3. Tersakiti oleh ulahnya sendiri

51 7 3
                                    

"Iyaaaaa maafin aku juga Fik"

"Lahhh? Diblok? Yaudah lah memang begini jalannya, mungkin ini jalan yang terbaik"

Fika menangis tersakiti karena cintanya tak terbalas dan cowo yang dia suka malah memilih wanita lain, Fika kemudian menceritakan semua hal ini kepada Caca.

"Ca besok mau ketemuan ga sama aku? Di cafe aku mau ngomong sesuatu"

"Kamu nangis ya Fik? Kenapa hehh, iyaa besok kita ketemu kabarin aja"

"Iyaa oke Ca"

Keesokan harinya Caca menghubungi Fika menanyakan bahwa ketemuan hari ini jadi atau tidak.

"Assalamu'alaikum Fik jadi ketemuan ga?"

"Wa'alaikumussalam jadii di cafe bunga ya aku otw sekarang"

"Iyaa"

Fika sudah sampai duluan di cafe dengan mata sembab karena semalem habis nangis dan Caca sudah sampai di cafe tersebut.

"Mata kamu sembab banget Fik kenapa ada masalah apa?" (Sambil mengelus kepala Fika)

Fika semakin menangis tersedu-sedu dan memeluk erat Caca.

"Udah Fik udah malu di liat orang-orang kenapa sii coba cerita kenapa jelasin kalau kamu nangis mulu begini ga ada jalan keluarnya"

Fika mencoba mengontrol dirinya agar tidak menangis, dan mencoba menjelaskan semuanya.

"Caaaa kemaren aku di chat Tio, bahwa Tio suka sama cewe lain dan meminta aku menjauh ga ganggu dia lagi ada hati yang Tio harus jaga"

"Ya Allah Fikk yaudah biarin aja kamu tenangin diri dulu, kamu harus percaya bahwa rencana Allah lebih indah, kan aku udah bilang waktu itu jangan jadi manusia yang nurutin ego.
Harusnya ini semua kamu serahin sama Allah Fik rencana Allah itu indah rencana manusia bisa kamu liat sendiri kan? Jadi begini?"

"Maafin aku ya Fik kemarin kamu nasehatin aku, aku ga denger malah ngatain kamu"

"Iyaa gapapa jadikan semua ini pelajaran ya Fik buat kedepannya"

"Kenapa kamu baik banget si Caa? Tauu ga Ca? Yang Tio suka dan kagum sama sekarang cewe ini siapa coba?"

"Siapa emang Fik? Aku ga tau"

"Yang Tio suka itu kamuuu Fik kamuuu!!!!" (Fika berbicara lantang)

"Serius Fik? Kamu ga boong kan?!"

"Serius Caa ga percaya? Nih masih ada chat nya" (Menyodorkan handphonenya ke arah Caca)

Caca membacanya dan benar bahwa Tio suka terhadap dirinya.

"Yassalam bener dong ya Allah Fikk, aku jadi ga enak sama kamu sumpah"

"Ga Fik kamu ga perlu ga enak sama aku memang ini kenyataannya harus diterima semoga kamu sama Tio memang jodoh ya aku ikhlas kok Ca"

"Jujur sejujur-jujurnya nih Fik aku mau cerita, memang aku juga suka sama Tio cinta dan rasa itu aku pendem Fik demi kebaikan bersama, terakhir aku sama Tio itu chat, Tio cuma nanya tugas doang sama aku udah sampai disitu, aku sama dia ga chatan lagi, dan aku ga nyangka aja Tio bisa suka sama diri aku, sumpah ga enak sama kamu Fik Ya Allah"

(Caca meneteskan air mata)

"Udah Caa jangan nangis juga ihhh, memang Tio sukanya sama kamu Ca, kamu ga perlu ada rasa ga enak sama aku, udah kamu harus terima Ca, aku masih inget perkataan kamu dulu yang terjaga hanya untuk yang menjaga.
kamu memang sama Tio sama-sama menjaga dan Allah mengiyakan bahwa Tio jodoh kamu Ca, aku ikut bahagia ko ca"

"Fikkkkk" (Caca tambah nangis tidak karuan)

"Udah ca serius sumpah aku ikhlas ridho ko, Tio tanggal 18 September ke rumah kamu Ca sama orang tuanya"

"Seriuss Ca?? Pokoknya kamu harus dateng ya Fik"

"Ga bisa Caa aku ga bisa dateng ke acara kamu"

"Kenapa gara-gara Tio? Udah gapapa Fik dateng aja ya tolong kamu harus liat aku"

"Ga Caa ga bisaaa yang penting doanya aja ya"

(Caca hanya bisa terdiam dan termenung.)

"Udah yu Ca pulang makasih banyak ya udah dengerin keluh kesah aku, aku harap kamu sama Tio bahagia selamanya sampe kakek nenek"

"Fikkk" (Memeluk kembali Fika)

"Yuu kita pulang yuu "

"Jaga diri ya Fik kalau ada apa-apa kabarin aku, kamu perlu bantuan aku jangan sungkan-sungkan"

"Iyaa Caa"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

*Jangan lupa vote dan komen

Aku mengalah untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang