1×2

3 2 0
                                    

🔪🔪🔪

Aisy dengan tatapan datarnya mengunyah makanan yang dia pesen beberapa menit yg lalu bersama elang

"Senyum dikit napa sih ai, serem banget tu muka"ejek elang yang tengah menyeruput minumannya

"Kek apa?" Tanya aisy memastikan

" kek isi dompet gua diakhir bulan"

"Beh, jangan curhat sama gua bro bestie. Gua orangnya ga perdulian"

"Si anying"

Elang menyunggingkan senyum lalu kembali fokus dengan makanannya.

Seperti faktanya, elang terlebih dahulu selesai dengan makanannya dibandingkan aisy

Elang hanya melihat kelakuan aisy yang sibuk memisahkan ikan dan tulangnya. Tanpa berniat mengejek atau membantu, elang memilih diam sambil sesekali memperhatikan aisy

5 menit kemudian, waktu yg ditunggu tiba. Aisy akhirnya selesai dengan makanannya tanpa meninggalkan nasi atau pun lauk pauknya

"Laper apa doyan bu?"ejek elang

"Bacot" ucapan aisy diakhiri senyum lebar

Setelah proses bayar membayar, elang menghampiri aisy yang sudah duduk di jok belakang motor.

"Mau kemana kita?" Elang sengaja mengucapkan pertanyaannya dengan bernada

"Pulang"

"Yah masa pulang. Kupu-kupu banget"

"Terus kemana?" Aisy balik bertanya

"Beli buku ke gramed"

"Skuy!" Ucap aisy dengan antusias

Kedua teman tersebut menuju tempat tujuan dengan mengendarai motor elang. Menikmati malam kota palembang yang hampir sepi dengan pengendara.

Aisy memasukkan kedua tangannya ke saku jaket elang karena udara malam yang mulai mencari celah untuk masuk kedalam bajunya

Aisy menyenderkan dagunya dibahu elang untuk mencari kenyamanan. Merasa angin malam sudah semakin dingin, aisy bertanya "sekarang jam berapa lang?" 

Elang mengalihkan pandangan dari jalanan ke  layar speedmeter motornya guna melihat jam yang telah menunjukkan jam 21.03

"Udah jam 9"

"Ya udah tutup lah bambang !" Teriak aisy mengutarakan kekesalan "berenti bentar" lanjut aisy

Elang meminggirkan motornya menuruti kemauan aisy

"Tukeran" pinta aisy yg sudah turun dari motor elang

"Ga mau. Masa gua dibonceng cewek"

"Bacot lu. Udah buruan turun"

Dengan terikan paksa aisy, elang dengam berat hati turun dari motornya. Membiarkan aisy yang mengendarainya

"Mo kemana ai?"

"Club"

"Anjing. Besok ada kelas weyy, ga tanggung jawab gua kalau lu mabuk"

"Yg mo minum siapa taik?!"

"Lah terus ngapain kesana aisy yg cantik dan rajin menabung?"

"Maen aja"

"Aduh, ada tempat gabut lain ga sela---"

Elang terpaksa menghentikan ucapannya karena aisy menaikkan kecepatan motor melebihi dari yang dikendarai elang tadi

"Anjing. Aii gua masih mo idup!"

"Kalau lu mo mati sendiri aja, jangan ajak-ajak gua. Gua belum nikah aii!"

Setelah beberapa kilometer menjauh dari tempat mereka bertukar tempat, akhirnya elang menutup mulutnya dan fokus dengan jalanan

Jika dilihat oleh mata orang biasa, mungkin mereka sudah disebut pasangan manusia yang sedang memadu kasih dengan segala macam kekonyolannya.

Tapi jangan berharap jika hal itu tentang aisy. Beribu kali dan banyak cara yang elang gunakan untuk merubah pandangan aisy tentang buruknya percintaan. Hasilnya, nol.

AISY | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang