Restoran itu tampak sepi, para genin yang muncul duduk berbaris melingkari meja dengan rapi. Perkumpulan hari ini hanya hangout biasa, tidak ada yang spesial. Hanya yakiniku dan gosip.
Shikadai sebenarnya malas untuk ikut nimbrung bersama yang lain. Tetapi, Shikadai telah terseret oleh Inojin yang menjengkelkan. Dan lagi, si kembar yang terkenal seantero lima negara besar, belum juga muncul. Padahal, ide untuk berkumpul di restoran ini adalah ide si Boruto sialan. "Merepotkan, di mana mereka?"
Mitsuki angkat bicara, "Mereka sedikit terlambat karena harus menjalani hukuman dari Nanadaime-sama"
Kening Inojin berkerut bingung, kuas yang di pegangnya pun, berhenti menorehkan cat di kanvas yang dipegangnya. "Apa yang mereka lakukan kali ini? Tou-sanku tidak mengatakan apa-apa pagi ini"
Mitsuki hanya tersenyum polos.
Melihat kurangnya jawaban yang ingin ia dapatkan, Inojin menendang tulang kering Shikadai yang duduk di depannya. "Apa kau tahu sesuatu?"
Mendesah kesal, Shikadai menjadi teringat momen malam kemarin. Dimana sang ayah pulang dengan menggerutu tentang seseorang berambut pirang yang merepotkan. Ayahnya tidak menjelaskan secara detail, tapi Shikadai tahu bahwa ada kejadian besar kemarin. "Oyaji tidak menjelaskan apapun padaku. Tapi, aku yakin kemarin ada masalah dengan Boruto dan Sarada sampai Nanadaime-sama juga terseret"
Inojin cemberut mendengar jawaban itu. "Aneh sekali. Tck, padahal aku sangat ingin tahu masalah seperti apa yang mereka timbulkan kali ini"
Mereka bertiga kemudian tenggelam dalam keheningan yang nyaman. Pesanan mereka pun, juga telah datang. Porsi besar yakiniku menanti untuk dijamah. Kuas dan kanvas telah terlupakan dan disimpan dengan hati-hati oleh Inojin. Bocah itu mulai memanggang daging dengan terampil. Suara desisan daging dengan panggangan, terdengar nyaring di keheningan restoran.
"Kalian juga lakukanlah sesuatu, buat diri kalian berguna," gumamnya menyuruh Shikadai serta Mitsuki untuk melakukan hal lain.
"Haruskah aku menjemput Boru─"
"ASTAGA TEMAN-TEMAN!"
Ucapan Mitsuki terpotong oleh kedatangan gaduh Choco. Gadis itu memiliki wajah memerah, dengan sepotong dango sisa yang belum termakan di tangan kanannya. "Kalian para pria, pasti kaget dengan ceritaku"
"Merepotkan, pergilah wanita"
Chocho tidak terpengaruh. Gadis itu justru menyerengai lebar dan duduk di samping Mitsuki yang tertekan. "Aku bertemu pria tampan! Dia sangat keren! Aku bertanya-tanya, apakah dia ayahku yang sebenarnya?"
Ketiga laki-laki di ruangan itu menatap Chocho seolah gadis itu gila. "Bodoh, paman Choji akan sakit hati mendengar kau mengatakan hal itu"
Gadis itu menjadi cemberut. Melahap sisa dango dengan kesal. "Tck, aku tahu. Tapi, dia seperti ... sangat tampan dan keren! Aku bertemu dengannya saat membeli dango!"
"Seperti apa dia? Apakah lebih tampan dari Shinki?" Shikadai bertanya dengan acuh tak acuh. Chocho memang terkenal dengan hobi mengumpulkan deretan pria tampan di Konoha, Suna, dan bahkan Kumo.
"Bung, dia benar-benar keren walau dengan penampilan gelap itu! Tapi aku heran, mengapa pria setampan dia, baru terlihat olehku pagi ini?"
Inojin melahap daging yang telah matang, dan menjawab pertanyaan Chocho dengan mulut penuh. "Mungkin dia baru?"
Shikadai mengangguk menyetujui. "Masuk akal"
Mereka terus mengoceh tentang pendatang baru yang tampan. Sebenarnya, hanya Chocho yang mengoceh, namun tiga yang lainnya hanya mendengarkan dan sesekali menimpali kegilaan teman perempuan mereka dan sesekali melahap yakiniku dan memanggang yang baru. Bau daging yang kembali mengepul membuat mereka bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Incident [SasuNaru]
FanficSi kembar tidak sengaja mengaktifkan segel rumit yang berada di ruang kerja sang ayah. Kejadian tak terduga membuat mereka terlempar jauh ke masa lalu. Dan apakah itu kakek nenek mereka?! Oh! Ada juga paman Itachi dan paman Kakashi?! Mereka kecil!