si Kecil

1K 70 6
                                    

Tak pernah terbayang oleh Yoongi ia harus merawat seorang Bayi baru lahir atas kepergian kedua orang tuanya akibat kecelakaan. Bayi yang lahir terpaksa karena kondisi kritis sang ibu dan harus hidup dengan kondisi lemah.

Yoongi hanya bisa menatap sendu adiknya yang kini berada dalam gendongan. Seharusnya anak ini mendapatkan ASI, kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Justru kini hanya dia orang terakhir yang mendapat semua itu dari orang tua.

"Seokjin.. kakak gak akan meninggalkanmu."

Itulah kisah Yoongi 10 tahun lalu.

Kini pria itu sudah dewasa, memiliki keluarga baru meninggalkan Seokjin di panti asuhan tanpa sehari pun melongoknya.

Naas. Ketika hidupnya luruh lantah. Ia mencari keberadaan sang adik yang ia tinggalkan ketika masih berusia 2 tahun.

Yoongi yang berniat merantau menitipkan sang adik di panti, namun ketika cinta dan uang telah ia miliki. Sang adik terlupakan.

"Bunda, dimana Seokjin?" Tanya Yoongi ketika ia tiba dan langsung menemui Bunda pengurus panti.

"Seokjin tidak disini."

Wanita yang dulu bersikap hangat kini terdengar dingin. Yoongi mundur sedikut menjauh membentang jarak diantara keduanya.

"Bunda.. maafkan Yoongi."

"Bukan aku yang pantas menerima maaf mu."

Yoongi menyadarinya. Ia meninggalkan Seokjin dan sekarang ia yang ditinggalkan oleh wanita yang dulu ia puja sehidup semati.

Imbas. Karmanya tepat mengenai Yoongi.

"Tolong aku ingin bertemu dengan Seokjin, bunda.."




🌌




CTASSSSS

"AHhhh.."

CTASSSSS

"S-sakit--"

Tangan besar menaikan cambuknya tinggi-tinggi. Bersiap melayangkannya dengan kekuatan penuh untuk cambukkan terakhir.

"Tuan.. a-ampun.."

Tangannya terdiam di udara seketika. Benda yang awalnya hendak ia layangkan di punggung kecil penuh luka pun tertunda.

"Ampun?"

Ia mengangguk dengan deraian air mata.

BDUM

Kepala yang lemah itu dibenturkan keras-keras pada lantai yang dingin.

"Aa-aak.."

Bibirnya tak mampu lagi bersuara karena rasa sakit diujung dahi yang mengeluarkan darah.

Pria itu merobek paksa celana lusuh yang ia kenakan. Menusuk paha mulusnya dengan kuku-kuku tajam yang ia punya.

"Aa... AAAAA..."

Suaranya terbata-bata. Ia hanya mampu menahan dengan tangan lemahnya berharap cengkraman yang menusuk paha kecilnya bisa berkurang.

Sayangnya, semua usaha yang dilakukan sia-sia. Malam yang tragis dimana ia tertidur diatas dinginnya lantai membiarkan darah segar menetes dari dahinya dan bagian bawah tubuh telanjang.

Oneshoot Seokjin SicklitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang