ToBeContinue ...
"perasaan bersalah itu selalu menyelimuti ku dan menghantui sudut hatiku"
kali ini, yeonhee mengangkat kepalanya. matanya terlihat hampa. aku meneguk ludahku gugup. apa yang sebenarnya telah ku lakukan pada yeonhee? ia sudah kehilangan hatinya karena ku remukkan sejak lama. bahkan,bagian yang sudah remuk itu kuinjak hingga hatinya takkan bisa kembali seperti semula lagi. ia hanya menatap kosong kearah pendeta yang mulai membicarakan beberapa peraturan pernikahan kami.
"jika ada yang keberatan dengan pernikahan ini,silahkan angkat tangan ." pendeta itu berucap sambil melihat kesekeliling gereja .
yeonhee bergeming . kali ini,ia memandangku ragu-ragu seolah menunggu setiap saat ketika tanganku terangkat menentang pernikahan ku sendiri. tapi aku hanya bisa memandanginya. berusaha memikirkan hubungan kami disaat saat terakhir. aku begitu ragu dengan perasaan ku sendiri. sungguh, aku hanya bisa menggerakan kepala ku mentap yeongseon yang terduduk di kursi tamu sambil memeluk tangan heechul hyung ,seolah menyuruhku menghadap ke pendeta dan melanjutkan pemberkatan. anehnya,saat aku melihat yeongseon memeluk lengam heechul hyung rasa itu tidak ada lagi,rasanya biasa saja. yeongseon telah membuka mataku.
pandanganku beralhi kearah yeonhee yang mematung. wajahku memanas ketika ia menatapku. rasanya duniaku telah jungkir balik dalam waktu semalam ketika gadis ituu masuk menyelinao ke apartemen ku dan menyentuh ku dengan kelembutannya. satu pemahaman yang akhirnya menghantam kepalaku. gadis ini sudah meluluhkan hatiku.
hening lama setelah pendeta mengatakan hal itu. seluruh keluarga kami tersenyum lega ketika akhirnya aku tidak melalukan sesuatu yang sangat menyakiti yeonhee nanti. pendeta nyaris melanjtukan pemberkatan ketika satu tangan terangkat
"aku keberatan"
"ye?!" pendeta tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya ketika melihat tangan sang pengangtin wanita terangkat mengajukan keberatan. aku tak bisa mengucapkan apapun ketika yeonhee medekatkan bibirknya ke telingaku dan membisikan sesuatu, kata-kata yang dulu ku tunggu. sesaat,aku bisa merasakan air mata kesedihan itu mengalir, menyentub pipiku yang bersentuhan dengan pipinnya.
ia menggenggam tanganku sekilas, lalu menarik gaunnya dan pergi meninggalkan altar. seisi gereja bungkam. donghee shiabeoji akhirnya berdiri dan meraih tangan putrinya. ia menennangkannya dengan kata-kata mengenai kegugupan saat menikah,yang membuat yeonhee menangis semakin keras. ia terus menggeleng berulang kali hungga pegangan tangan donghee shiabeoji terlepas, akhirnya donghee shiabeoji membiarkan anaknya memilih jalan yg lain setelah menyadari perasaan putrinya.
Yeonhee berbalik sekilas,menatapku dan menatap yeongseon bergantian.
tatapan itu jauh lebih menyakitkan dibandingkan dengan saat yeongseon mengakui kehamilannya dulu. Gadis itu terluka terlalu dalam hingga ketulusanku saat inipun tak mampu mengembalikkan hatinya yang sudah hancur menjadi serpihan. kemudian gadis itu berbalik,bergegas melewati pintu gereja yang terbuka. Ia pergi tak ingin kembali
aku memandangi ekor gaunnya yang sudah hilang jauh dibalik pintu. kemudian aku menatap cincin perak di jariku. cincin yg dilingkarkan dengan senyum yeonhee dan dilepas dengan tangisannya yeonhe/ cincin yang pernah menjadi saksi bisu betapa kejamnya aku membunuh perasaan yeonhee
"maafkan aku kyuhyun-ah. aku ....... menyerah"
Begitu kata yeonhee tadi
cincin perak itu jatuh menggelinding ke bawah seiring dengan jatuhnya air mataku. Perasaan ini memang selalu datang pada saat terakhir
aku ........ sangtalah ........ menyesal.
T H E - E N D
Jangan lupa vote dan comment yaaa
vote di setiap part.
THANKS FOR READING ^^
![](https://img.wattpad.com/cover/19604022-288-k193609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silver Ring ; Kyuhyun ✔
FanficPerasaan ini memang selalu datang pada saat terakhir highest ranking : #31 Kyuhyun #57 Kyuhyun #2 Cho #5 Cho