Tapi yah Kana belom mau menikah" kana yang mulai kehilangan kesabaran nya menaikan nada bicara kepada ayahnya
"Ini perintah kana ayah tidak memberikan mu pilihan untuk menolak" menatap kana dengan serius
"Terserah sekuat apapun kana menolak jawaban...
Hari pertunangan. Seperti yang di katakan orang tua affan bahwa hari ini adalah hari pertunangan kana dengan affan. "Tok.. Tok.. Tok.." suara ketukan pintu dari luar. "Masuk"jawab kana mempersilahkan si pengetuk pintu masuk. "huaaaa gw ngga nyangka lo bakalan tunangan secepat ini anjirr" heboh Tita mengagetkan kana yang sedang bersiap-siap. "Apaan sih lu alay banget"atina menegur Tita yang terlalu berlebihan menurut nya. "Halah paling biasa dia sarapan nya toa masjid"ejek kana. "Emang lu pikir gw apaan makan toa" protes Tita. "Hmm kali aja gitu"atina yang ikut mengejek Tita. "Tok... Tokk... Tokk, dek abang boleh masuk?" ardan di depan pintu. "Ehh bang ardan ganteng"centil Tita "Hmm... Iya Tita" jawab ardan ramah. "Ada apa bang?" tanya kana karena penasaran. "Kamu udah siap?"tanya bang ardan. " udah kok bang"kana yang berdiri dan merapihkan gaun nya. "Ayok turun kita ke gedung pertunangan"ajak bang ardan. "Gak apa bang biar sama saya aja bang"atina yang memberitahu ardan. "Okeh abang tunggu di bawah"ardan beranjak pergi dari kamar kana. Kana turun dari kamar nya bersama Tita dan atina. Mereka semua pergi menuju ke gedung pernikahan,setelah menembus jalan yang lumayan senggang di sore hari ini,akhirnya mereka tiba di gedung yang telah di dekorasi dengan indah nya dengan nuansa putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi aula pertunangan affan&kana. . . . . Kana cukup takjub dengan dekorasi yang sangat indah di waktu yang menurut nya cukup singkat,kana memasuki aula dengan di dampingi oleh kedua kakak nya. "Bang gw lemes anjir"kana yang tidak terbiasa memakai sepatu high heels. "Jangan malu-maluin lu dek rame ini"protes ardian. Akhirnya mereka sampai di atas panggung yang akan menjadi saksi di mana dia akan melepas status nya sebagai jomblo abadi menjadi tunangan orang. Pertunangan mereka hanya di hadiri oleh rekan bisnis dari kedua orang tua mereka juga affan dan juga kedua sahabat kana siapa lagi kalau bukan atina dan Tita. Kana yang tersenyum kepada rekan kerja affan yang menyapa nya membuat orang yang melihat nya terpana oleh kecantikan kana. "Jangan tersenyum kepada lelaki atau aku akan menikahimu hari ini juga"ancam affan. "Cih lu pikir gw takut sama anceman lo gitu"kana yang tidak memperdulikan ancaman affan justru terkejut karena affan menarik nya secara tiba-tiba. "Akan saya bukti kan kalo saya tidak pernah bercanda"ucap affan kesal. "Mah.. Pah..., om... Tante... Saya mau menikahi kana hari ini juga tidak ada acara pertunangan. "Kamu serius?"tanya andre heran karena keputusan anaknya yang secara tiba-tiba itu. "Ya affan sangat serius" jawab affan dengan yakin nya,sedangkan bunda dan mama affan sudah sangat gembira dengan apa yang affan katakan bagaimana dengan kana?kana hanya bisa terdiam tanpa berbicara apapun seperti tertimpa beban yang sangat berat untuk berkata pun lidah nya terasa kaku. "Rendi..." ucap tegas andre yang memberi perintah pada asisten anak nya itu. "Ya tuan saya disini" Rendi dengan sedikit membungkuk kan badannya sebagai hormat. "Urus semua dokumen pernikahan dan penghulu nya untuk sekarang" perintah andre yang tak terbantahkan. "Baik tuan" Rendi yang kemudian pergi dan menjalan kan perintah dari tuan nya. "Emmm.... Tante saya ke toilet dlu" kana akhirnya membuka suara nya. "Kok masih panggil tante sih mamah dong kan bentar lagi tante jadi mama kamu" protes Siska pada kana "Iya mah" kana yang jelas terlihat kaku. Dengan di temani oleh atina dan Tita kana pergi ke toilet "Lu kenapa kok murung"atina yang sedari tadi memperhatikan sahabat nya murung pun penasaran. "Iya anjirr lu kenapa sihh naa gue tau ini ngga gampang buat lu" cerocos Tita dengan bijak nya. "Gue kesel banget masa cuma gara-gara gue senyum doang dia