3. Peri Pelindung?

758 81 0
                                    

(Enjoy the Story, disarankan memakai darkmode⚫)
; deurimdeul

Selepas kepergian Pangeran Jeanthnè, Rania memetiki Apel yang sudah matang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas kepergian Pangeran Jeanthnè, Rania memetiki Apel yang sudah matang. Lalu menaruhnya dalam gaun miliknya.

Rania bersenandung ringan, karena merasa bahagia memikirkan dia tidak akan kelaparan dalam beberapa hari kedepan.  Untuk persediaan minum, dia bisa memasak air danau sampai matang.

Hidup yang sempurna!

Masuk kedalam kamarnya, Rania benar-benar merasa damai. Meskipun tampak lusuh disana-sini, Rania merasa tempat ini lebih baik daripada tempat hidupnya sebelumnya.

Rania berjalan kearah jendela kamarnya, niatnya hanya ingin membuka jendela tersebut karena Rania merasa kamar ini sangat lembab. Dia butuh udara segar dikamarnya.

Namun, saat membuka jendelanya, matanya tak sengaja melihat seorang perempuan yang sangat cantik memakai baju hitam putih sembari menenteng payung putih perak.

Matanya membelalak, apakah dia sedang melihat seorang peri?

Rania mengucek matanya berulang kali ketika mata mereka bersibobrok untuk beberapa saat. Wah! Ini gila! Dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang cantik dan tampan.

Tak lama kemudian, wanita secantik peri itu memandang balik Rania, kemudian tersenyum lebar seakan sudah menantinya. Senyumnya sangat lembut dan penuh raut keibuan, Rania benar-benar terenyuh.

Detik berikutnya, wanita peri itu menghilang. Rania sudah tidak terkejut lagi melihat kejadian aneh ditempat ini.  Pikirnya wanita itu bisa berteleportasi sesukanya, seperti yang biasa dijelaskan si film-film fantasi klise.

"Wah, kau sudah bangun rupanya."

Rania hampir saja menjatuhkan seluruh apel karena terkejut ketika mendengar suara didalam kamarnya, wanita tadi. Wanita secantik peri yang Rania lihat ditaman bawah sana ternyata menemuinya.

"Maaf, apakah kau mengenalku?"

Wanita itu mendekat, wajahnya dipenuhi tanda tanya "Apa kau kehilangan ingatanmu, anakku?"

Rania mengernyitkan dahinya tajam, di buku Sylvia kehilangan ibunya saat melahirkannya. Keturunan penerus Dewi Penjaga Kerajaan Aliansi ditanah ini akan mati ketika mereka melahirkan anak perempuan, menggantikan posisi ibunya.

Dan di buku, dijelaskan Sylvia selalu sendirian. Tidak ada yang pernah membantunya, entah bagaimana gadis cilik itu tumbuh dengan sangat baik tanpa bantuan siapapun.

"Kau benar-benar sudah lengkap, tapi kau tak bisa mengingat bagaimana 12 tahun hidupmu belakangan? Dan hanya mengingat hidupmu sebagai Rania?" Tanya wanita peri itu lagi. Rania bungkam, tak tahu harus menjawab bagaimana.

"Aku bukan peri, aku pengawalmu."

Bola mata Rania membelalak, apa wanita ini bisa membaca pikirannya? Bagaimana bisa? Ini gawat, apa penjelasan dibuku tidak lengkap? Bagaimana Rania harus berpatokan dalam menjalani hidupnya sekarang?!

The Princes of Natuality Kingdom [MAJOR EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang