Sesuai rencana,, kini jimin tengah menunggu taehyung di persimpangan jalan tempat janjian mereka. Taehyung bilang, ia akan menjemputnya disana, dan akan mengajaknya ke suatu tempat yang "menenangkan" katanya itu.
Jimin duduk sambil menunduk memainkan ponsel pintarnya.
"Jeogio, Agassi(nona)... "
Jimin mendongkakkan kepalanya lalu celingak-clinguk. Seorang wanita tua berada di jarak dekatnya duduk memanggil seseorang, namun setelah jimin melihat-lihat hanya dirinya yang ada di dekat nenek itu berada.
"Agassi..??"
Panggil nenek itu lagi.
Jimin menoleh cepat.
"A..... Saya...? "
Tunjuk nya pada dirinya sendiri.
Nenek itu nampak mengangguk.
"Nee.. Kenapa disini sendirian nak? "
Oh, sepertinya terjadi kesalahpahaman disini. Nenek itu mengira ia adalah seorang perempuan ゜・(/。\)・゜
"Em.... Sepertinya nenek salah paham, saya laki-laki nek, hehe... Lihat"
Jimin menurunkan tudung berbulu hoodie nya yang menjadi penyebab ia dikira wanita.
Nenek itu tampak tertawa atas kesalahpahaman nya.
"Oh,, maaf maaf,, nenek kira kamu perempuan nak, kkk~"
Sang nenek terkikik atas ke keliruannya.
Jimin jadi salah tingkah. Dia ikut tersenyum maklum.
"Gwaenchana"
Jimin tersenyum lebar.
"Yasudah, nenek akan pergi nee. Tadi nenek hanya khawatir melihat seorang gadis sendirian disini yang ternyata adalah pria, kkk.... Nenek pergi dulu nee"
"Nee.. "
Jimin membungkuk beberapa kali sebelum nenek itu pergi menjauhinya.
Memikirkan kejadian barusan membuatnya terkikik geli.
Ada ada saja,,,, tapi nenek itu sangat peduli dengan orang lain, itu sangat bagus.
Sedangkan disisi lain..........
"Tae, kau mau kemana nak? Rapih sekali"
Taehyung yang sedang lewat di ruang tamu kediaman kim menoleh mendapati ibunya yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Tae akan keluar eomma. Taehyung ijin pulang telat ya? "
Taehyung selalu minta ijin pada ibunya, bahkan hingga saat ini pun kabar selalu ada di tangan sang ibu, seperti sudah menjadi hal yang wajib.
Ibunya tersenyum, lalu mengangguk.
"Hati-hati nak"
Baru saja taehyung akan melangkah, suara berat tuan kim membuatnya memanas.
"Jika bukan kaluar dengan jerim, kau tidak boleh pergi"
Suara langkah kakinya mendekat dan tibalah ia di ruang tamu.
Raut wajah taehyung menjadi datar.
Ayahnya dan dia memang tidak dekat, si ayah yang gila kerja dan keras kepadanya membuat mereka berjarak.
*Tck!. Nama sialan itu lagi!
Tuan kim menelisik penampilan putranya dari atas hingga bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
But now, our friendship are threesome 🍂
RandomJimin, posesif terhadap sahabatnya. taehyung, seorang yang tidak suka dikekang. mereka berteman sudah lama, taehyung awalnya selalu mengalah pada sikap jimin, namun kala ia mempunyai pasangan ia mulai berubah. ia melakukan kesalahan sehingga membu...