AGAM - MIA

1.5K 57 2
                                    

~ Happy Reading ~

---

"Ayos..." ucap Ara saat ia terbangun dari tidurnya.

Aros memang seharian menemani Ara dan memeluk tubuh Ara yang tengah sakit.

"Iya sayang kenapa? ada yang sakit badannya?" tanya Aros dengan khawatir meskipun wajahnya masih tampak begitu mengantuk.

"Ayos coba cek apa Ara masih demam apa enggak" Aros menegakkan tubuhnya lalu ia mengecek suhu Ara dengan menempelkan punggung tangannya kedahi Ara.

"Sayang kamu masih demam.. mau ke dokter aja?" Aros nampak begitu khawatir karena suhu tubuh Ara masih sedikit hangat dan wajah pucat Ara masih tetap terlihat.

"Gak usah Ayos... Ara udah minum obat dari bunda pasti nanti bakal turun demamnya" jelas Ara dengan senyuman imutnya itu.

"Okey, sekarang tidur lagi biar Ayos temenin" Ara mengangguk lalu ia kembali menarik selimutnya namun Ara tiba-tiba menyadari sesuatu.

"Ayos kok gak sekolah?!" Ara baru menyadari jika Aros menggenakan seragamnya namun sedari tadi Aros masih tetap berada di kamarnya.

"Ayos bolos nemenin Ara" jawab Aros santai sambil ikut menarik selimut keatas tubuhnya.

"Ayos jangan bolos terus! katanya mau cepet lulus biar cepet nikah!" marah Ara pada Aros yang akan memeluk tubuhnya.

"Yes Baby.. Ayos gak bolos lagi besok" ucap Aros santai sambil tesenyum.

"Ayos mau peyuk" ucap Aros manja sambil merentangkan kedua tangannya, Aros bahkan menunjukkan wajah manja yang membuat Ara tertawa melihatnya.

Ara terkekeh lalu ia masuk kedalam pelukan Aros, Ara begitu menyukai suara detak jatung Aros seolah itu sebuah lagu pengantar tidur terbaik yang Ara dengar dan hal itu membuat Ara dengan cepat menuju alam mimpinya.

Arospun mengetahui jika Ara menyukai suara detak jantung Aros karena Ara sendirilah yang mengatakan itu padanya sebanyak jutaan kali dan benar saja Aros sudah melihat Ara tertidur nyenyak di pelukannya.

"Mimpi indah sayang" ucap Aros dengan nada rendahnya sambil menatap wajah damai Ara.

"Gimana udah baikan?" tanya Agam pada Aros yang baru saja memasuki ruang makan.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 15.00 dan Aros masih betah di Mansion ini untuk menjaga dan marawat Ara, Aros berjalan menuju ruang makan hanya dengan menggenakan kaos hitam dan celana abu-abu seragamnya.

"Udah" jawab Aros singkat lalu ia duduk berhadapan dengan Agam.

"Aros makan dulu ya habis itu tolong bawakan makan untuk Ara ya.. Bunda masih bikin kue soalnya" jelas Shinta yang masih menggenakan celemek.

"Iya bun" jawab Aros sambil menatap kearahnya.

"Agam sayang udah makan nak?" tanya Shinta yang sudah berdiri di samping Agam.

"Belum bun tadinya mau nunggu Bunda sekalian" jawab Agam menaruh Hpnya dan menatap kearah Shinta.

"Makan duluan aja nak, mau bunda ambilin?" tawar Shinta.

"Maunya di suapin bunda hehe" manja Agam, Agam memang begitu manja dan menyayangi Bundanya itu bahkan terkadang Rama sedikit cemburu dengan kedekatan Agam dan Shinta.

"Ih gak malu tuh di liatin Aros" ucap Bunda sambil menunjuk Aros dengan dagunya, Aros hanya menatap mereka sekilas lalu kembali melanjutkan mengambil beberapa lauk untuk ia makan.

"Agam gak malu... boleh ya bun.... suapin Agam" mohon Agam sambil menunjukkan puppy eyesnya yang jujur membuat Aros jijik.

 suapin Agam" mohon Agam sambil menunjukkan puppy eyesnya yang jujur membuat Aros jijik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang