03

39 6 3
                                    

kediaman keluarga putra
Author pov.

Di sebuah rumah mewah bak istana terdapat dua orang tua yang sedang berbincang-bincang.

"Bang apa kamu udah bantu ngomong ke kana soal rencana ayah sama bunda" ucap ayu bunda dari kana,ardan dan rian.

"Belom bun abang bingung mau mulai bilang dari mana abang takut kana ngga bisa nerima semuanya".
"Ya sudah biar ayah yang bilang ke kana nanti" ucap Bima ayah kana.
.
.
.
"ASALAMUALAIKUM KANA PULANG!"
suara teriakan dari kana yang mengundang perhatian dari semua anggota keluarga yang sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Kana ngga usah teriak juga kali udah kaya di hutan aja lu",kata Adrian
"Apa sih abang bukan nya jawab salam juga",kana menggerutu dengan memanyunkan bibir nya.
"Ngga usah kek gitu lu jijik gw anjirr",Adrian yang memang sangat senang menjaili adik perempuan satu² nya itu.

"Udah² jangan jangan ribut",lerai ayu bunda kana sedangkan yang di tegur hanya memasang muka datar nya.
"Mending kamu mandi istirahat nanti ada yang mau ayah bicarakan sama kamu"ucap ayah kana.
Kana tidak menjawab ayah maupun ibunya dan pergi menaiki tangga menuju kamar nya.
Kana pov.
"ASALAMUALAIKUM KANA PULANG!"
Gw teriak pas masuk rumah dan aneh nya gw ngeliat ortu gw di rumah,cukup terkejut tapi gw bisa nutupin itu semua kenapa gw heran kenapa mereka di rumah karena selama ini gw cuma sama kedua abang gw yaitu bang ardan sama bang ardian karena ortu gw yang terlalu sibuk sama dunia bisnis mereka sampai mereka lupa kalo mereka punya anak.
Pas bang Adrian jailin gw ayah tiba² nyuruh gw istirahat dan ada yang ingin dia bicarakan sama gw jujur perasaan gw ngga enak soal itu, semoga bukan hal buruk buat gw.
Pov end.
Setelah sampai di kamar kana merebahkan diri nya di kasur kesayangan nya,tanpa melepaskan sepatu yang dia kenakan memejamkan mata sekejap lalu bangun menuju kamar mandi.
Kana tertidur setelah membersihkan diri nya hari yang cukup melelahkan di sekolah nya yang membuat dia tidak kesulitan untuk dapat tertidur lelap.
.
.
.
19.00 wib.
Sebuah ketukan pintu terdengar di telinga gadis yang masih setia dengan selimut nya.
"Tok..tok.. Tok..." (Anggap aja ketokan pintu)

"Kana bangun ini sudah jam makan malam dan ada yang ingin ayah bicarakan sama kamu"

"Iya... Iya... Kana bangun,tunggu sebentar"

Kana menuruni tangga tetap dengan memasang muka datar nya dan duduk di samping ardan.
Di meja makan hanya terdengar denting sendok makan dan piring tanpa ada yang berbicara.

Setelah acara makan nya selesai ayah Kana pun membuka percakapan dan memecah keheningan yang ada di ruang makan tersebut.
"Kana ayah ingin menjodohkan kamu dengan putra dari sahabat ayah," menatap Kana dengan serius.
"Maksud ayah apa Kana menolak perjodohan ini yah Kana masih ingin sekolah masa depan Kana masih panjang,"Kana menahan amarah yang akan keluar
"Kamu akan tetap bisa melanjutkan pendidikan mu Kana kita akan merahasiakan perjodohan ini" kekeh Bima
"Tapi yah Kana belom mau menikah" kana yang mulai kehilangan kesabaran nya menaikan nada bicara kepada ayahnya
"Ini perintah kana ayah tidak memberikan mu pilihan untuk menolak" menatap kana dengan serius
"Terserah sekuat apapun kana menolak jawaban kalian akan tetap sama  kana hanya boneka bagi kalian bukan"pergi meninggalkan ruang makan.

Kana memasuki kamar,membanting tubuh nya pada tempat tidur nya dia menangis dalam diam nya,meratapi nasib nya dia berharap ini hanya lah sebuah mimpi dan jika dia terbangun esok hari mimpi itu akan hilang.

KEDIAMAN KELUARGA AFFAN
"Affan ada yang ingin papa bicarakan" ucap andre ayah Affan
"Hm,bicaralah" dengan wajah datar nya
"Papa ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat papah"
"Baik Affan terima"masih dengan wajah datarnya
" Benarkah kamu menerima nya tanpa protes?"dengan wajah gembira Siska bertanya pada anak tunggal nya
"Sekeras apa pun Affan menolak hasil nya akan tetap sama bukan?kalian akan tetap memaksa jadi untuk apa saya membuang tenaga untuk itu semua." pergi beranjak meninggalkan ruang keluarga.

"Siska nampak puas dengan jawaban Affan tadi,pah bukankah putri ayu masih sekolah menengah atas?" ucap Siska
Andre hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban iya
Tanpa mereka sadari Affan mendengar percakapan kedua orang tua nya ketika ia akan menuju ke dapur untuk makan malam.

Affan pov.
Setelah seharian bekerja di kantor tentu itu sangat melelahkan,sesampainya di rumah ketika ingin pergi ke kamar papah memanggilku ya walaupun aku tidak terlalu dekat dengan nya tapi aku juga tidak pernah melawan nya.
"Affan ada yang ingin papa bicarakan" ucap andre ayah Affan
"Hm,bicaralah" dengan wajah datar nya
"Papa ingin menjodohkan kamu dengan teman sahabat papah"
"Baik Affan terima"masih dengan wajah datarnya
" Benarkah kamu menerima nya tanpa protes?"dengan wajah gembira Siska bertanya pada anak tunggal nya
"Sekeras apa pun Affan menolak hasil nya akan tetap sama bukan?kalian akan tetap memaksa jadi untuk apa saya membuang tenaga untuk itu semua." pergi beranjak meninggalkan ruang keluarga.

Ntahlah mengapa tiba-tiba mereka ingin menjodohkan aku dengan putri sahabat mereka yang baru ku tau ternyata dia juga masih seorang pelajar,tapi jika memang itu membuat mereka bahagia aku akan mencoba menjalani nya.

𝗣𝗘𝗥𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗗 𝗚𝗜𝗥𝗟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang