3×2

2 1 0
                                    

Kuliah yang mulai aktif dan penambahan tugas disetiap harinya membuat aisy harus duduk sendirian tanpa elang dicafetaria

Aisy sedang menatap kosong kearah depan sambil menyedot minumannya. Mengoperasikan otaknya untuk tidak memikirkan apapun. Tugas yang barusan dia kerjakan sangat mengurus waktu dan otaknya

Tatapan kosong itu rupanya tidak membuat kepekaan aisy tidak berfungsi

Airon yang baru saja duduk di samping aisy kini tengah menatap aisy dengan tangan kanannya diletakkan diatas meja menjadi tumpuan tubuhnya

Aisy masih enggan menoleh kearah airon meskipun dia tahu bahwa itu adalah airon

"Kamu ga berniat menatap ciptaan tuhan yang tampan ini?" Ujar asal airon sambil tersenyum

Aisy tetap dengan posisinya, hanya menurunkan minumannya lalu mengaduknya melingkar secara pelan seakan menunggu tindakan apa lagi yang akan dilakukan airon selajutnya

"Liat, semua cewek disini ngeliat kearah aku. Kamu ga mau li---" ucapan airon terputus karena aisy yang bersuara

"Itu mereka. bukan gu.a" aisy menekan kata 'gua' sambil meremas wadah plastik minumannya

Bayangkan paras cantik aisy langsung tertutupi karena tatapan tajam yang aisy lakukan

Jika airon belum terbiasa dengan sikap dan tatapan itu, mungkin airon akan salah tingkah karena takut lalu pergi darisana dan tidak akan mengganggu aisy lagi

Namun airon tetap ditempatnya, tanpa perubahan atau perlawanan. Airon masih tetap menatap aisy dengan senyuman yang sejak tadi ia pamerkan

Tuk

Suara pisau pembelah daging yang menancap di meja kayu itu membuat seisi cafetaria menatap mereka

Aisy tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Entah  karena peristiwa apa, mata aisy mengeluarkan air mata perlahan lalu mengalir dipipinya

Airon yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya sambil menebak-nebak apa yang akan dilakukan aisy selanjutnya

Aisy mengelap sedikit air matanya yang mengalir, menampilkan ekspresi sedihnya lalu mulai berkata dengan suara yang sedikit tinggi

"Aku tahu kamu udah nidurin banyak cewek tapi aku masih mau pacaran sama kamu. Aku bakal nerima kamu apa adanya. Dan Aku ga perduli dengan pembobolan toko swalayan yang kamu lakuin tempo hari. Aku ga perduli soal perjudian kamu. Aku ga perduli soal kamu yang nipu banyak orang. Aku ga perduli semuanya. Jadi tolong, jangan putusin aku"

Benar saja, aisy sedang melancarkan aksinya untuk membuat airon malu. Jika airon tidak bisa diusir secara halus oleh dirinya. Maka biarkan tatapan orang-orang didalam cafetaria yang menyuruhnya

Airon yang menjadi mangsa aisy hanya tersenyum karena tindakan aisy yang tidak pernah ia bayangkan

Dirinya sedang difitnah oleh orang yang ingin dia selamatkan. Dilihat dari sudut manapun airon sungguh sangat dirugikan oleh aisy

Merasa airon tidak ada jawaban, aisy melakukan drama penutupnya

Aisy mengelap sisa air matanya tanpa mengalihkan pandangan dari airon

"Baiklah kalau itu mau kamu. Aku bakal pergi dari hidup kamu dengan membawa anak kita"
Aisy mengucap itu sambil mengusap perut yang berisi makanan

"Jaga diri kamu" lanjut aisy

Aisy membereskan barang-barangnya lalu pergi dari tempat itu dengan santai

Setelah keluar dari tempat itu, aisy berjalan pelan sambil mengelap airmatanya. Aisy  mengeluarkan senyum keberhasilannya tanpa bisa dilihat oleh orang-orang disekelingnya. Karena senyumanan itu hanya sekilas

Airon masih mematung ditempatnya. Tatapan dan obrolan orang didalam sana membuatnya tidak bisa memikirkan rencana

"Padahal kelihatannya anak baik-baiknya"

"Ga nyangka "

"Sayang banget padahal masih muda"

Penilaian orang-orang yang tidak tahu ceritanya itu membuat Airon kesal.

Bugh

Airon memukul meja kayu itu lalu pergi dari cafetaria itu dengan amarahnya

Kamu menguras kesabaranku aisy, batin airon

🔪🔪🔪

🔪🔪🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AISY | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang