"Lomba pagi ajang olahraga SMAN Neo 1 Seoul akan segera dimulai, harap para peserta dan penonton menempati posisi masing-masing"
Peserta lomba dan para penonton atau pendukung mengikuti arahan dari central yang menandakan lomba akan segera dimulai. Suara pengumuman kembali terdengar dari pembawa acara, yang menyambut satu persatu juri dan peserta sesuai kelas masing masing.
Lomba pertama yang akan dimulai adalah lomba lari estafet. Suara penonton terdengar sangat kencang dari tribun, lantaran Kim Yona selaku peserta yang mewakili kelas 12 MIPA 1 memasuki arena lomba.
Kim Yona adalah bunga sekolah sejak ia masih kecil. Cantik, pintar dalam akademik maupun non akademik, kritis, dan yang paling penting ia sangat rendah hati, lembut dan suka menolong, siapa yang tidak akan tergila-gila dengan Kim Yona?
Setiap Senin dan Jumat, Unit Kesehatan Sekolah(UKS) akan selalu penuh, ada saja drama yang datang, entah pria maupun wanita, mereka berbondong bondong untuk mendekati Kim Yona.
Kembali pada perlombaan, Kim Yona selalu berada di posisi terakhir, menjadi anak panah yang disimpan, diukir dengan begitu indah dan tajam, kemudian pada saatnya, ia akan melesat tepat sasaran dan menjadi sinar untuk kelasnya.
Masih banyak perlombaan lainnya, namun sayangnya setiap orang hanya dapat mengikuti satu pelombaan karena setiap murid harus mengikuti satu lomba yang diadakan.
Di sekolah ini memiliki 10 kelas disetiap angkatan, yang setiap kelas akan diisi 15 siswa, dengan sistem peringkat. Kim Yona selalu berada di kelas 1/A/Unggul. Karena ia selalu berada pada peringkat 1 di sekolahnya. Menjadi juara sekolah maupun kota adalah hal biasa bagi dia, karena dari awal ia sudah berusaha dan menargetkannya.
Namun, Kim Yona bukanlah anak yang mudah bergaul, maka dari itu dia tidak memiliki teman di sekolahnya. Ya pasti ada orang orang yang tidak menyukai dirinya yang tidak bisa bergaul. Tapi lebih banyak orang yang paham tentang dirinya dan tetap mengagumi dia....
"Hahhh..." Seorang gadis menghela nafas kuat, sebuah alunan musik klasik hanya diperdengarkan ditelinga sang gadis yang tengah membaca buku di perpustakaan itu. Musik itu sangat indah, namun menyedihkan dan menyakitkan, keindahan alunan itu menutupi kepedihan sang pencipta lagu itu.
Kim Yona lah yang menciptakan lagu itu, bayang-bayang saat dirinya masih sekolah dulu lagi-lagi terlintas dalam benaknya. Selepas ia ditinggalkan oleh ayah yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran. Namun, ternyata setelah itu ia mendapati bahwa ia bukanlah anak kandung ayahnya. Ibunya yang selama ini merawatnya dengan begitu baik dan menyayanginya mengusirnya keluar dari rumah tanpa alasan. 20 tahun ia merasa dirinya adalah orang yang paling bahagia di dunia ini, ternyata sebaliknya, ia adalah orang paling menyedihkan di dunia yang kelam ini.
Tanpa sadar air matanya menetes entah kapan. Seorang lelaki menghampirinya dan mulai menghiburnya.
"Hey cantik, kenapa sedih? "
Kim Yona terkejut dengan kedatangan pria bongsor di sebelahnya.
"Maaf kak, tapi saya nggak kenal kakak, maaf bila menggangu ketenangan di sini, saya permisi"
Kim Yona pergi membawa barangnya berjalan keluar perpustakaan, dan ia baru sadar sebentar lagi ia akan telat berangkat ke tempat kerjanya.
Ia berlari menyusuri trotoar dengan begitu kencang. Ditengah jalan ia merasa kelelahan, namun waktunya tinggal 7 menit lagi, ia merasa bingung sampai akhirnya ia memutuskan maju menerobos lampu merah.
Saat itu ia hanya berpikir,
"kalau aku hiduppun aku udah nggak punya siapapun, aku udah dibuang, udahlah terobos aja, lagi sepi juga."Namun benar saja, setelah itu ada sebuah mobil melaju dengan kencang tepat didepannya. Untung saja masih ada sisa beberapa centi dari spion mobil, jika tidak habis sudah tubuh mungil itu tertabrak mobil sport.
KAMU SEDANG MEMBACA
나쁜 싦 (Bad life)
FanfictionPernah ga kalian kepikiran, gimana hidup kalian yang baru aja selesai dari masalah, tapi malah ketimpah masalah lagi gegara senior bajingan yang ada di universitas kalian. Park Jisung, senior bajingan satu ini ngebuat gue ngandung anaknya, tanpa mau...