"Berita terbaru dunia industri hiburan Korea, dikabarkan datang dari sebuah grup kpop naungan SM Entertainment yang baru saja debut pertanggal 25 Agustus tahun ini. Maknae grup tersebut terlihat keluar dari kamar hotel sebuah club yang cukup terkenal di daerah Seoul pertanggal 8 Desember 2016. Banyak rumor keluar dari Universitas tempat maknae grup tersebut menempuh pendidikan, yang disebutkan bahwa di hotel tersebut ia bersama dengan mahasiswi yang cukup terkenal karena prestasinya di universitas tersebut. Ditambah dengan berita yang baru baru ini sedang naik "Janin tumbuh pada rahim mahasiswi dalam keadaan koma" telah dikonfirmasi bahwa kedua berita tersebut adalah orang yang sama. Beredarnya potret yang diambil dari club disandingkan dengan potret yang diambil dari universitas menguatkan persepsi masyarakat atas berita tersebut. Sekian berita singkat hari ini yang telah saya sampaikan, saya Lee Dayeon mengucapkan terima kasih, selamat beraktivitas kembali. NBS News, 30 Desember 2016."
Entah bagaimana berita tersebut bisa tersebar luas dan membuat kehebohan di seantero Korea Selatan. Kesedihan hati Kim Yona bertambah saat ia melihat berita bantahan dari agensi yang menaungi Park Jisung. Sekalipun ia merasa muak dengan setiap hal yang menimpanya, sekalipun ia sangat membenci seorang Park Jisung, ia masih berharap mendapat pertanggungjawaban.
Tujuh kali. Pagi ini Kim Yona sudah mendapat surat ancaman berupa paket dan lemparan batu yang membuat jendela rumahnya pecah. Kim Yona hanya bisa meringkuk di dalam kamarnya.
1 detik....
2 detik....
3 detik....
.................
Hawa dingin selalu menusuknya secara perlahan, jendela itu berlubang cukup besar. Salju pertama turun disaat yang tidak tepat. Kalau benar salju pertama dapat mengabulkan setiap permintaan, Kim Yona hanya ingin lepas dari ini semua. Berharap seseorang membawanya pergi dari tempat ini.
"Yona-ya..."
Suara lembut itu... Rasa aman yang membuat Kim Yona meneteskan air mata.
"Eomma...hiks..."
"Tidak apa apa, semuanya akan baik baik saja. Basuh wajahmu terlebih dahulu, kita pergi ke bandara hari ini."
"Ehm..."
"Anak baik... Cepat pergi basuh wajahmu..."
Kim Yona pergi membasuh wajahnya. Di depan kaca, ia melihat dirinya yang berantakan. Ia menarik sudut bibirnya, berusaha menguatkan dirinya. Mata merah itu, bersamaan dengan bibir yang tengah tersenyum itu. Orang yang melihatnya pasti akan merasa iba, diusia mudanya ia harus melewati banyak hal.
Kim Yona mengusap wajahnya kuat, dan membenahi ikatan rambutnya. Menarik nafasnya dalam, dan menghembuskannya dengan kuat. Kemudian kembali menemui ibu angkatnya.
"Eomma... Aku sudah siap... "
"Duduklah terlebih dahulu, eomma sudah buatkan teh hangat untukmu. Sementara itu eomma akan membereskan barang barangmu."
"Terima kasih, eomma."
"Kamu ini terima kasih untuk apa? Apa sekarang kamu sudah menganggap eomma mu ini orang luar ha...?"
"Tidak eomma..., eomma selamanya akan jadi eomma di hatiku. Hanya saja, terima kasih untuk semuanya. Terima kasih untuk kasih sayang yang eomma dan appa selalu curahkan untuk Yona. Terima kasih udah selalu jaga Yona selama ini."
Nyonya Kim tak kuasa menahan air mata mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Kim Yona. Perasaan bersalah masih saja memenuhi hatinya. Kata "andai" tidak dapat terlepas dari pikirannya.
"Eomma... Pergi membereskan barangmu dahulu, cepat minumlah sebelum tehnya menjadi dingin."
"Ehm..."
ʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔʕ•ﻌ•ʔ
Bandara Incheon. 10.54, 30 Desember 2016"Eomma, aku pergi. Jaga kesehatanmu, aku pasti akan kembali. Yona sayang eomma."
"Sampai jumpa, Yona-ya. Eomma sayang Yona."
Tangisan perpisahan yang dipercepat ini terasa pilu untuk dilihat, air mata terus turun tanpa henti dengan mata tertutup, tapi tidak sedikitpun terdengar suara tangisan yang menyakitkan. Hanya saja dengan ekspresi yang terlihat tenang dengan air mata yang sudah membanjiri hampir seperlima bajunya, juga dengan keringat di pelipisnya yang menetes tanpa hentinya karena penahanan yang kuat itu bisa membohongi siapa? Tersirat jelas perasaannya melalui air mata itu. Ibu kandungnya yang melihat hal tersebutpun tidak dapat mengeluarkan suatu kata apapun. Hingga akhirnya ia benar-benar tertidur dengan lelap karena energinya sudah terkuras habis.
