Kura Kura ✓

Page 2

Kura Kura

A KakaSaku Fanfiction by Beelawv and Purple's Sky PurpleSky378

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Tidak ada keuntungan material apapun yang diambil dari fanfiksi ini.

Warning: KakaSaku, Semi-canon, typo, OOC, and manymore.

Happy reading!

.

.

.

Di tempat lain bersama para petinggi Amegakure, Kakashi merasa mulai lelah untuk tetap fokus. Belum lagi ia masih memikirkan tanggapan Sakura saat menerima hadiah itu. Ia bukan tipe inisiatif, tapi setelah memberanikan diri bertanya dan diberi saran oleh Sai sekarang ia tahu bagaimana cara meluluhkan hati wanita.

"Sai, apa mendekati wanita itu sulit?"

"Tidak. Beri saja cokelat dan sedikit hadiah. Menurut buku yang kubaca, wanita akan menyukai keduanya," kata Sai sambil menyeringai.

Murid pucatnya tidak berubah dan masih terlihat mengerikan. Sesaat Hatake meragukannya. "Apa kau melakukan hal yang sama pada Ino?"

"Aku? Tidak. Aku cuma melamarnya dengan sebuket bunga. Tanpa kata-kata, kusimpan di depan pintu rumahnya."

"Memangnya boleh seperti itu?" Kedua alis Kakashi naik.

"Tentu tidak, Sensei. Itu tidak sopan dan sedikit kurang ajar. Tapi, aku tidak punya pilihan lain." Jawaban yang luar biasa.

Sialan!

"Aku kenal beberapa pengrajin perhiasan di Konoha. Kau bisa memesannya khusus dengan ukiran nama. Cuma, biayanya mahal." Kata-kata Sai membuat wajah Kakashi panas.

"Kau bisa pergi, tidak ada yang perlu dilaporkan lagi, 'kan?"

"Tidak ada. Sakura itu manis, ya, Sensei?" Sai tersenyum seperti iblis sebelum meninggalkan Kakashi sendirian di ruangan.

Cukup lama berpikir, akhirnya dua hari kemudian ia benar-benar pergi ke toko cokelat dan pengrajin perhiasan. Tidak tahu ukuran jari Sakura tidak masalah, yang penting coba saja pesan dulu. Toh, Kakashi hanya berharap gadis itu tahu perasaannya akhir-akhir ini.

"Tolong cokelatnya, Kure. Kotaknya yang merah muda, ya." Kurenai melongo mendengar pesanan Kakashi yang baru pertama kali menginjak satu-satunya toko cokelat di Konoha.

"Sebentar!" Kakashi menyimpan sesuatu sebelum Kurenai menutup kadonya. Berkilauan, wanita itu tahu apa yang sedang terjadi. Hanya saja, siapa?

"Apa hubunganmu sudah begitu jauh?"

"Belum."

"Belum?"

"Ya."

"Bawa cokelat itu dan nyatakan perasaanmu. Memalukan kau, Hatake."

Mana berani pria berambut perak itu datang ke hadapan Sakura. Selain karena ukuran cincin yang asal tebak, juga ia masih merasa tidak enak akibat peristiwa rebutan yang membuat semua berantakan.