ngambil keputusan tanpa persetujuan gue dong dan ya bonyok kita malah setuju" curhat kana "Lah emang keputusan apa" atina yang heran dengan sahabat nya mengapa sampai se murung ini "Dia minta kita nikah sekarang dan ngga ada acara pertunangan" jawab kana lesu. "What!.. Lu serius?" kaget Tita dengan sedikit berteriak "Isssss... Ngga usah pake teriak bego"atina menyentil dahi Tita "Tau sakit kuping gue, perasaan tadi pagi sarapan bareng kita dia ngga bawa toa bukan di makan" kana menjaili Tita, sedangkan yang di jaili mengerucut kan bibir nya "Ngga usah di monyongin tuh bibir minta di tabok"atina yang menghancurkan acara ngambek Tita. "Isss...lu mah gak asik gw kan ngambek bujuk kek"Tita yang sok merajuk. " jijik goblok"kana yang malah menabok muka Tita pelan. "Kalian jahat... Sakit hati dedek"Tita yang sok dramatis malah membuat kana dan atina tertawa. "Nahhh gitu dong ketawa"Tita yang bahagia karena kana yang kembali ceria. Setelah kembali dari toilet acara yang seharusnya adalah acara pertunangan berubah hanya dalam sekejap karena Affan yang ingin langsung ke inti yaitu pernikahan tanpa ada nya pertunangan," baiklah karena kedua mempelai dan pak penghulu sudah hadir bagaimana kalau kita mulai saja acaranya".ayah kana yang memberitahu kan kepada semua orang,"bagaimana mempelai dan saksi sudah siap"tanya pak penghulu dan hanya mendapat anggukan kepala sebagai jawaban. "Saudara Affan adriansyah bin Andre saya nikahkan dan saya kawin kan engkau dengan ananda kanaya putri azahra binti Bima dengan mas kawin sebuah rumah,emas,dan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap sang penghulu dengan tegas nya. "Saya trima nikahnya Kanaya putri azahra binti Bima dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"affan dengan lantang nya mengucapkan janji suci dalam satu tarikan nafas nya membuat semua orang takjub. " bagaimana para saksi sah?"tanya pak penghulu."saaaahhh"semua orang dengan raut bahagia terutama ayu dan siska. "Alhamdulillah sekarang kita sudah resmi menjadi besan ya jeng" ucap Siska sambil memeluk ayu. Acara pun berlanjut kana dengan wajah yang di paksa kan untuk tersenyum menyambut para tamu yang datang untuk memberikan ucapan selamat. "Ck lama banget si cape tau" kana yang berdecak kesal karena merasa kelelahan dengan wajah masam,affan melirik senyum terukir sangat tipis melihat wajah kesal kana yang menurut nya menggemaskan. "Kamu cape?" Tanya affan tanpa menoleh kepada kana. "Ya menurut lo" jawab kana nge gas,affan hanya mengangguk kan kepala dan tanpa bicara menggendong kana, "mah pah, ayah bunda kami ke atas dulu kana merasa sangat kelelahan" affan yang berbicara terlebih dahulu sebelum kana protes karena affan yang menggendong kana tanpa aba-aba. "Oh iya lagian tamu nya juga udah ngga ada lagi kok" jawab ayu bunda kana. 21.00 WIB. Sesampainya di kamar affan menurunkan kana di tepian kasur king size yang telah di dekorasi dengan penuh bunga mawar dan dua angsa di ujung ranjang,Kana yang melihat itu justru bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini."kalo dia minta hak nya gimana ya"kana yang berbicara sendiri dalam hati.tanpa dia sadari sedari tadi affan memperhatikan gerak-gerik kana dan seolah tau apa yang di fikirkan istri kecil nya."saya tidak akan meminta hak saya jika kamu memang belum siap"ucap affan yang membuat kana terkejut,"kok dia tau si gue mikir soal itu"kana yang masih berbicara dalam hati. "Saya bukan cenayang seperti yang kamu fikirkan,lebih baik kamu mandi ini sudah larut malam"affan yang merebahkan dirinya di ranjang, kana hanya menggerakkan pundak nya dan berlalu pergi ke kamar mandi. Setelah acara mandi nya selesai dan kana pun sudah memakai piyama tidur terlihat affan yang sudah terlelap tidur di sisi ranjang, " terus gue tidur di mana dong"gumam kana. "Saya tidak akan melakukan apapun berbaring lah"affan yang menjawab tanpa membuka mata nya,"awas aja kalo bapak macem-macem" kana meletakkan bantal guling di tengah sebagai pembatas mereka tidur.