Kelelahannya membuat Kim Yona tidak sadar bahwa ia sudah berada di negara asing, sekalipun ia pernah kemari, itu juga hanyalah sebatas liburan. Semua budaya dan lingkungan cukup berbeda dengan yang ada di Korea Selatan. Hal yang dilarang di Korea Selatan belum tentu dilarang di China, begitupun sebaliknya, apa yang di perbolehkan di Korea Selatan, belum tentu di perbolehkan di China.
Kim Yona awalnya cukup kuwalahan dalam beradaptasi di lingkungan tempat ia tinggal, terutama ia sekarang ini adalah wanita yang sedang hamil muda moodnya suka naik turun tidak jelas, saat ingin sesuatu ia juga hanya bisa menahan hal tersebut, karena tidak ada seorangpun disisinya. Namun Kim Yona tetaplah Kim Yona, seorang kutu buku dengan ambisi tinggi ini selalu saja ada cara untuk bertahan hidup.
Lebih tepatnya karena diprovokasi sih, Kim Yona yang tidak ingin tingal serumah dengan ibu kandungnya itu memilih untuk menempati rumah ibu kandungnya yang berada di dekat pusat kota. Namun jelas, hasilnya adalah seletah 3 bulan di tempat itu, perutnya sudah mulai membesar, Kim Yona menjadi bahan sarapan ibu-ibu setempat, yang dibilang hidupnya nggak bener, hamil diluar nikah, nggak akan tentram dan nggak akan berhasil dalam hidupnya.
Ya, yang terakhir adalah yang membuat Kim Yona terprovokasi dan ingin membuktikan bahwa single parent juga bisa berhasil menjadi ibu, ayah, dan tulang punggung keluarga.
Tetapi memang semenjak berada di China emosi Kim Yona memang sangat berubah, hampir setiap hari ia akan mengomel karena ini dan itu. Pembawaan dirinya yang dulunya lembut dan anggun juga sedikit berubah menjadi keras.
Melakukan pekerjaan rumah dan melakukan persiapan sebelum kembali memasuki dunia perkuliahan, dan tidak lupa mengomel adalah keseharian Kim Yona selama satu tahun terakhir. Ia melahirkan dengan selamat dan bayinya sehat. Pemulihan dirinya juga sangat baik sekalipun sempat hamil dalam keadaan koma.
Sekarang Kim Yona sudah mulai mememasuki dunia perkuliahan yang baru, tempat dan materi baru, karena ia tidak mengambil jurusan kedokteran kembali. Ia mengambil jurusan informatika karena perusahaan keluarga kandungnya beroperasi dibidang tersebut. Satu setengah tahun lebih sudah berlalu sejak kejadian yang mengerikan bagi Kim Yona, dan inilah Kim Yona yang sekarang di dunianya yang baru.
- 28 September 2018
fyi : Kim Yona di China adalah Luo Xiaoyi."Xiaoyi! Tadikan sudah aku suruh tunggu, malah ditinggal, gimana sih"
"Yayaya.... Yaya, Li Yaya, kamu beli es krim itu kayak ngantri toilet kampus tau nggak, lama bangettttt.... Pasti dimakan dulu disana, diilangin kebiasaan buruk begitu"
"Ya kan bilang dulu atau apa gitu kalo mau ninggal, diilangin kebiasaan buruk begitu!"
"Udah diem, matkul Pak Zhang abis gini, kalo telat bisa berabe"
"Oh iya! Ayo cepetannn.... "
"Hei! Li Yaya! Tunggu dulu, masih setengah jam! Ck, kebiasaan..."
Ya begitulah Kim Yona sekarang, Sifatnya seperti berubah 180 derajat, menjadi ramah dan punya banyak teman, juga tidak lagi menundukan kepalanya saat berjalan. Seperti seseorang yang akan mengawasi dengan jelas tanpa terlewat satupun. Langkah yang percaya diri sampai auranya mungkin sedikit menekan seseorang yang tidak mengenalnya dengan dekat. Jika orang yang dulu mengenalnya mungkin sekarang tidak lagi mengenali dia sebagai seorang Kim Yona. Keadaan... Benar-benar bisa merubah seseorang.
Thanks for reading my story, don't forget to like, comment, and share! Wait for next chapter guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
나쁜 싦 (Bad life)
FanfictionPernah ga kalian kepikiran, gimana hidup kalian yang baru aja selesai dari masalah, tapi malah ketimpah masalah lagi gegara senior bajingan yang ada di universitas kalian. Park Jisung, senior bajingan satu ini ngebuat gue ngandung anaknya, tanpa mau...