05

29 4 0
                                    

Lanjut aja ygy.

Hari sudah mulai gelap suasana tenang dan tidak ada bintang satupun di langit seperti langit saja tau jika suasana hati seseorang tidak dengan keadaan baik-baik saja.

19.00. Wib
"Kana apakah kamu sudah siap?"ayu yang menayakan Kana dari lantai bawah
"Iya bun sebentar lagi" Kana dengan berteriak kesal kepada bunda nya.
"Masih belum siap juga bun" tanya Bima ayah Kana.
"Belum yahh coba bunda cek ke kamar nya siapa tau Kana kesulitan" ayu yang hendak menaiki tangga urung karena Kana yang telah keluar dari kamar nya dengan baju yang di pilihkan oleh bunda nya.
"Ngapain harus pake dress sih bun kan ribet" gerutu Kana
"Ga ribet cuma kamu nya aja yang belum terbiasa" ayu tersenyum kepada anak nya.
"Udah siap kan? Ayok jalan ngga enak udah di tungguin"bima yang jalan terlebih dahulu keluar rumah.
Setelah menembus kemacetan di jalanan jakarta pada malam hari yang kebetulan ada lah sedang jam pulang kerja akhirnya mereka sampai di sebuah restauran mewah milik affan ardiansyah.
"Hai maaf lama menunggu agak sedikit macet di jalan" sapa Bima kepada andre
"Gak apa kok kami juga baru sampai" jawab Siska yang berpelukan dengan ayu.
"Oooh... Jadi ini ya yang namanya kanaya?"tanya Siska mamah affan
"Iya hallo tante" jawab Kana dengan sopan lalu mencium tangan andre dan Siska
"Wahhh... Cantik dan sopan sekali ngga salah saya menjodohkan kamu dengan affan"Siska memuji dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.
Wanita paruh baya tetapi memiliki wajah cantik dan elegant sepantaran dengan mama nya itu.
Cukup lama mereka berbincang bincang mengenai bisnis yang Kana sendiri tidak paham.
"Ohhh ya mana anak kamu sis?" tanya bunda Kana yang tidak melihat calon suami putri nya itu.
"Iya itu anak kok ngga sampe² ya padahal udah aku kasih tau loh" terlihat Siska bunda affan yang mulai khawatir karena anak nya tak kunjung datang.
"Yaudah mah di telpon lagi aja,barang kali terjebak macet" usul andre ayah affan.
"Mmmhhh.... Yah,bun,om, tante,kana pamit ke toilet sebentar yah"sambil beranjak dari duduk nya"
"Iya nak silahkan"jawab orang tua affan
Baru saja Siska ingin menelpon anak nya untuk menanyakan keberadaan ada suara bariton dari arah belakang nya.
"Maaf saya terlambat"affan menjabat tangan Bima dan ayu dan tak lupa orang tua nya
"Iya ngga apa nak affan kami juga baru sampai"jawab ayu dengan ramah.
"Kenapa terlambat sih kan ngga enak nunggu lama"mama affan bertanya kepada affan
"Tadi sedikit macet di jalan" jawab affan masih dengan wajah datar

Affan merasa bingung mengapa hanya ada orang tua dan rekan ayah nya bukan kah mamah nya mengatakan bahwa akan mempertemukan dia dengan calon istri nya.
Affan yang sedang asik melamun terkejut oleh suara perempuan yang menurut nya menggemaskan.
"Maaf sudah menunggu lama"kedatangan kana setelah dari toilet. Tidak sengaja mata nya bertemu dengan tatapan mata Affan yang terlihat tegas nan tampan.
"Ya Allah...itu manusia atau malaikat kok ganteng banget" kana berbicara dalam hatinya.
"Lumayan tidak seburuk yang saya pikirkan"batin Affan.
"Ehemm... Ya sudah Mari kita mulai makan malam nya" ucap andre ayah Affan mengalihkan kedua sejoli yang sedang saling tatap
"Gimana Affan ganteng kan?"bisik ayu pada kana
"B aja tuhh" jawab kana dengan se netral mungkin.
.
.
.
.
Setelah beberapa saat hanya ada keheningan saat mereka menghabiskan makan malam masing-masing,andre berdehem dan menyita perhatian semua anggota yang ada berada di meja makan.
"Ehem... Jadi di sini saya andre sebagai ayah dari Affan adriansyah ingin menjodohkan putra Kami untuk putri kalian" ucap andre dengan serius.
"Jadi bagaimana?" tanya Siska kepada ayu.
"Akan lebih baik kita tanyakan kepada kanaya dan juga affan" usul ayu dan di angguki oleh Bima.
"Jadi gimana kana Apakah kamu menerima perjodohan ini?" ayu bertanya dengan serius
"Apakah boleh saya berbicara empat mata dengan pak affan?" bertanya agak ragu
"Tentu saja boleh kana" jawab Siska sembari tersenyum

Taman restauran.
"Langsung aja nihh gk usah basa basi jujur gw belom mau nikah" kesal kana kepada Affan
"Lalu jika kamu memang belum ingin menikah kenapa kamu di sini sekarang?"Affan dengan muka datar nya
"Boleh ngga sih gw nolak"ucap kana datar
"Kenapa?"dengan wajah heran Affan menanyakan itu.
" perlu gw jelasin?"kana masih dengan muka datar nya
"Tentu saja kau harus mempunyai alasan untuk menolak perjodohan ini" mulai merasa geram.
"Yang pertama gw masih pengin bebas,yang kedua masih banyak cita² yang belom kesampaian,dan yang terakhir gw masih mau ngelanjutin study gw" ucap kana
"Itu bukan masalah,saya akan tetap memberikan mu kebebasan untuk bergaul dengan syarat kau tau batasan nya,untuk study mu bukan kah orang tua kita sudah sepakat untuk tidak mengumumkan pernikahan kita?" jawab Affan padat, jelas, dan tegas.
"Tetep aja gw ngga mau, jadi lu bisa kan nolak perjodohan ini?"kana mencoba negosiasi dengan Affan.
"Apakah aku seburuk itu hingga dia menolak ku secara terang²n"batin Affan.
"Duhhh... Gimana nihh kalo dia ngga mau nolak" batin kana.
"Cukup menarik selama ini tidak pernah ada yang menolak ku secara terang²n dan dia menolak ku" batin Affan.
Setelah mereka saling terdiam dan menciptakan sebuah keheningan akhirnya Affan memecahkan keheningan yang terjadi setelah percakapan mereka.
"Ehem... " Affan membuka suara nya
"Jadi apa kau mau menolak?"tanya kana lagi
"Apakah kau memiliki kekasih?" pertanyaan yang di berikan Affan malah membuat kana terdiam
"Apakah aku harus memiliki kekasih agar bisa menolak perjodohan ini"jawab kana
Tanpa dia sadari Affan tersenyum tipis ya tipis bahkan hampir tidak terlihat.
"Baiklah ayo kita kedalam" Affan menarik tangan kana menuju ke dalam ruang makan tadi.
Kana merasa senang karena dia fikir Affan akan menuruti keinginan nya untuk menolak perjodohan ini.
"Baiklah,papah,mamah,om, tante,ini keputusan kami berdua dan saya menerima perjodohan ini akan lebih baik jika pernikahan di adakan secepatnya" ucap Affan yang mendapatkan respon bahagia dari keluarga nya.

𝗣𝗘𝗥𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗗 𝗚𝗜𝗥𝗟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang