THE LEÒN : Reunirse de nuevo⛓

164 15 4
                                    

Altadis corp,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Altadis corp,

"Señor León akan menemuimu malam ini Nona, Señor Fin membuat janji temu si Restoran Taberna el sur."

Delicia tampak masih duduk di ruangannya dengan bertumpuk-tumpuk berkas yang harus ia kerjakan, sebelum Luca datang menghampirinya.

Menjadi seorang sekretaris bukanlah hal yang mudah, ia harus banyak belajar. Sudah 5 tahun ia belajar di perusahaan Tuan Robert dan baru 2 tahun ini ia resmi menjadi sekertaris Tuannya. Luca banyak membantunya dalam berbagai hal karena ia adalah tangan kanan Tuan Robert.

Setelah 9 tahun berlalu, banyak hal yang berubah dari Delicia. Ia bukan lagi gadis miskin yang tidak punya apa-apa.
Delicia sekarang bahkan bisa di bilang lebih kaya dari ayah kandungnya yang dulu membuangnya.

Ia memiliki seperempat kekayaan Tuan Robert atas kerja kerasnya selama ini. Dengan memenangkan proyek-proyek besar dan membuat Altadis Corp semakin maju. Berbeda dengan León, di umurnya yang menginjak 30 tahun ini, ia mampu mengembangkan perusahaan yang ada di Kota Madrid ini dengan sangat jauh. Bahakan melampaui Altadis Corp.

"Gracias Luca,"

Delicia langsung membereskan mejanya, ia harus segera bersiap.

"Apakah aku perlu menemanimu Nona?"

"Tidak perlu,"

Delicia langsung pergi begitu saja.

***

Taberna el sure


Waktu telah berlalu, jam sudah menunjukan pukul 7 malam.
Delicia tampak cantik dengan gaun berwarna hitam senada dengan hillsnya. Ia sudah menunggu di Resto yang di maksud, menunggu León datang.

"Kau sudah lama?"

León datang bersama Fin.

"Silahkan Señor,"

Begitu León duduk, Fin langsung berjalan keluar dari ruangan itu.

Mereka memilih berada di ruang VVIP agar dapat membahas pekerjaan dengan nyaman.

Delicia tampak sedikit terpana dengan tampilan León malam ini, ia terlihat tampan dengan bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di sekitaran dagunya. León hanya mengenakan kemeja hitam yang di gulung sampai ke siku dengan celana bahan berwarna senada. Wangi tubuhnya menguar, tercium di hidung Delicia. Wangi yang ia rindukan akhir-akhir ini.

Delicia tampak tersenyum tipis.

Beberapa saat hening tanpa percakapan, hanya saling memandang sampai pandangan mereka teralihkan dengan masuknya seorang waiters yang memberikan buku menu pada keduanya.

Mereka memesan masih tanpa suara.
Setelah beberapa menit hidangan pun sudah ada di hadapan keduanya.

"Jadi?"

THE LEÓNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang