya tetap tidak akan berhasil. Jadi, pastikan untuk meminta restu dari orang tua.
Sebelumnya, aku belum mengatakan mengenai motivasi. Ada artikel yang aku baca yang mengatakan bahwa jika motivasi kita itu berdasarkan altruisme, kita bisa semakin berenergi untuk mencapai hal tersebut. Mungkin hal ini dapat membantu untuk mengubah motivasi awal yang hanya berfokus untuk kepentingan diri sendiri ke kepentingan orang lain. Sesimpel untuk menjadikan orang tua kita sebagai motivasi kita untuk terus berjuang, hingga sekompleks demi kesejahteraan umat manusia di masa depan.
Terakhir, ingatlah bahwa semua ini hanyalah sebatas usaha manusia. Semua takdir ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, kita bisa menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita benar-benar pantas untuk mendapatkan takdir yang lebih baik jika kita berjuang lebih baik. Sebab, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan usaha yang kita lakukan tanpa memberikan balasan yang sepadan. Percayalah untuk hal yang terbaik setelah berusaha yang terbaik. Jangan menyisakan penyesalan sedikit pun. Semangat berjuang, calon penerus bangsa Indonesia. Masa depan bangsa ini ada di tanganmu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back in Time
Non-FictionKumpulan karya fiksi dan non-fiksi yang pernah ditulis bertahun-tahun sebelumnya untuk dilombakan atau diterbitkan. Ada yang menang dan ada yang kalah, namun tak apa karena semua akan menjadi sejarah yang ditulis dalam media yang tak akan hilang dim...