Jam pulang sekolah telah berlalu setelah pulang sekolah kana memilih nongkrong bersama teman-teman nya dan dia lupa untuk memberi kabar pada affan akan pulang agak telat hari ini,sementara di tempat lain affan yang kebingungan mengapa kana tak kunjung pulang pun mencari nya ke rumah keluarga putra.
"Ting...tong...Ting...tong..."suara bell rumah keluarga putra, akhirnya pintu di buka kan oleh seorang pembantu rumah tangga di rumah itu.
"Eehh...Aden silahkan masuk den biar bibi panggilkan tuan Ardan"bibi yang langsung beranjak memanggil Ardan bahwa ada Affan di bawah.
"Tok..tok..tok..."suara pintu kamar yang di ketuk oleh bibi membuat tidur Ardan terusik.
"MMM...iya kenapa bi?"dengan mata yang masih terpejam.
"Itu den di bawah ada tuan Affan"bibi menunduk memberi tahu kepada Ardan.
"Oh iya saya cuci muka dulu,dan ya buat kan dia minuman"Ardan yang kembali masuk ke kamar,dan bibi pun menuju ke dapur untuk membuat kan Affan minuman.
Setelah beberapa saat Affan menunggu Ardan keluar dari kamar nya.
"Loh Dateng sendiri gw kira sama Kana"Ardan yang mengira Affan datang bersama Kana.
"Gue kira Kana di sini sampai sekarang Kana belom pulang"Affan yang memberitahu jika dia sedang mencari Kana.
"Ngga coba di telpon"Ardan yang memang sudah hafal kelakuan adiknya menanggapi dengan tenang.
"Udah tapi no nya ngga aktif"Affan yang makin khawatir setelah tau Kana tidak pulang ke rumah nya.
.
.
.
.
Sementara di tempat lain kana dan sahabat nya sedang asik bercanda ketika melihat HP kana mati karena lowbat dan hari yang mulai senja.
"Eh anjirr dah sore banget gw lupa ngga ngabarin suami gw gmna dong"bingung kana dengan khawatir.
"Yaelah tinggal lu telfon aja si"kata Tita yang juga di angguki oleh tina.
"Masalah nya HP gw lowbat"geram kana.
"Yaudah pulang yok udah mau maghrib juga"ajak tina sambil berjalan keluar dari cafe,yang di ikuti oleh Tita dan kana.
"Na,ta gak papa gw duluan?" kana yang merasa ngga enak meninggal kan kedua sahabat nya,sedang berpamitan ada motor yang berhenti di samping mereka dan ternyata itu ardian dan max.
"Woy dek di belom balik lo"ardian Melihat adiknya masih berada di depan cafe.
" hmm... Ini baru mau balik kok"kana dengan santai.
"Gw anter aja gimana"tawar max kpada kana.
"Naahhh pas banget kalo gitu" jawab kana antusias karena max menawarkan akan mengantarkan dirinya,sedangkan max sudah merasa bahagia karena tawaran nya di Terima oleh kana tanpa tau yang sebenarnya.
"Gw kan bawa mobil dan ngga bisa anterin Tita sama tina balik"jelas kana.
"Jadi?"tanya max bingung
"Bang ardian sama tina kan searah kalian balik bareng aja,terus bang max anterin Tita jadi gw ngga ngerasa ngga enak kalo ninggalin mereka"jelas kana dengan semangat.
"Boleh deh udah sore juga"setuju ardian tanpa tau max tersenyum kecewa.
Akhirnya mereka semua pulang dengan tina bersama ardian dan max bersama Tita.
.
.
.
18.15wib
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan macet karena bertepatan dengan jam pulang kerja akhirnya kana sampai di apartemen suaminya,ketika memasuki apartemen keadaan apartemen yang gelap kana berfikir jika affan belum pulang dari kantor.
"Huft... Untung belom pulang"kana menghela nafas berjalan menuju saklar lampu tanpa dia ketahui affan sedang duduk di sofa bersiap menginterogasi kana.
Setelah menyalakan lampu kana di buat terkejut oleh keberadaan affan dengan muka datar nya.
"Astagfirullah ya allah"kana berteriak sambil memegang dada nya.
"Dari mana kamu,bukan nya jam sekolah sudah berakhir jam 3"tetap dengan wajah datar.
"Mas ngapain si di situ ngga nyalain lampu"bukan menjawab pertanyaan affan kana malah protes affan yang tidak menyalakan lampu.
"Mas tanya kamu darimana kanan"dengan nada yang sedikit meninggi dan berdiri dari duduk nya.
"Lohh mas kok malah bentak kana si"mata kana mulai berkaca-kaca.
Affan yang kesal mengusap wajahnya kasar,sedangkan kana berlari menuju kamar nya dan membanting pintu.
"Hiks... Kok mas affan tega sih bentak gw"kana yang menangis dengan memeluk bantal.
Mendengar langkah kaki dari luar kana bergegas ke kamar mandi,affan yang tidak menemukan kana di kamar mendengar gemricik air dari kamar mandi,affan kembali keluar kamar untuk menyiapkan makan malam dan akan bertanya dari mana kana sepulang sekolah tadi setelah kana merasa tenang.
.
.
.
Ruang makan.
Setelah menunggu cukup lama dan kana yang juga tidak turun untuk makan affan memutuskan untuk melihat kana di kamar.
"Tok.. Tok.. Kana"mengetuk pintu beberapa kali namun tidak juga ada jawaban,affan memutuskan untuk masuk dan melihat kana yang sedang meringis kesakitan dan memeluk perut nya.
"Kana kamu kenapa heii jawab kana" affan yang khawatir kepada kana memegang dahi kana.
"Sa-kit"kana meringis menahan sakit air mata yang dia tahan sedari tadi pun jatuh dengan keringat bercucuran.
"Kita ke rumah sakit aja ya"saat affan akan menggendong kana menggelengkan kepalanya dan affan melihat bercak merah pada sprei nya,affan yang semakin bingung pun memilih menelfon ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗘𝗥𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛𝗔𝗡 𝗕𝗔𝗗 𝗚𝗜𝗥𝗟
RomanceTapi yah Kana belom mau menikah" kana yang mulai kehilangan kesabaran nya menaikan nada bicara kepada ayahnya "Ini perintah kana ayah tidak memberikan mu pilihan untuk menolak" menatap kana dengan serius "Terserah sekuat apapun kana menolak jawaban...