3.

44 10 1
                                    

Yeonjun menghela nafas malas, Beomgyu lama banget, padahal cuma siap-siap ke sekolah aja, tapi lamanya pake bangettt.

Yeonjun menoleh ke arah tangga saat mendengar derap langkah, itu Beomgyu yang udah kece, pakai jaket hitam dan kacamata hitam.

Dia gak ngerti sama fashion adiknya, terkadang Beomgyu itu aneh, contohnya pakai kacamata hitam ke sekolah, pakai sunblock malam hari, atau suka joging siang hari.

Dan yang paling aneh dari itu semua adalah, Beomgyu itu suka ngobrol bareng burung beo peliharaannya.

Dan konyolnya, burung beo itu menyahuti setiap ucapan Beomgyu.

"Lama" ketus Yeonjun saat Beomgyu sampai di bawah.

Sementara Beomgyu cuma tersenyum tanpa dosa.

"Cepet makan Beomgyu, Kakak kamu udah nunggu lama" ucap Mama.

"Iya Ma, Kak Yeonjun gak masalah juga tuh, iya kan?"

Beomgyu menatap Yeonjun dengan senyuman manis miliknya, yang sialnya terlihat menyebalkan di mata Yeonjun.

Hari ini Beomgyu akan berangkat ke sekolah bersama Yeonjun, kemarin motornya dibawa ngebut-ngebutan dan tadi pagi saat di cek, ban motor Beomgyu kempes.

"Beomgyu, motor kamu nanti Ayah yang urus"

Ayah datang dari pintu depan, melihat Beomgyu yang memberikan jempol ke arah Ayah.

"Lain kali jangan ngebut" peringat Ayah.

Ini bukan pertama kalinya, dulu juga pernah.

"Iya Ayah, maaf" ucap Beomgyu.

"Suruh jalan kaki aja dia Yah, biar kapok" ucap Yeonjun mengejek.

"Ayaah kak Yeonjun jahat!"

Mulai drama.

Ayah cuma menggelengkan kepalanya maklum sama kedua putranya yang sekarang lagi adu bacot.

***

Memarkirkan motornya di bawah pohon rindang di area parkir sekolah, sudah banyak siswa yang datang atau bisa dibilang mereka yang hampir terlambat.

Beomgyu turun dari motor Yeonjun dengan gak santai, membuat Yeonjun sedikit oleng karena gerakan bar-bar adiknya.

"Ck, santai dong!" Sungut Yeonjun.

"Ya!" Balas Beomgyu ketus.

Dia langsung berjalan menuju kelasnya tanpa menunggu atau mengucapkan terimakasih ke Yeonjun.

Beomgyu pundung, karena tadi sewaktu sarapan dia kalah debat sama Yeonjun.

Yeonjun juga segera menuju ke kelasnya, dia sengaja jalan memutari area kelas 11, berharap bertemu Soobin.

Tapi sepertinya Soobin gak ada, dengan sedikit kecewa Yeonjun kembali ke tujuan awal, kelas 12 IPS 1, kelasnya Yeonjun.

Yeonjun berjalan santai, tapi ada adik kelas yang tiba-tiba menubruk dia sampai jatuh.

Parahnya, meski adik kelasnya itu juga jatuh tapi dia sempat menginjak kaki Yeonjun, membuat Yeonjun tambah kesal.

Entah karena kejadian Beomgyu, gak bertemu Soobin, dan sekarang?

Intinya Yeonjun benar-benar kesal, kesal banget.

"Ck!, Minggir!"

Yeonjun berdecak kesal, menyuruh cewek itu menyingkirkan kakinya yang menimpa lutut Yeonjun.

"Ma-maaf kak"

Cewek itu cuma menunduk takut sambil meminta maaf, jujur aja kalau boleh berharap, cewek itu ingin kejadian ini gak pernah terjadi.

Choi Yeonjun, terkenal sebagai salah satu pemain inti tim basket, dingin, cuek, gak ada yang berani membuat dia marah, bisa-bisa habis di tangan Yeonjun.

Cewek itu masih menunduk, wajahnya sudah pucat.

"Udah pergi sana!"

Ucap Yeonjun kesal, dia lanjut berjalan ke kelas, mengabaikan tatapan bertanya dari siswa yang dilewatinya.

Mukanya ditekuk, membuat suasana menjadi suram, entahlah, Yeonjun seperti mengeluarkan aura hitam miliknya.

Teman-teman tau, pasti karena sedang bad mood, tapi mereka gak tau penyebabnya.

Sejak memasuki kelas tadi, Yeonjun sudah dalam keadaan seperti itu, menyeramkan.

Pelajaran pertama sudah selesai, tapi Yeonjun masih dalam masa bad mood miliknya.

Guru Han aja sampai di buat heran dengan tingkah Yeonjun yang diam selama pembelajaran berlangsung, biasanya Yeonjun yang akan membuat kelas menjadi heboh, tapi dia gak ambil pusing, asal muridnya itu gak membuat ribut jadi gak masalah, meski Yeonjun terlihat menyeramkan sih.

Teman-teman mengajak Yeonjun ke kantin, mereka berkumpul di meja yang bersebelahan.

Ada 4 kursi di satu meja.

Di meja lainnya.

"Beomgyu, Kak Yeonjun kenapa tuh?" Tanya Sungchan.

Beomgyu melirik Kakaknya yang gak jauh dari tempat dia duduk.

Eh? Kenapa ya? Rasanya tadi pagi Yeonjun gak begitu deh, sekarang wajah Yeonjun jadi lebih jutek.

Beomgyu mengernyit heran, gak mungkin karena dia kan? Kalau iya, Yeonjun pasti udah memberinya pelajaran tadi pagi.

"Kenapa ya? Aku juga gak tau" jawab Beomgyu, dia masih melihat Kakaknya.

Sungchan menoleh ke arah Beomgyu.

"Serem banget" gumamnya pelan.

"Kalian kenapa?" Minhee baru datang, dia tadi pergi ke kamar mandi dulu sebelum memesan makanan.

Dia bingung, Sungchan sama Beomgyu kelihatan menatap seseorang, tapi siapa?

Saking ramainya kantin, Minhee gak bisa menebak siapa, meski dia mencoba ikut arah pandang kedua temannya, gak ketemu.

"Kalian liat siapa sih?"

Sungchan menunjuk menggunakan dagunya "tuh, Kak Yeonjun"

Akhirnya Minhee melihat ke arah Yeonjun, astaga!

Minhee sampai diam "serem banget"

Pernyataan yang sama seperti Sungchan tadi.

Yeonjun bangkit dari duduknya, dia mau membeli minuman dingin, pikirannya menjadi rumit karena beberapa insiden tadi, yang sebenarnya sangat sepele.

Tetap aja membuat dia pusing.

Yeonjun memilih minuman apa yang akan dia beli, gak sadar kalau dibelakangnya ada orang lain.

"Ngadem ya kak? Hehe" itu Soobin.

Posisi Yeonjun yang membuka pintu kulkas membuat dia kelihatan lagi ngadem.

Yeonjun menoleh ke belakang, mendapati wajah Soobin yang sedikit tersenyum, ah ini dia yang ingin Yeonjun temui sejak tadi.

"Nggak kok, cuma bingung beli yang mana"

"Oh gitu ya"

Yeonjun sedikit menggeser tubuhnya dan membiarkan Soobin mengambil satu botol air mineral dingin.

"Duluan ya kak"

Soobin berlalu setelah berpamitan dengan Yeonjun, Yeonjun sendiri cuma mengangguk, dia melihat apa yang tadi Soobin ambil, akhirnya dia juga ikut membeli air mineral.

Yeonjun kembali ke tempat teman-temannya berada, menyapa mereka sebelum duduk.

Hal itu tentu membuat tanda tanya besar, Kemana Yeonjun jutek? Yeonjun sekarang tersenyum lagi, membuat teman-teman senang, entah apapun yang membuat Yeonjun begini mereka berterimakasih.

Dimeja lain, Beomgyu asik merekam Kakaknya yang lagi tersenyum, tujuannya tentu sebagai dokumentasi buat Ayah dan Mama.





Terimakasih udah membaca!

Please support!







Depresi itu bukan hal yang memalukan, dan gak ada yang salah dengan hal itu _ Choi Beomgyu

Sendok Garpu  | "Tidak Dilanjutkan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang