"Kau tidak perlu tau siapa aku Sayang,"
Pria itu mendekat ke arah Cia sambil tersenyum mesum.
"Kumohon lepaskan aku"
Cia semakin meringsek mundur sampai terbentur pintu kamar.
Entah apa yang akan terjadi sebentar lagi.
"Buahahahahah melepaskanmu? Aku sudah membayar harga yang cukup mahal untuk tubuhmu Sayang.."
Pria itu semakin mendekat sambil melepaskan kemeja yang ia kenakan.
"Aku akan menggantinya, kumohon !"
Cia mulai meneteskan airmatanya karena ketakutan.
Seumur-umur baru kali ini ia di tatap begitu intens seperti ini, Cia tidak berpikir rencana Bella bisa sekeji ini.Bagaimana jika ia di perkosa malam ini?
Masa depan yang sudah di bangun dengan susah payah pasti akan hancur seketika hanya karena ulah adik tirinya.
"Tutup mulutmu gadis kecil, kau hanya perlu mendesah untukku malam ini."
Pria itu sudah melepaskan kemejanya dan kembali mendekati Cia dengan senyum mesumnya.
Tanpa pikir panjang Cia langsung berdiri dan berlari menuju sudut ruangan, berharap pria itu tidak bisa menjangkaunya.
"Mau lari kemana kau?"
Pria itu berbalik ke arah Cia dan mengejarnya.
Brughhh
Kaki gadis itu di raih oleh Sang pria dan di tarik menuju tepian ranjang.
Tanpa basa-basi pria tersebut langsung menduselkan wajahnya ke ceruk leher Cia. Gadis itu hanya bisa menangis, terlintas pikiran keji di otaknya saat melihat lampu tidur di atas nakas.
Diam-diam tangannya meraih lampu tersebut dan..BRRAKKKK
Pria itu ambruk seketika dengan kepala berlumuran darah.
DORR DORR DORR
"Señor, kau baik-baik saja?"
Anak buah pria itu langsung menggedor pintu untuk memastikan tuan mereka baik-baik saja.
Tapi na'as, tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar. Cia bergetar melihat darah pria itu terus mengalir di atas ranjang.
"Señor?"
"Kau baik-baik saja?"
Cia panik bukan main saat tak ada respon apapun dari pria itu.
Aku membunuhnya?
Cia merangsek mundur dengan tatapan kosong dan tangan yang masih bergetar.
Apa yang ia lakukan?
Apa dia menjadi seorang pembunuh sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEÓN
RomanceWARNING 18+ Tidak semua hal bisa di tebak dengan mudah, semakin tumbuh dewasa bukan hitam putih lagi yang kita lihat melainkan hanya abu-abu semata. Hal baik tak sepenuhnya baik, begitu juga hal buruk yang tak sepenuhnya buruk. Kalian ingat "don't j...