3

758 43 3
                                    

Anal sex, blowjob, handjob, harshword, fingering, etc.

*
*
*
Happy Reading!!!

¤¤¤

"Awas aja kalo sampe lecet, gue kuliti anu lo!" Ancam Jimin.

Yoongi menghembuskan nafasnya pelan dan membuat Jimin bergidik. Yoongi meletakkan telapak tangannya pada salah satu bongkahan pantat Jimin dan Yoongi mengumpat pelan karena sensasi lembut pantat Jimin.

Yoongi membawa satu tangannya lagi untuk menyentuh sisi lainnya, Jimin memejamkan matanya erat saat rasa hangat dari tangan Yoongi menyentuh pipi pantatnya.

"Sumpah, ini cantik banget. Gue gak pernah liat pantat secantik ini, gak jadi nyesel gue pindah di sini karena ketemu sama lo."

Jimin menggertakan rahangnya menahan gairah, dan sialnya Yoongi hanya mengusap pelan pantatnya.

"Bisa cepet gak, lo?! Udah mau malem, anjing!" Kesal Jimin.

Yoongi mengangguk pelan dengan raut kebingungan, ia masih terpesona dengan pantat Jimin.

Tangan besar Yoongi mulai meremasnya, dan sensasi kenyal membuat Yoongi harus menggigit bibir menahan gemas. Ia ingin mennggigitnya, rasanya seperti mencubit pipi chubby bayi. Nagih.

Jika seperti ini, ia akan kalah sebelum masuk ke ronde pertama.

Yoongi menggeleng keras, ia harus bertekad kuat. Ia harus menang, mau diletakkan dimana jika ia kalah dari Jimin? Ia yakin sekali, Jimin akan terus meledeknya bocil sampai Jimin lulus nanti.

"Gue boleh pake lidah, kan? Atau mau pake jari?" Tanya Yoongi memastikan. Meskipun sebenarnya ia ingin langsung memasuki Jimin dengan penis tegangnya.

"Terserah lo, lah! Gak usah banyak tanya bisa gak?! Suara lo ganggu!" Jimin berseru jengkel dan membuat Yoongi mencibir.

Yoongi tiba-tiba mendapat ide, ia tersenyum licik.

Setelah puas merasakan kelembutan dan kekenyalan pantat Jimin, Yoongi membawa kedua tangannya untuk menyibak belahan pantat Jimin. Yoongi hampir kehilangan kesadaran saat melihat kerutan merah mudah pucat berkedut bersembunyi dibaliknya.

Yoongi benar-benar tak habis pikir dengan Jimin, cowok didepannya ini benar-benar sempurna. Bukan hanya cantik di luar saja, tapi tubuh di balik kain penutup juga sama cantiknya. Yoongi harus berjuang untuk mendapatkan Jimin dan menjadikan Jimin miliknya.

Ia harus bisa menaklukkan Jimin, meskipun harus dengan cara kotor sekalipun. Membuat Jimin hamil misalnya, itu pun jika bisa.

"Udah gak sabar rupanya, gue di sambut baik dong. Liat, dia malah pengen gue masuk." Gurau Yoongi.

"Apaan sih, lo! Sekali lagi lo ngomong, gue anggep lo kalah ya?!" Ancam Jimin.

Jimin sebenarnya hanya malu, entah kenapa ia seperti remaja polos yang baru akan melakukan seks dengan pacar pertamanya.

"Iya, maaf. Galak banget, sih?" Ucap Yoongi.

Jimin mentralkan detak jantungnya dan mengatur nafasnya. Nafas Jimin tercekat saat ia merasakan pintu lubang senggamanya di sentuh dengan pelan, dielus naik turun.

Yoongi menggerakan jari telunjuknya menggesek pintu lubang senggama Jimin yang semakin berkedut antusias, cairan bening juga merembes dari dalam membuat Yoongi tersenyum.

"Gue masuk," ucap Yoongi sebelum memasukkan jemari telunjuknya membelah lubang senggama Jimin.

Jimin mengerang saat merasakan jemarin Yoongi menerobos masuk ke dalamnya, Jimin menutup mulutnya untuk menghalau suara yang akan keluar dari mulutnya.

CHEERLEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang