[12] Regarding Aesthetics

44 6 0
                                    

"Ray, ada yang nyariin lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ray, ada yang nyariin lo. Namanya Iven, cepet keluar. Katanya dia cowok lo."

Boleh sedekah abang ke panti asuhan ga sih. Batin Raya kesal yang sudah tau pasti siapa itu.

Semenjak kedatangan pria dewasa yang bernama Iven ke posko mereka. Seluruh anak cewek jadi ikutan keluar, kaget sekaligus penasaran sama yang katanya cowoknya Raya. Namun, sepertinya Raya nggak berminat buat ngajak cowok itu walau hanya sekedar masuk dan duduk dalam posko.

"Ngapain?" Dengan nada jengah Raya bertanya sambil melipat tangan di depan dada.

"Kok ngapain?"

"Ish! Ga usah ngedrama bisa ga sih, Raya mau langsung istirahat nih." Decak Raya yang sepertinya mulai kesal. Mana malam sudah larut, ngapain coba si sipit ini menemuinya.

Cowok itu terkekeh pelan lalu mengacak pelan rambut adiknya. "Kangen loh, emang kamu ga kangen?"

Mendengar itu, sontak membuat Raya menganga. Jawabannya sama sekali nggak memuaskan!

"Belum 24 jam Raya disini dan kakak udah bilang kangen aja?!"

"Emang kamu ga kangen kakak Ray?"

"Gemes banget sih pengen tak getok pake bonggeman mautku deh."

Tawa Jaiven akhirnya meledak juga. Sebenernya dia beneran kangen Raya, tapi bukan itu juga tujuan utamanya kesini.

"Becanda atuh neng geulis."

"Ish!"

"Ini kakak ga ditawarin masuk dulu?"

"Banyak maunya jadi orang."

Meski begitu, Raya tetap menyuruh Jaiven agar mengikuti langkahnya, tapi baru saja berbalik ia langsung dibuat melongo. Ini temen-temennya pada ngapain di depan pintu semua anjir. Mana Dikta sampe ngintip dari gorden jendela, terus Lisa yang kepergok malah pura-pura nghitung semut yang kebetulan sedang kerja rodi nyari makanan di lantai depannya.

"Kalian ngapain disitu ey?"

Taulah, mereka jadi salah tingkah sendiri. Halasil mereka langsung buru-buru masuk lagi ke dalam posko dan bergabung dengan anak cowok yang saat ini masih di ruang tamu. Kebetulan tak lama Jaiven datang, ternyata pak Taeyong beserta istri dan anaknya ikut permisi balik. Katanya, takut kemalaman dan ganggu jam istirahat mereka. Tadi, sempat ngobrol singkat juga sih sama Jaiven kata Rehan yang kebetulan si tukang teriak waktu ngasih tau kedatangan Jaiven tadi.

Saat memasuki ruang tamu. Raya jadi nggak enak sama yang lain. "Em, sorry kak. Nggak bermaksud bawa orang lain masuk sini, tapi kenalin ini kakak gue, Jaiven."

Jaiven lebih dulu menunduk rendah ikut ngerasa ga enak. Soalnya, semua mata langsung tertuju ke dia.

Bukan pacarnya to? Batin Abim. Soalnya tadi Revan bilang kan pacar si Raya.

DIANTARA 0-1: Universe Pluto [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang