lelah?

64 10 4
                                    

Hai hai haii mari kita kembali pada kehidupan per wattpad an yg snagat meresahkan hahahaha, engga sih cmn karna udh lama juga ga perbarui cerita karena hilang imajinasi hahaha,aku buka lagi karena kemarin temen aku buka wattpad dan aku baru inget kalau aku juga punya cerita yang belum kelarrrrrr, mari kita selesaikan cerita ini dengan benar hehehehe.







"Yaallah gimana ini? Masa pute harus boong sama ara, aduhhhhh putri ga suka disituasi kaya gini, aku harus bicara sama ka lesty pulang nanti"  batin putri

" ihhh pute mah,sekarang bengong udah jadi hobi pute yah? Perasaan bengong terus" ucap rara kesal

" ihhh engga raaa, ngapain bengong dijadiin hobi? Ga ada kerjaan banget, yaudah sana kamu telfon ka lesti dulu " titah putri mencari alibi




Lesti yang sedang termenung tadi karena perkataan irwan pun mulai bangkit menyemangati diri sendiri untuk kehidupannya dan rara kedepannya.

"Fyuhhh lesti semangat, kamu bisa!!! Kamu pasti bisa!! Hanya beberapa saat bekerja bersama fildan dan setelah itu pergi mencari pekerjaan lain, demi rara lesti harus semangat!! Demi rara!" ucap lesti menyemangati diri sendiri dan berteriak pada diri sendiri sambil berdiri hendak meninggalkan tempat itu.

Tanpa lesti sadari sejak percakapannya dan irwan ada seseorang yg sembunyi dibalik pepohonan subur yg ada disekitar dan mendengarkan apa yg mereka bicarakan hingga tadi. Memandang bagaimana susahnya seorang lesti dalam menghidupi adiknya,bagaimana lesti bisa sekuat itu diusia muda harus banting tulang demi adiknya yg seharusnya itu ditanggung oleh orang tua,dan bagaimana hebatnya seorang lesti mampu menahan siksaan kehidupan yang begitu tak adil.

" bener kata putri, lesti hebat,dia wanita paling hebat untuk keluarganya,dia wanita tangguh, kehidupan mempermainkan dia dengan begitu kejam, sedangkan gue? Malah mempersulit hidupnya" gumam faul yg merasa bersalah

Yaps orang itu faul, fauzul abadi yg secara terang terangan menghina lesti tak peduli dimuka umum ataupun tidak.

"Gua harusnya ber syukur punya kehidupan yg lancar kaya sekarang dan bukannya malah mempersulit hidup orang lain, gua bener bener cowo paling pengecut dan egois" gumam faul lagi sambil berjalan kearah parkiran
.




Disisi lain lestisedang berjalan menuju kelas fildan untuk izin memasuki kelas dulu baru setelah itu bekerja kembali.

Lesti pov.

Huh! Sekarang mau masuk kelas aja harus izin dulu, sebenernya cape sih ditatap kaya gini sepanjang jalan, berpengaruh sekali dekat dengan manusia es itu sampai sampai aku ditatap kayak mau diterkam atau bahkan dikubur hidup hidup sama mereka.ihhhhhseremmmmm

"Bundaaaa seremm banget tatapan mereka huaaaaaa" ucap lesti mempercepat jalannya

Lesti pov end

Toktoktok

"Ka fildan" panggil lesti dari pintu

" hmmm kenapa?" jawab fildan acuh tanpa melihat kearah lesti

"Lesti masuk kelas dulu satu mapel nanti setelah itu lesti kerja lagi" ucap lesti hati hati agar tidak mengganggu suasana hati pakfildan terhormat.

"Yasudah silahkan,nanti hubungi saya saat kelasmu sudah selesai atau temui saya diruang musik" jelas fildan diangguki lesti yg langsung berlalu karena mngejar jam pelajarannya .

Fildan menatap punggung gadis itu sampai menghilang, niat mempekerjakan lesti untuk mengerjai dan sekarang dia sendiri yang malah prihatin pada gadis itu.

"Haisss fildan sudahlah fokus pada dokumenmu" gumam fildan pada diri sendiri




Dikelas lesti

" aduhh si lesti kemana sih? Kelas udah mau mulai,jangan sampe pa reza masuk kelas dia blom datang, bisa dihukum dia" ucap selfi dalam hati sambil menengok ke arah pintu masuk

" sel? Ko si lesti belum datang juga ya?" tanya aulia dengan nada sedikit risau

" itu yang daru tadi gue khawatirin, dia ga dateng dateng" jawab selfi yg masih tetap menatap pintu masuk berharap sahabatnya datang tapi tak kunjung datang

"Aduhhhh dia kemana sih, apa kerjaan dia belum beres ?" ungkap rani menerka nerka

"Dia pasti udah selesai,lesti ga akan ngebuat kerjaannya keteter sebelum kelas,tahun lalu dia telat karena rara sakit kalau sekarang? Kan rara lagi sekolah, apa lesti jemput rara yah?" sambung aulia heran

Tak lama kemudian muncul lah seorang lesti dengan nafas yg tersendat sendat kelelahan karena berlari begitu jauh, secara dia lari dari fakultas seni sampai ke fakultas ilkom itu jauh sekali. Sangat sangatlah jauh. Perjuangan sekali bukan?

"Huh!huh!huh! Minum minum" ucap lesti perlahan

"Nih" ucap aulia sambil menyodorkan minuman pada lesti

"Darimana sih de? Kok bisa hampir telat gini?mana ngosngosan banget kamu" ucap rani dengan banyak pertanyaan

"Lagian kok bisa telat coba" sambung selfi

"Bayangin aja, lesti lari dari fakultas seni sampai sini, mana lesti baru ngeh kalau jalannya turun naik, hadehhhhh nyusahin banget" jelas lesti setelah minum dan membereskan buku ke atas meja.

"Lagian ngapain kamu difakultas seni ga ada kerjaan banget, untung pa reza blom ada" ucap aulia heran

" bukannya ga ada kerjaan, aku itu kerja disana,huft! Kerja jadi asistennya ka fildan" jelas lesti perlahan lahan agar tidak mengagetkan

"APAAAA?" teriak mereka bertiga sangat keras sampai lesti menutup telinga nya











Hadehhh cape juga gays dikejar deadline hahahahh, aku harus bisa bangun imajinasi lagi buat nyelesain cerita ini,tadinya mau dihapus aja karena emng buntu banget, tapi tanggung udah setengah jalan masa mau mundur, hehehehr mohon dukungannya yaaa semoga cerita nya menarik,

Makasihh
Bye bye

perjuangan dan doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang