EKSEKUSI 2

1.3K 60 3
                                    

Hallo Guys aku mau kasih WARNING ⚠️⚠️⚠️
Mengingat BAB ini bakal banyak unsur kekerasan dengan kata-kata fulgar jadi untuk pembaca yang merasa tidak nyaman bisa melewati BAB ini saja.
Terimakasih...

~ Happy Reading ~

---

Flashback On:

Kini terlihat Agam, Iko dan Cilo turun dari mobil Jeep mereka yang sudah terpakir di belakang Markas Bram yang tampak begitu gelap dan sepi, area itu memang tak terjamah oleh penjaga Bram karena area itu berdekatan dengan area danau yang cukup dalam sehingga banyak yang menyangka tak akan ada penyusup yang berani melewati danau itu.

Agam, Iko dan Cilo mengambil sebuah perahu karet untuk menyebrangi danau itu kemudian sesampainya di tembok markas mereka mengaitkan sebuah tali yang nantinya membantu mereka melewati tembok besar itu.

Mereka bertiga kini sudah berada di area dalam markas dan memang terlihat begitu banyak penjaga disana dengan membawa senjata dan jangan lupakan postur tubuh mereka yang begitu besar dan tinggi.

"Oke kita habisi bagian belakang, setelah itu biar gua habisin tengah dan depan"

"Sendirian?"tanya Cilo pada Agam.

"Ini mah kecil buat gue" jawab Agam santai.

Mereka mengendap-endap lalu menyayat leher para penjaga satu persatu dalam keheningan, mereka memang sengaja tak menggunakan pistol agar tak menarik perhatian dan hal itu membuat tugas mereka jauh lebih mudah.

Iko dan Cilo sudah menghabisi kurang lebih enam penjaga sedangkan Agam sudah tak terlihat keberadaannya kemungkinan ia akan menggila di bagian tengah dan depan. Kemudian Iko dan Cilo menaiki sebuah tangga untuk menuju keruangan utama milik Bram yang sudah mereka ketahui dari kamera yang terpasang di dasi milik Sadewa.

Iko dan Cilo kembali mengendap-endap lalu menyayat leher seluruh penjaga di lantai itu sekitar 10 orang yang mereka berhasil habisi.

BRAK
Iko mendobrak pintu besar itu sambil melempar satu penjaga yang sudah berhasil ia habisi diikuti oleh Cilo yang juga melempar penjaga yang sudah lebih dulu mati ditangannya.

Setelah Sadewa melumpuhkan Bram, Iko dan Cilo beranjak turun untuk menggotong tubuh Bram menuju Jeep yang sudah terparkir di depan.

"Anjir nih orang berat banget padahal badannya kurus!!" keluh Iko dengan emosi.

"Berat di dosa kayaknya.. ati-ati lo kan juga suka bokepan tuh nanti bakal berat jasad lo"

"Amit-amit.... gue plintir juga tuh mulut!!" kesal Iko ambil melotot kearah Cilo yang berada di sampingnya.

DOR

"ANJING" kaget Iko sambi melepaskan tubuh Bram.

"BANGSAT" kaget Cilo yang ikut melepaskan tubuh Bram.

"Kalau kerja liat-liat!! di belakang kalian ada satu penjaga masih hidup mau nembak kalian tadi!" ucap Farhar dari earpicenya.

Dan benar saja di belakang mereka berdua telihat seorang penjaga yang sudah tak bernyawa dengan luka tembak di area dahinya.

"Maaci Ayah ku sayang...." ucap Iko dengan nada menjijikannya itu.

"Cepet pergi sebelum ku tembak kepalamu!" ucap Farhar yang muak dengan ucapan sang anak.

"Ampun-ampun bos" ucap Iko takut dengan sang Ayah lalu ia kembali menggotong tubuh Bram diikuti Cilo yang ikut takut mendengar ucapan Farhar.

Sesampainya mereka di depan teras markas sudah terlihat Rama dan Aros yang baru saya turun dari mobil jeep mereka. Aros dan Rama langsung mengambil alih tubuh Bram kemudian dengan kasar mereka memasukkan tubuh Bram di bagasi.

AROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang