Chapter 3 : 인생은 헛소리야 (Life Is Bullshit)

18 4 6
                                    

Prestasi Kim Yona terus menurun dalam seminggu terakhir. Para dosen pun bingung dengan perubahan drastis Kim Yona, walaupun dalam seminggu ini hanya mengulas kembali materi sebelumnya dan Kim Yona masihlah sosok yang menggenggam peringkat 1 di Universitas nya, Kim Yona tidak seaktif sebelumnya yang membuat Kim Yona menjadi tontonan dosen dan mahasiswa di sekitarnya. Bahkan ia sering membuat kesalahan di tempat kerjanya yang membuatnya harus dipecat karena protes terus bermunculan dari para pelanggan.

Wajahnya sangat pucat dan ia terlihat sangat kurus. Ia bahkan tidak bisa makan dengan benar, namun masalah masih saja menimpanya hingga ia merasa depresi.

Rasa sakit dan menjijikkan itu terus saja menghantuinya tanpa henti. Dan hari ini ia mengetahui bahwa Park Jisung adalah senior yang sudah sangat terkenal sejak sebelum ia debut. Bukan, ia sudah sangat terkenal jauh sebelum itu. "Park Jisung sang pria idaman sejuta umat." panggilan ini sudah seperti gelar yang selalu melekat dalam diri seorang Park Jisung. Namun, bagi Kim Yona ia hanyalah pria brengsek yang tidak bermoral. Puja puji yang terlontar dari orang orang di sekeliling nya semakin membuat Kim Yona merasa mual.

Sekarang sudah memasuki pertengahan bulan Desember, semester 4 akan segera berakhir. Kim Yona tidak memiliki kekuatan lagi untuk melanjutkan pendidikannya. Ia memutuskan untuk melepas impiannya. Pikirannya kacau, ia tidak bisa belajar dengan baik, tidak bisa bekerja dengan baik, tidak memiliki biaya, dan tidak memiliki tempat tinggal.

Ia sudah menahan tangis selama seminggu agar tidak menjadi bahan pembicaraan lebih lanjut bagi para dosen dan mahasiswa di sekitarnya. Namun apalagi ini, kenapa harus bertemu di saat ia akan meninggalkan tempat ini? Park Jisung dan Kim Yona saling bertatapan dengan jarak yang cukup jauh. Air mata Kim Yona berhasil lolos begitu saja dari pertahanan Kim Yona. Tatapan kebencian yang sangat dalam dengan air mata yang keluar tanpa isakan itu sangat memilukan. Bahkan hati Park Jisung pun ikut tersayat oleh tatapannya.

Dan kini Kim Yona kembali tersadar saat para mahasiswi yang mengerumuni Park Jisung mulai membicarakannya.
"Apa dia sangat terharu karena bertemu dengan Jisung oppa hingga menangis?"
"Kenapa dia menangis? Hei, bukankah dia Kim Yona yang sangat terkenal dari jurusan kedokteran? Kudengar dia adalah mahasiswa terpintar di jurusan kedokteran"
"Aku satu jurusan dengannya, dia memang sangat pintar dan kutu buku. Mungkin seleranya emang Jisung oppa, atau mungkin aura Jisung oppa memang tidak bisa ditolak jadi ia menangis"
Kim Yona tidak ingin lagi berlama lama di tempat ini.

Park Jisung berpikir akan mengejarnya namun ia sadar, ia adalah seorang publik figur sekarang. Park Jisung tidak ingin menimbulkan skandal ditahun debut pertamanya dan ia memutuskan untuk tidak menemui Kim Yona.

Kim Yona sudah keluar dari wilayah universitas, dan yang dilihatnya sekarang ini adalah hal yang tak terduga lainnya. Ibunya sedang bertengkar dengan seorang wanita yang sebaya dengannya.

Ibu angkat Kim Yona yang menyadari kehadiran Kim Yona pun segera menghampirinya dan bediri didepannya seperti sedang menghadang wanita itu untuk mendekati Kim Yona.

"Aku sudah bilang, kau tidak boleh membawanya pergi. Kalian telah membunuh suamiku, bagaimana bisa menyerahkan Kim Yona kepada kalian"

"Kemudian apa yang kau lakukan, membuatnya berkeliaran di jalanan? Apa kau pikir perbuatanmu benar? Kau menjaganya dengan baik? Tidak! Kau menghancurkannya!"

"Memangnya kanapa?! Akulah yang membesarkannya selama 20 tahun! Kau dimana saat itu, kau dan suamimu berniat membunuhnya saat ia baru saja dilahirkan hanya karena ia seorang wanita. Sekarang kau kemari dan meminta anakmu?! KAU MEMBUNUH SUAMIKU DAN MENGINKAN ANAKKU?! KAU TERLALU EGOIS!"

Walaupun mereka menggunakan bahasa Mandarin, Kim Yona sangat paham apa yang mereka bicarakan, karena ayah angkatnya mengajarinya bahasa Mandarin sejak ia kecil.

나쁜 싦 (Bad life) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang