Kura Kura
A KakaSaku Fanfiction by Beelawv and Purple's Sky PurpleSky378
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Tidak ada keuntungan material apapun yang diambil dari fanfiksi ini.
Warning: KakaSaku, Semi-canon, typo, OOC, and manymore.
Happy reading!
.
.
.
Lagi dan lagi mereka salah paham dan hilang komunikasi. Bukan tidak pernah bertemu, akan tetapi sikap Kakashi selalu acuh tak acuh saat Sakura berada di sekitarnya.Merasa semakin tidak karuan, gadis itu bertekad menemuinya nanti malam dan memberondong Kakashi dengan banyak pertanyaan. Masih di depan meja kerjanya, Sakura merasa hari itu terasa lambat bagi yang menanti gelap. Gadis berambut merah muda itu menoleh ke jendela dan menatap langit yang memerah. Sakura sekarang mulai bingung memikirkan kalimat yang akan diucapkannya nanti pada Kakashi.
Tepat pukul sepuluh malam ia sudah berdiri di halaman rumah sederhana yang gelap dan senyap. Hanya ada gemericik air dari kolam kecil, katak, jangkrik, lalu selebihnya suara napasnya. Sakura mengamati keadaan sekitar dan berpikir Kakashi belum pulang dari kantor.
Sakura duduk di teras sambil bersandar pada salah satu pilar. Ia akan menunggu Kakashi pulang dan membuatkannya ramen instan yang dibeli tadi saat perjalanan pulang.
Satu jam. Dua jam. Sudah tengah malam, tapi tidak ada tanda-tanda Kakashi pulang. Ada sedikit perasaan kecewa. Namun, baru saja ia beranjak, langkahnya tertahan oleh suara orang muntah di luar pagar.
Sakura menghampiri. Ia tahu siapa yang sedang membungkuk untuk mengeluarkan isi perutnya.
"Kau mabuk lagi? Bagaimana kalau ada orang yang lihat?" Sakura memijit tengkuk dan menepuk-nepuk punggung Kakashi.
Setelah yakin tidak ada lagi yang keluar dari kerongkongannya, Kakashi mencoba menegakkan tubuh walaupun semua terasa berputar di kepalanya. Beruntung Sakura sigap menangkap tubuhnya yang hampir tersungkur.
"Biar aku mengantarmu."
"Tidak usah, Haruno. Lebih baik kau pulang saja!" Kakashi meracau.
"Aku akan pulang setelah kau masuk rumah. Jadi, mana kunci rumahmu?" Sakura berusaha merangkul Kakashi.
"Buka saja. Aku tidak punya kuncinya."
Sakura melongo. Apa si bodoh ini tidak takut kecurian?
Gadis itu memapah Kakashi. Benar saja, saat Sakura memutar kenop pintu itu langsung terbuka. Sakura tidak buru-buru melangkah ke tengah rumah karena di dalam sangat gelap. Ia membaringkan Kakashi di atas satu-satunya sofa panjang di ruang tamu, lalu meraba dinding mencari sakelar lampu.
"Tidak punya kunci, mabuk sembarangan, lalu apalagi, Kakashi? Belum apa-apa kau sudah membuatku darah tinggi. Aku masih muda dan tidak mau mati cepat karena penyakit. Kau dengar atau tidak? Aku yakin kau dengar." Sakura masih ngomel panjang lebar tentang kebiasaan buruk Kakashi sambil memasak air di ketel kecil untuk membersihkan tubuh dan menyeduh makanan.
Sakura mendekat. Ditatapnya wajah tirus dengan rahang kokoh dan tahi lalat kecil di dagunya. Hidungnya, mata yang tertutup, dan bulu mata lentik yang berderet rapi. Terakhir, bibir merah muda pucat yang dulu menjadi bulan-bulanan tim 7 yang penasaran setengah mati pada sensei-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kura Kura ✓
FanfictionJatuh itu tidak sengaja, sedangkan cinta harus diperjuangkan. Satu cerita tentang anak manusia yang saling merindu, tapi malu untuk mengakui. Si merah muda dengan mantan gurunya apakah bisa bersama? ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Disclaimer: Naruto belongs to...