Prolog

1.5K 194 66
                                    

****

Bukankah, setiap manusia berhak jatuh cinta? Merasakan berbagai hal bahagia setiap harinya dan seseoranglah menjadi alasannya.

Seperti, saat, jantungmu berdebar tak menentu saat berada dekat. Perutmu seperti dihinggapi ribuan kupu-kupa saat dia memujimu. Menyebabkan nafas menderu. Membuat hati menghangat, juga membuat sudut bibir terangkat ke atas karena rasa itu telah menyelusup jauh ke dalam kalbu.

Semua manusia berhak jatuh cinta, memilih dambaan hatinya. Menghabiskan waktu berdua hingga menua bersama.

Semua manusia berhak jatuh cinta, walau seorang psikopat kejam tanpa rasa iba sekalipun.

****

Malam ini angin berhembus sedikit kencang, hawa dingin terasa menusuk kulit. Tampak Seorang perempuan berjalan dengan lesu memasuki pelantaran rumah sederhana itu. Mengenakan kemeja berwarna biru dengan rok span hitam selutut. Rambut yang sudah tak tertata rapi, berantakan, tak lupa sebuah map berwarna biru ditangan.

Sudah satu pekan. Ia mencoba mendatangi setiap perusahaan di Jakarta untuk melamar pekerjaan. Tetapi hasilnya selalu nihil, tak ada satu pun perusahaan yang mau menerimanya.

"Sudah dapatkan perkerjaan?" tanya seorang pria paruh baya diambang pintu saat ia memasuki rumah.

Perempuan itu menghela nafas dalam "Tidak." jawabnya lesu.

Mendengar jawaban yang sama setiap hari, pria itu berdecak kesal "Kau memang menyusahkan, tak berguna Jihane." katanya emosi.

Perempuan bernama Jihane itu menunduk "Maaf, aku bejanji, akan mendapatkannya besok." jawabnya dengan suara gemetar.

Pria itu melenggang pergi bergitu saja meninggalkan anak gadisnya.

"kemana lagi aku harus mencarinya?" monolog Jihane dalam hati.

Jihane mengambil ponselnya dari dalam tas, untuk mengecek apakah terdapat interviewnya yang diterima. Tetapi, guliran layar itu terhenti karena dentingan notifikasi ponsel yang muncul pada sisi atas, memuat suatu artikel berita.

Dibutuhkan seorang Staff bagian keuangan PT. Haque Company, daftarkan diri anda segera.

Jihane mengembangkan senyum saat mendapati artikel tersebut. Tetapi detik kemudian raut wajah Jihane berubah masam setelah membaca rentetan informasi yang termuat didalamnya.

"Staff bagian keuangan? Apa aku bisa bekerja di perusahaan sebesar itu? nilai ku saja pas-pasan." gerutunya pelan dengan bibir melengkung ke bawah.

Ia berdecak kesal "Hahh, tak apa. Tak ada salahnya mencoba. Ya! Aku akan mencobanya besok!" kata Jihane mencoba semangat.

Jihane Almira adalah seorang lulusan mahasiswa baru yang sedang sibuk mencari-cari pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan sang ayah.

Jihane memang hanya tinggal berdua dengan sang ayah dirumah itu. Ibunya meninggal saat Ia dilahirkan.

Bagi ayahnya, Jihane adalah seorang pembawa sial. Karena setelah dirinya lahir perusahaan Ayahnya mengalami kebangkrutan, segala harta bendanya disita.

Sehingga akhirnya, Ayahnya, itu, membawa Jihane yang saat itu masih bayi tinggal dirumah sederhana, bahkan terkesan kumuh. Sang ayah juga beralih pekerjaan menjadi pekerja pabrik dengan gaji yang tak seberapa.

Sejak saat itu, Jihane tak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya lagi. Bahkan hubungan keduanya tak sedekat pada umumnya. Tetapi, meskipun begitu, Jihane akan tetap menyayangi ayahnya sampai kapanpun.

Psychopathic GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang