Save Him First

1K 78 4
                                    

"Eomma.."

Wanita itu menoleh pada lelaki yang berdiri disampingnya. Seolah menanyakan 'kenapa memanggil?' Namun hanya dengan sebuah tatapan.

"Kapan Hyung akan sembuh?"

Tangan wanita yang berada diatas paha tersebut meremat kuat kain baju yang dikenakan. Bibirnya bergetar menahan amarah.

"Kamu yang buat Taehyung seperti ini! Sekarang kamu menanyakan apakah dia akan sembuh!? Apa kau buta!!?"

"Maaf Eomma.. J-Jin hanya bertanya."

"Sebaiknya kamu berdoa supaya Hyungmu cepat sembuh!"

Wanita itu lalu pergi meninggalkan Seokjin bersama dengan lelaki yang terbaring dengan banyak alat dan perban di tubuhnya.

"Taehyung Hyung... maafkan Jin. A-andai saat itu Seokjin tidak mengejar bolanya, Hyung tidak akan seperti sekarang."

Ia menangis terisak lalu menatap Taehyung lekat dan duduk di kursi bekas Eommanya tadi.

Ia menggenggam tangan Taehyung yang kurus karena tak sadarkan diri selama 1 minggu.

"Tuhan. Bolehkah Jin meminta? Jin tahu selama ini sudah banyak permintaan, tapi kali ini permintaan yang Seokjin ingin dikabulkan."

Ia meletakkan tangan Taehyung di jidatnya. Sambil menangis ia terus berbicara, merapalkan doa. Berharap malaikat yang berada di sampingnya mau menyampaikan pada Tuhan.

"Tolong sembuhkan Tae Hyungie.. dia Hyung yang baik. Tidak seperti Seokjin, Tuhan. Taehyung Hyung pantas mendapatkan kehidupan untun waktu yang lama. B-biarkan... biarkan ia hidup sampai tua."

Seokjin semakin terisak apalagi ketika ia menyadari bahwa Taehyung masih terus menutup matanya sampai sekarang.

"Tuhan... hiks.. S-Seokjin bersedia menggantikan Taehyung Hyung.. ku-kumohon.."

Selama ia masih memejamkan mata, Seokjin terus merapal tanpa henti disana. Hanya demi Taehyung ia akan melakukan ini, sebagai seorang adik yang menyayangi Hyungnya.




🌌


Hari berlalu. Seokjin bahagia bahwa Taehyung sudah pulih sempurna dan kembali pada kehidupan normal mereka lagi. Begitu juga dengan Eomma yang sudah memaafkannya karenq Taehyung baik-baik saja.

"Sudah Eomma bilang, jangan terlalu sering minum es."

Saat ini Eomma sedang menyiapkan obat untuk Seokjin yang terkena flu sejak semalam.

"Hmm.. nee.. Eomma.."

"Selalu saja seperti itu tapi diulang terus. Sesekali turuti apa yang Eomma katakan, jangan terus melawan."

"Eomma sudah jangan terus dimarahi, kasian Seokjin."

"Kau selalu membela adikmu."

"Taehyung Hyung memang pengertian."

"Bukannya berpikir dan introspeksi, kau malah senang Hyungmu membela. Habiskan makanannya lalu minum obat. Taehyung-ah?"

"Ne Eomma?"

"Jaga Seokjin. Kau hari ini libur bekerja kan?"

"Tenang saja Eomma aku akan menemaninya."

"Kalau begitu Eomma berangkat."

Sekarang tinggalah Seokjin dan Taehyung berdua di kamar Seokjin.

"Kau harus mendengar yang Eomma bilang tadi. Aish--"

Ucapan Taehyung terhenti kala Seokjin terbatuk berulang kali. Ia mengambil air dan menyodorkannya pada Seokjin perlahan.

"Pelan pelan."

Oneshoot Seokjin SicklitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang