emergency

23 4 1
                                    

setelah menghabiskan waktu hampir satu jam di kedai eskrim tersebut, mereka pun akhirnya bergegas pulang.

Sampai di tempat parkir, melihat penuh nya halaman parkir tersebut. Rein memutuskan untuk menunggu di pintu keluar saja. Hamka berusaha melarangnya, namun Rein dengan keras kepala ingin tetap menunggu di pintu keluar dengan beralasan ingin membeli streetfood .

Rein yang sedang melihat lihat di sekitar nya tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di sisi kanan nya. Itu bukan mobil jessa yang Hamka bawa.

Kaca mobil itu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok misterius di dalam nya. Hanya terlihat orang dengan kemeja hitam, kacamata hitam, beserta masker hitam.

"Permisi mbak" ujar orang yang ada di dalam mobil tersebut.

Rein yang merasa dirinya di panggil pun menoleh lalu memastikan bahwa dirinya yang di panggil, sebab banyak orang di sekelilingnya tapi yang berada dekat dengan mobil tersebut hanyalah dia.

"Manggil saya?" Tanyanya memastikan.

Orang itu keluar dari mobil lalu mendekat ke arah Rein.

"Saya, teman Jessa. Saya di suruh untuk menjemput anda di sini"

Batin Rein curiga. Tapi ia mencoba memastikannya.

"tapi Jessa saja tidak tahu saya berada di sini. Anda tahu darimana saya disini?" Tanya nya polos.

Orang itu semakin mendekat, dan merogoh saku kemeja nya untuk mencari sesuatu.

"Katakan! Sebenernya Lo siapa?! Jangan berani macam macam sama gue!" panik Rein yang semakin takut.

Orang itu menangkap lengan Rein, ia membungkam mulut Rein di tengah khalayak ramai.

"DIAM! JANGAN ADA YANG MENDEKAT! . SATU DI ANTARA SEMUA ORANG YANG ADA DI SEKITAR SINI MENDEKAT! SAYA AKAN MENEMBAK GADIS YANG ADA DI TANGAN SAYA INI" ancam nya kepada seluruh manusia yang ada disana.

Orang orang yang tadinya sudah mencurigai gerak gerik orang misterius tersebut, mundur perlahan. Karena takut  Gadis yang sedang di Sandra akan kenapa Napa.

Bodohnya, manusia disana tidak ada satupun yang mencoba menelpon polisi. Bahkan beberapa dari mereka hanya bisa merekam tanpa meng-upload .Mereka ketakutan, lalu merekapun tidak memperdulikan keadaan Rein yang sedang dalam posisi terancam.

Rein di paksa masuk kedalam mobil merah berplat 2820 tersebut. Orang misterius itupun mengunci semua pintu mobil agar Rein tidak bisa memaksa untuk keluar.

Hamka kini sudah keluar dari halaman parkir. Ia menyetir dengan perlahan sambil mengedarkan pandangannya ke sepanjang jalan. Ia pun berhenti di pinggir jalan dan melihat lagi ke sekitarnya.

"serem ya, gini hari masih ada Sandra Sandra -an kayak begitu"

"iya ih, mana orang nya misterius banget"

"kasian mbaknya, tadi orang orang disini saking ketakutannya nya jadi gada yang berani nolong"

Hamka mendengar beberapa pembicaraan orang orang yang ada di sekitar jalan tersebut. Ia pun membuka kaca mobil nya lalu memberhentikan salah satu orang yang sedang berjalan lewat.

"Permisi, Bu"

"Eh iya, ada apa ya?"

"Mau tanya, ibu lihat orang ini di sekitar sini gak?" Hamka mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan wajah Rein.

"Tadi kayaknya saya lihat, bentar ya saya panggil temen saya buat mastiin"

Hamka mengangguk dan menunggu. Ibu tadipun datang menghampiri mobil Hamka lagi bersama 2 orang temannya.

"OH ITU! YANG INI KAN DEK?"  salah satu temannya mengeluarkan ponsel beserta video singkat tentang kejadian tadi.

Hamka melihat dalam Video itu. Terdapat orang yang sama seperti saat itu.

Sialan, anjir. Manusia misterius itu lagi! Nyari gara gara sama gue mulu asu. Awas Lo kalo ketemu. Batinnya mengumpat.

"Cepet deh dek kejar, paling belum jauh. Nih plat nya saya catet tadi. Mobil merah plat B 2820 YRI "

"Terimakasih ya ibu ibu, atas informasinya. Saya pamit duluan, permisi" ucapnya menutup kaca mobil lalu menancap gas.

❤️💚✨💚❤️

"lppsin g-we! si-l-n!"

"Hai, inget gue gak?" Ujar sosok berpakaian serba hitam itu.

Pria itu membuka kain yang menutupi mulut Rein. Ia membuka dengan hati hati lalu menatapnya intens.

Rein mendengus. Ia mengenali tatapan mata tersebut.

"Mau apa Lo nemuin gue lagi?" Tanya nya ketus.

Pria itu mensejajarkan posisinya dengan posisi Rein yang tergeletak di lantai. Ia mengangkat dagu Rein dengan telunjuk kanannya.

"Gimana kabar nya?, Dimana Jessa?"

"Bacot! Gausah banyak tanya tentang kakak gue! Buat apa Lo datang kesini? Lo mau ganggu gue dan kakak gue lagi?"

Pria itu berdiri dan memberi jarak di antara mereka.

"karena, gue orang nya terbuka. Oke gue jawab pertanyaan Lo... " Pria itu memberi jeda "gue kesini untuk cari uang buat hidup gue, gue gak kayak Lo dan kakak Lo yang bisa nya ngabisin duit orang tua"

"Terus ,kalo Lo di sini kerja. Kenapa Lo usik gue? Kenapa gue Lo ganggu lagi? Huh?!"

"Gue lagi kerja, so.. kalo Lo gamau kenapa Napa. Gue saranin Lo diem, Jangan banyak tingkah. Lo paham?"

Brakkk

Pria itu keluar dan membanting pintu gudang tersebut. Seperti nya ia pun mengunci Rein di ruang gelap tersebut sendirian.

Marcel! Liat aja Lo! Gue ga akan tinggal diem atas perlakuan Lo ke gue dan kakak!


️💚✨💚❤️

SeeUonextChapter

HAY HAY! TERIMAKASIH YA YANG MASIH MAU NUNGGUIN AKU APDETTTTTTT...
CHAPTER INI ADA KAITAN NYA DENGAN CHAPTER 'UNCLEAR' .

KALAU KALIAN LIHAT DI CHAP TERSEBUT. BANYAK KEJADIAN KEJADIAN YANG GAK JELAS.

SHH AKU GAMAU SPOIL. CUKUP SMPE SINI.
SAMPAI KETEMU DI CHAP SELANJUTNYA
🥺🤍✨

BTW STREAM TOK DET TOK (TALK THAT TALK) YAGESS. ASIK BNGT LAGUNYA😎😎✨

Give Me Feel special (Writing Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang