ARA KANGEN AYAH

829 22 4
                                    

~ Happy Reading ~

---

"Ini berkaitan dengan The King's"

Lucas sempat terkejut dengan nama yang Lily sebutkan namun dengan cepat ia merubah rautnya kembali datar dan mendudukan tubuhnya jauh lebih santai dari sebelumnya.

"Apa yang menganggu pikiranmu itu?" tanya Lucas sambil meminum bir miliknya.

"Aku hanya takut mereka mengambil ibu ku" ucapan Lily membuat Lucas mengeritkan dahinya heran.

"Mengapa mereka mengambil ibumu? ibumu bukan seseorang yang penting untuk di jadikan tawanan" ucap Lucas sedikit mengejek Lily.

"Bukankah dia cinta pertamamu?" tanya Lily sambil tajam dalam Lucas.

"Hahah omong kosong dari mana kau ini, hah?!" jawabnya dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Lalu apa gunanya kau menghidupi seseorang berpenyakitan seperti dia di dalam Mansion mewah mu ini?" tanya Lily berusaha menunjukkan keangkuhannya.

PYAR
Tanpa di sangka-sangka Lucas membanting gelas bir yang ia genggam kesamping kiri Lily.

"Bisakah kau menjaga mulutmu? kau bisa mati dengan ucapanmu sendiri.." ucap Lucas dengan ada rendahnya.

Lily yakin jika Clarisa masih sangat berharga untuk Lucas dan ia melakukan hal itu hanya ingin memancing agar Lucas teralihkan.

"Saya permisi Tuan Lucas" ucap Lily masih dengan raut tenangnya lalu ia beranjak keluar dari ruangan Lucas.

Saat Lily akan menutup kembali pintu ruangan itu ia melihat Lucas masih duduk di sofa dengan menatap kosong pecahan gelas tadi.

"Selamat berfikir tuan Lucas" ucap Lily pelan lalu ia menutup pintu itu.

"Hampir saja aku akan meledakan isi otakmu" ucap Aros tiba-tiba membuat Lily sempat terkejut, Lily hampir saja melupakan jika ia masih dalam pengawasan Aros dan lainnya.

"Tenanglah... aku hanya mengalihkan perhatiannyaa agar aku bisa memasang cip yang kau suruh" ucap Lily sambil beranjak menuju beberapa ruangan untuk menaruh cip yang Aros berikan.

"Kapan kalian datang?" tanya Lily berbisik.

"Tak lama lagi" jawab Aros datar.

"Siapa yang datang Nona?" tanya salah satu kepala ajudan.

Lily begitu terkejut dengan kedatangan ajudan itu secara tiba-tiba dibelakang tubuhnya.

"A...ah aku hanya berbicara sendiri tadi" jawab Lily asal.

"Tapi saya beberapa kali melihat anda berbicara sendiri.. apa anda?..."

"Saya indigo!" potong Lily.

"Apa?!" ajudan itu begitu terkejut pasalnya dulu saat Lily masih tinggal di mansion ia tak menunjukkan hal-hal itu.

"Ya... yaa saya baru mempelajari dan sebenarnya saya berbicara dengan para penghuni di Mansion ini" jawab Lily sambil melirik berbagai sudut ruangan itu.

"A..apakah banyak ha..hantu disini?" tanya ajudan ini sedikit berbisik.

"Banyak... bahkan para korban eksekusimu mengikutimu di belakang tubuhmu" jawab Lily sambil menoleh sedikit kebelakang tubuh ajudan itu.

"Saya permisi!" ajudan itu seketika berlari kecil keluar ruangan itu meninggalkan Lily yang sudah tersenyum jail.

Kini Lily kembali melakukan tugasnya untuk menaruh sisa Cip yang ia pegang.

AROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang