Chapter XI

193 10 1
                                    

Hari itu tiba! Tepat tanggal 3 mei, yaitu hari ulang tahun Prada tiba! Aku sudah merencanakan surprise bersama 6 orang temanku, yaitu Niall, Louis, Liam, Risma dan Rahma. Mereka juga siap untuk tidak mengajak Prada berbicara.

Saat jam pelajaran akan segera dimulai, si Prada mengajak ngobrol Risma dan Rahma tetapi Risma tidak membalas pertanyaan Prada, begitu juga Rahma. Akhirnya Prada pergi lalu mencari Niall dan Niall juga begitu. Aku melihat ekspresinya yang tiba-tiba sedih. "Hahaha, kali ini kau akan mendapatkan dendamku" gumamku. Lalu saat istirahat Prada hanya duduk di mejanya tanpa bergerak sekalipun, dia hanya bermain telepon genggamnya saja.

Akhirnya jam pulang sekolah tiba, kami menyiram Prada dengan air dan tepung, dan Prada hanya tertawa saja. Lalu semua memberikan hadiah ke Prada lalu mereka pergi. Dan yang tersisa hanyalah aku dan Prada. Kalian tau surprise ku belum selesai sampai disana. Akhirnya aku berpikir untuk mem pacarin Prada. Aku memberikan 100 ikat bunga mawar merah lalu bertanya ke Prada apakah dia ingin menjadi pacarku. Lalu Prada mengeluarkan buku yang menurutnya berharga itu dari tas nya.

Dia memperlihatkan buku itu ke aku lalu menyuruhku untuk membacanya. Ternyata isinya soal diriku! Dia menggemariku sejak pertama kali ketemu. Oh tidak, ternyata wanita menyebalkan itu menyukaiku. Tapi aku juga suka dengan wanita itu.

Kemudian Prada menerimaku untuk menjadi pacarnya. Dan ini belum berakhir. Kau tau bagaimana Niall, Liam dan Louis? Liam ternyata sudah dekat sama Risma cukup lama dan akhirnya Liam juga memberanikan diri untuk mem pacarim Risma dan alhasil, mereka pacaran. Begitu pula dengan Louis dan rahma. Sedangkan Niall? Dia sudah dekat dengan wanita dari kelas lain dan dia sudah menjalin hubungan itu lebih dulu.

Ini juga belum berakhir. Masihkah kalian ingat dengan janjiku jika aku mem pacari Prada? Aku melakukan itu. Aku melompat ke kolam ikan dan dilihat oleh ratusan murid di sekolahku. Mereka menertawai ku. Haha aku juga tidak menyangka dapat pacaran dengannya. Memang benar, kita tidak dapat memilih dengan siapa kita jatuh cinta.

-END-

Bullied boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang