Chapter IV

143 12 0
                                    

Hari-hari berlalu saat aku di Bali. Dan rasanya sangat menyenangkan, teman-teman disini sangat ramah, gurunya sangat asyik. Dan kau tau, Jake selalu mendekatiku supaya dia dapat dekat dengan wanita itu. Aku menyuruhnya untuk menembak nya. Menembak dalam arti disini adalah menjadikan pacarnya. Lalu jake melakukan itu tapi kalian tau apa? Wanita menyebalkan itu menolaknya. Hebat sekali. Lalu Jake hanya terdiam lalu saat pulang sekolah dia langsung pergi. 3 orang temanku lalu menghiburnya. Tetapi tidak bisa, Jake tetap kesal. "Lupakan saja harr, kau tidak pulang?" Tanya Niall. "Sial aku mendapat tugas piket bersamaan dengan wanita itu" sahutku. Kemudian Niall melihat telepon nya dan ternyata dia sudah di jemput. Kemudian Niall berpamitan denganku, Liam, dan Louis. Kemudian selang beberapa menit, Liam dan Louis sudah di jemput. Setelah mereka pulang, aku balik ke kelas dan bertemu wanita itu pikey sendiri. "Udah telat lu har, dah bersih kelasnya" kata wanita itu. Lalu aku menaruh tas ku dan duduk di belakang. Kemudian wanita itu datang dan duduk disampingku juga.

Lalu aku bertanya "mengapa kau tidak membully ku?" Lalu dia berkata "kau tidak tahu rasanya di bully? Itulah alasan mengapa aku berpindah sekolah" ternyata wanita menyebalkan itu memiliki nasib yang sama sepertiku. Lalu aku diam saja. Kemudian dia bertanya "apakah kau selalu dibully?" "Hampir setiap hari" jawabku. Lalu dia diam saja sambil melihat bukunya. Aku masih bingung mengapa dia mengumpatkan buku itu dari ku? Apakah itu buku bernilai tinggi? Hoho tentu saja tidak mungkin. Lalu dia pergi meninggalkanku.

Bullied boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang