WONDERLAND (JAEYONG VERSION)

6

WONDERLAND

JaeYong Version

Jaehyun and Taeyong

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali. Selamat membaca, awas kesandung typo, terima kasih sudah mampir dangan jangan lupa tinggalkan jejak. Sampai jumpa segera dan semoga akun ini semakin berkembang ke depannya.

Previous

Taeyong sudah terjaga sekitar empat puluh lima menit sebelum mereka tiba. Jaehyun menunggu Taeyong turun dari mobil, Taeyong meninggalkan selimut di dalam mobil. Jaehyun membawakan ransel milik Taeyong namun Taeyong memintanya kembali.

"Sebaiknya kau membiarkan aku membawa beberapa barang di dalam ranselmu, supaya kau lebih ringan."

Taeyong mengangguk setuju. Dia berjalan lebih lambat, Mingyu berjalan mendahului mereka sementara Eunwoo berada di belakang. Taeyong menoleh ke belakang, ada enam orang laki-laki yang mengikuti mereka. Taeyong tentu saja mengenal Yuta sebagai Direktur di kantor tempatnya bekerja.

Mereka memasuki gang berpaving batu berwarna warni. Rumah-rumah dibangun tanpa sekat, berdinding batu alami, beratap tanah liat berwarna cokelat kemerahan. Jendela dan pintu berwarna cokelat muda. Di luar rumah diletakan pot-pot bunga, begitupun di bawah jendela. Taeyong mendongak, setiap rumah memiliki tiga lantai. Semua pintu dan jendela tertutup rapat mungkin karena sekarang masih sangat pagi untuk orang-orang beraktifitas.

ENAM

Ada banyak pertanyaan di dalam diri Taeyong, Baekhyun juga pasti, Taeyong mengecek ponselnya dengan cepat ada lima kali panggilan tidak terjawab dari Baekhyun. Taeyong akan menghubungi Baekhyun nanti dan mencoba menjelaskan semampunya.

Rombongan yang terdiri dari sepuluh orang itu berhenti si sebuah hotel, mereka masuk dan langsung disambut. Selanjutnya kunci kamar dibagikan. Anak kunci dengan gantungan nomor kamar. Hotel yang nyaman dan tentu saja terkesan tua, tidak luas. Taeyong melihat di belakang meja resepsionis terdapat taman berukuran sedang di tengah ruang terbuka hotel yang berbentuk bujur sangkar.

"Kamar kita berada di lantai dua. Orang-orang Yuta berada di lantai satu dan tiga, Eunwoo ada di lantai dua dan Mingyu ada di lantai satu." Terang Jaehyun.

Taeyong menatap Yuta, tidak percaya jika Direktur perusahaannya masuk ke dalam kelompok pemburu harta karun. Bukankah Yuta sudah dapat digolongkan sebagai orang kaya? Mengapa masih kurang?

Menyadari tatapan dari Taeyong, Yuta membalas tatapan Taeyong kemudian tersenyum. Taeyong bergegas pergi menaiki tangga menuju kamar untuknya. Menghindari kemungkinan Yuta mengajaknya bicara. Yuta sudah tidak menyenangkan di kantor, apalagi sekarang saat Taeyong menjadi senjata merek untuk meminta Jaehyun menunjukan letak harta karun para Teon.

Taeyong terkejut karena pintu kamar sedikit terbuka, membuat Taeyong cemas, namun pada akhirnya dia mendengar suara Jaehyun memanggil.

"Taeyong masuklah."

Taeyongpun melangkah masuk dengan kikuk. Di dalam kamar dengan dominasi warna cokelat dengan kesan klasik yang kental, Taeyong melihat dua ranjang tempat tidur yang terpisah. Jaehyun duduk di ujung salah satu ranjang memeriksa barang-barang di dalam ranselnya.

"Berikan jaketmu biar aku yang membawanya, supaya ranselmu lebih ringan."

Taeyong ingin menolak namun ucapan Jaehyun tepat, Taeyongpun duduk di ujung ranjang, mengeluarkan jaket tebalnya dari dalan ransel dan menyerahkan kepada Jaehyun.