awal bekerja

205 27 3
                                    


Hari ini yang biasanya lesti menemani rara sarapan,hanya menyiapkan makanannya saja dan membangunkan, karna jika sarapan dia tidak akan sempat,dan seperti prasangkanya rara pasti kesal karna dia tidak ikut sarapan,tapi bukan saatnya menjelaskan pada rara itu akan memakan waktu yg lama, biarkan saja rara marah padanya saat ini, mungkin nanti saat lesti pulang dia akan menjelaskannya pada rara

Saat ini lesti sedang menaiki ojol untuk ke rumah fildan. Baru kali ini lesti dikejar waktu seperti ini, dia sudah membuat banyak kesalahan dihari awalnya ini, terlambat,bohong pada rara, tidak meminta izin sahabatnya, dan yang paling penting dia akan kena marah rara saat nanti pulang dan pasti pulangnya akan terlambat karena lesti bisa sangat yakin kalau bos nya yg satu ini tidak akan membiarkan nya begitu saja.

" astaga, pak lebih cepat sedikit" ucap lesti

" iya neng ini juga udah cepet " ucap tukang ojol itu

"Nih udah sampai neng, waah neng rumahnya ageung pisan geuningan" ucap tukang ojol

"Ahhh saya juga baru tau pa, yaudah ini uangnya makasih pa" ucap lesti sambil memberi uang

Saat lesti akan masuk gerbang, tiba tiba kerudungnya tersangkut pada pagar hingga ia berhenti mendadak dan membuat dibagian tangannya yg tidak tertutup tergores dan mengeluarkan darah tapi dia tidak memikirkan itu dia langsung berlari kedalam karna waktu sudah tidak mendukungnya.

Ting tong

" assalamualaikum" teriak lesti

" waalaikumsalam" jawab seorang wanuta paruh baya

" neng mau ketemu siapa?" Tanya wanita itu dengan lembut

" s.saya mm mau ketemu fildan bu" ucap lesti gugup

" ko neng gugup?  Tenang aja den fildan ada kok, panggil aja bi inah ya, ayo masuk neng" ucap bi inah

"Emm heheh makasih bi" ucap lesti canggung lalu dipersilahkan duduk disofa fildan

" apa apaan ini, dia punya rumah mewah, banyak pembantu kenapa dia nyuruh gue buat jadi assisten pribadi dia, dia kan bisa sewa orang lain yang lebih berpengalaman "omel lesri dalam hati

" loh lo kan cewe yg di mall waktu itukan? Ngapain lo disini, mau maling lo?" Tuduh faul

" eh masnya jangan sembarangan ya kalau ngomong, kalau saya mau maling saya gak akan pencet bel dan ngucap salam tadi" balas lesti

" terus ngapain lo disini ?" Tanya faul lagi, lesti yang akan menjawabpun berdiri dan melangkah menghadap pria itu namun sayang dia menginjak dressnya sendiri jadi kurang keseimbangan

Brukk

" hah? Kok gue ga sakit ya jatuh" ucap lesti yg maih menutup matanya

" buka mata lo" ucap faul pelan

Saat lesti membuka mata ternyata dia tidak jatuh ke lantai melainkan ditahan oleh faul dan membuat mereka bertatapan tapi itu tak berlangsung lama saat ada dua suara yg mengagetkan mereka

" ekhmm" dehem putri

" loh ka lesti ngapain, emmmmm bisa lepas dlu ga kalian betah banget kek gitu? Awas nanti jatuh cinta, cinta kepada dirinya" ucap putri yg diikuti seorang pemuda dibelakangnya ucapan putri diakhiri dengan bernyanyi menggoda mereka

" ihhh amit amit sama cewe gila kaya dia" ledek faul

" ihhh ampe tujuh turunan Pun ga sudi" balas lesti

" sudah, kita terlambat,  kaka duluan" ucap fildan lalu pergi

"Ck dia emng bener bener kebangetan dinginnya makin amit amit kalau sama kakanya" gumam lesti didalam hati

" lesti cepatlah" teriak fildan

"Iya iya pak bosss" balas lesti

" pak boss? " kaget putri dan faul

" hah berarti tiap pagi bakal selalu ada cewe gila itu?" Syok faul

" heh ka faul, jangan suka kaya gitu nanti lama lama bakal jatuh cinta gimana? Eh jangan deng kalau ka faul sama ka fildan suka orang yang sama nanti bakal ada perang dunia dong, lagian ka lesti juga ga bakal mau sama kalian hahahaha" ledek putri

" ihhh siapa yg ga mau sama fauzul abadi? Ga ada yg ga lirik kaka kamu yang tamvan ini" bangga faul

" bwahahahaha tampan kaka bilang? Eehhh muka udah kaya plastik minyak gitu, cewe cewe juga minder kalee, apalagi ka lesty, dia itu orangnya simple dan ga suka sama orang yg nyebelin, kalau kaka sama ka fildan itu nyebelin jadi ga bakal ka lesty suka hahah" ledek putri lagi

" siapa juga yang mau sama dia" balas faul lalu pergi ke meja makan

" ka faul itu malu malu tapi mau, sekarang aja bilang ga suka tapi liat aja nanti kalau kaka suka sama ka lesti, aku berani jamin kalau saat itu ka faul akan tersingkir karna cinta ka fildan yg dingin dan jutek itu akan lebih besar dan punya tempat" teriak putri

" terserah kamu mput" balas faul

Skip mobil

" pa bapa kenapa sih? Dari tadi diemmm mulu,saya tuh udah buru buru dateng ke rumah eh malah digangguin sama ade bapa yg ga tau sopan santun gitu,  oh ya? Saya mau tanya putri juga ade bapa? Kok beda sih? Putri itu cantik, manis, lucu, dan ceria tapi bapa nyebelin,jutek dan ding" belum selesai lesti berbicara dia makah melihat tatapan tajam daru seorang fildan.

" apa? Kamu mau bilang saya dingin? Tidak semua orang yg bersaudara itu satu karakter, dan jangan panggil saya bapa, kita itu satu kampus satu prodi bukan boss kaya perusahaan yg harus kamu panggil bapa, saya emang lebih tua tapi jangan panggil saya bapa" jelas fildan panjang lebar, lesti yg mendengarnya melongo tak percaya fildan bicara sepanjang itu

" terus saya panggil apa? Pak bos? Pa komandan? Emmm atau atau aa hihihihi lucu ya" ucap lesti sambil meledek tertawa membuat fildan juga sedikit tersenyum

" aahhhh lesti tau, kaka aja gimana?" Tanya lesti

" tidak buruk " singkat fildan

" baiklah ka fildan " ucap lesti perlahan dengan manis membuat fildan juga tersenyum

Bersambung

perjuangan dan doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang