Crazy Romance - 3

229 32 6
                                    

Happy Reading💗🌷

Terima kasih sudah menunggu walaupun sempat di-ghosting✌🏻

***

LAKI-LAKI bertubuh jangkung itu berjalan menghampiri stan penjual nasi goreng. Namun, setelah ia mengatakan pesanannya dan selesai membayar, pandangannya jatuh pada dua gadis yang tengah berbincang di salah satu meja kantin. Merasa jika memiliki urusan dengan salah satu di antara mereka, Juan memutuskan untuk melangkah mendekat.

Laki-laki itu berdeham sejenak, seolah berusaha menginterupsi dua gadis yang tengah asyik mengobrol.

Belum sempat Juan mengatakan maksud dan tujuannya, Saski yang saat itu menyadari keberadaan Juan membuka suara terlebih dahulu.

"Mau apa lo?"

"Buset dah, Ki, sewot banget sama gue. Nih, ada titipan dari Bang Raidan. Punya lo, kan?" tanya Juan malas.

Kanaya yang tidak sengaja mencuri dengan obrolan teman sekelas itu sontak terbatuk, karena ucapan Juan yang tiba-tiba. Posisinya yang sedang menyesap minuman membuat gadis itu tersedak saking terkejutnya. Kanaya tahu jika Saski memang bertetangga dengan senior idola di sekolahnya yang dikenal dengan nama Raidan. Namun, selama ini hanya Kanaya yang mengetahui fakta tersebut karena Saski tidak ingin ada anak sekolahnya tahu hubungan Saski dengan Raidan.

"Nay," ucap Saski panik, khawatir jika sahabatnya itu kenapa-kenapa.

"Eh, sorry gue keselek," balas Kanaya.

Kejadian tersebut pun berhasil mengambil atensi Juan, sehingga laki-laki itu sempat menoleh ke tempat Kanaya. Hingga akhirnya Juan kembali menghadap Saski saat gadis itu mengambil dompet pembalutnya dari tangan Juan.

"Oke, thanks, Ju."

"Ngomong makasih sama Bang Raidan, gue cuma nyampein titipan aja karena kebetulan gue habis dari sana dan dompet itu punya lo alias temen sekelas gue. Jadi, sekalian," balas Juan yang saat itu sempat menoleh karena dipanggil oleh penjual nasi goreng yang mengatakan jika pesanannya sudah siap.

Saski mendengus. "Iya, deh. Terserah. Ya udah sono cabut lo!"

"Nggak usah lo suruh gue juga pergi lagi. Eneg gue kalau makan di deket lo," sahut Juan tidak terima.

Sepeninggal Juan dari mejanya, Saski mengembuskan napas lega dan segera memasukkan dompet pembalut ke sakunya.

"Itu yang namanya Juan. Ngeselin banget, kan?" Saski mulai membuka suara lagi pada Kanaya setelah kepanikannya reda.

Kanaya mengangguk setuju. "Tapi, gue nggak terlalu fokus sama si Juan-juan itu. Gue lebih kaget aja kenapa tuh dompet pembalut lo ada di Juan? Terus apa tadi, Kak Raidan nitipin itu ke Juan? Juan tahu lo tetanggaan sama Kak Raidan?" tanya Kanaya menggebu-gebu meski dengan suara yang sebisa mungkin ia pelankan agar tidak terdengar siswa lain.

"Ya, kalau Raidan nggak punya otak ya dia bakalan bilang ke Juan, sih, Nay, makanya gue khawatir banget sekarang. Mana si Juan tengil banget lagi anaknya. Jadi susah gue ajak kerja sama."

"Iya, sih, kelihatan tadi tengilnya," jawab Kanaya sambil tertawa samar.

"Ya, kan?!"

Kanaya mengangguk dan mencoba menenangkan Saski kembali. "Kalau kata gue, Kak Raidan nggak mungkin cerita itu ke Juan sih, soalnya dia kan tahu lo nggak mau kalau hubungan tetanggaan lo itu terekspos di sekolah. Ya, kan?"

"Iya, sih, bener," gumam Saski. "Nanti kalau dia sampai bocor gue aduin aja ke bokap, biar langsung dihakimi."

"Dih, emang tega lo sama Kak Raidan? Gitu-gitu dia crush lo, Ki," balas Kanaya dengan suara pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang