Collusion #2

632 61 20
                                    

_____________________________
☽︎____________________________☾︎

Happy Reading






"Jangan melakukan sesuatu jika kau sendiri tak menginginkannya. Tanpa perasaan alami semuanya jarang ada yang berhasil. Apalagi jika itu menyangkut hati."

Jungwon yang sedikit melamun karna ucapan Sunghoon yang panjang, kini kembali tersadar setelah mendengar kalimat terakhir.

Tangan kirinya yang sedari tadi mencengkeram lembut dagu Sunghoon, ia lepaskan.

Lalu berdiri dengan tegak menatap Sunghoon yang masih terduduk di posisinya.

"Siapa bilang aku melakukannya tanpa perasaan?"

Sunghoon mengernyit.

Ia menatap tangan kiri Jungwon yang tadi berada di dagunya yang sekarang sudah terlepas.

Karna tak ada reaksi, Jungwon menghela nafas.

"Selain hidup dengan monoton, ternyata putra mahkota kita juga orang yang sangat tidak peka-"

Sebelum menyelesaikan kata-katanya, tubuh Jungwon ambruk begitu saja ketika telapak kaki Sunghoon mendarat dengan keras di dadanya.

Jungwon terdorong keras ke belakang, dan terjatuh setelahnya.

Punggungnya yang bertabrakan dengan tanah dengan keras sangat sakit, nyerinya terasa menjalar ke dada. Mungkin paru-parunya terkejut.

Ia meringis. Tendangan Sunghoon tidak main-main mengingat sejak tadi putra mahkota itu tidak melawan.

"Sialan-"

Jungwon hendak bangkit, mencengkeram pedangnya dengan kuat hendak menyusul Sunghoon.

Namun sedetik setelah Sunghoon menendang Jungwon, sebuah anak panah tertancap begitu saja di tanah yang tadi Jungwon injak.

Jungwon terkejut.

Lalu dengan cepat ia mengangkat pandangan.

Tatapannya yang terkejut bertemu dengan mata Sunghoon.

Seperti sudah kebiasaan, Jungwon langsung bangkit.

Begitu pula dengan Sunghoon.

Keduanya langsung berdiri memunggungi dengan pedang di cengkraman masing-masing.

Membentuk sebuah pertahanan dari segala arah, untuk melindungi diri mereka dari serangan yang tiba-tiba.

Sunghoon menahan sakit di lengannya saat matanya menangkap prajuritnya dan segerombolan pemberontak telah tumbang dengan beberapa dari mereka tertancap panah yang sama.

Sedangkan Jungwon, tatapannya menajam saat tau bahwa di sekeliling mereka saat ini berjejer prajurit kerajaan barat dengan busur masing-masing yang mereka pegang.

"Sial. Bagaimana bisa mereka menemukanku?" desis Jungwon pelan.

Sunghoon melirik sebentar pada yang muda yang berdiri di belakangnya.

Ia lalu meneliti satu-persatu dari prajurit yang berbaris di sekeliling mereka, mencoba mencari celah untuk kabur.

"Sebaiknya pikirkan cara untuk lolos."

"Kau bisa pergi. Mereka hanya mencari ku."

Sunghoon memilih diam, ia tidak tau harus mengatakan apa lagi.

Jika ia pergi dan membawa Jungwon untuk ikut dengannya, yakin kerajaan barat tidak akan mencurigainya karna membawa kabur anak tunggal mereka dan membuat keadaan semakin memburuk?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐓𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 [𝑆𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑛]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang